Di Facebook beberapa kawan ane saat ini ramai diperdebatkan
pemakaian asesoris non-standar yang menyalahi peraturan seperti sirine, strobo dan lampu rotator, juga kenalpot berisik.
pihak pemakai asesoris berdalih sebagai berikut ane ringkas saja:
– mengaku memiliki izin pemakaian yang diterbitkan oleh aparat
– hanya asesoris saja, terpasang di kendaraan, tapi mengaku tidak digunakan
– motor aing kumaha aing, gak usah ganggu barang gue lah
– asesoris ini dibeli dengan uang halal, bukan uang milik orang lain..kenapa harus diributkan?
– kawan-kawan si pemilik motor turut mendukung kawannya yang memakai asesoris tsb.
sementara pihak anti asesoris haram berpendapat sebagai berikut:
– menuntut ditunjukkan bukti izin pemakaian asesoris seperti sirine, strobo, lampu rotator.
– meminta agar asesoris tsb. dilepas karena melanggar peraturan lalu-lintas.
salah satu komen yang membuat ane respect terhadap klub/komunitas motor datang dari milis HTML sebagai berikut:
========================
Re: Fw: Bagaimana Dengan Knalpot Brisik?
Posted by: “bilson simamora” bilsonsimamora@yahoo.com bilsonsimamora
Mon Nov 16, 2009 7:50 pm (PST)
Setuju banget ama bro ridwan ama ozqian soal ri5rene dan lampu strobo. Pokoknya HTML harus taat aturan. Ngga ada istilah “tergantung orangnya”. Kalau tidak setuju pada ide “TAAT ATURAN” ini, brarti HTML setara dengan geng motor.
Sebenarnya, bukan hanya masalah strobo dan sirene yang perlu dipratiin. Masalah knalpot brisik juga perlu. Banyak motor yang meneror pengendara lain dengan knalpot motornya yang memekakkan telinga. Orang seperti ini maunya merangsek terus ke depan. Maunya dikasi jalan terus oleh pengendara lain.
Kalau mau keras-kerasan suara knalpot, siapa saja bisa. Berapa sih harganya? Dengan 250 rebu sudah dapat knalpot racing atau free flow. Emang seh pemakainya puas, tapi bagaimana dengan orang lain, apa dipratiin? Gimana komen brader-brader smuanya? Saya seh sampai sekarang masih pasang standar. Pissss ========================
kalau menurut ane sebaiknya para pemasang asesoris haram itu dapat belajar dari klub/komunitasnya tentang pemakaian asesoris ini, jika klub/komunitas tidak mengajarkan peraturan lalu-lintas dan cara berkendara yang benar, maka hanya akan menghasilkan individu-individu tanpa nilai tambah. Sementara tentu saja klub dan komunitas otomotif diharapkan dapat menjadi agen penyebar virus aman berkendara dan etika berlalu-lintas.
Jika tidak dilakukan, maka bagaikan makan sayur tanpa piring.
RECENT COMMENTS