Seperti dalam artikel ane sebelumnya, juga karena tahun ini ane jadikan tahun Kawasaki bagi ane..he he..maklum, sebuah Kawasaki Ninja 250R baru saja mendarat di rumah ane tanggal 5 Februari lalu. Karena itulah maka ane ingin sedikit mengulas tentang brand Kawasaki dari perspektif ane.
Jika ane amati sepak terjang brand motor yang identik dengan warna hijau ini di Indonesia terkesan unik namun miris.
Dimana uniknya?
Tak lain karena positioning lini produk mereka yang mengincar niche market, sebuah ceruk pasar yang berada di tingkat piramida menengah ke atas. Tentunya brand produk yang berani mengisi jenis pasar ini tidak akan melakukan strategi marketing dengan beriklan gencar di televisi. Ceruk niche market berisi konsumen-konsumen yang tidak mudah termakan iklan dan mampu melakukan analisa perbandingan terhadap motor yang akan mereka beli. Coba amati produk Kawasaki, jenis motor apa yang mereka pernah iklankan di televisi..hampir tidak ada bukan..Well..mungkin ada tapi ane yang tidak lihat..he he..

Kawasaki ER-6N
Lalu..Kenapa miris?
Coba amati lini produk Kawasaki..Apa yang menjadi produk kebanggaan mereka? Jawabannya pasti lini produk Ninja. Ya..lini produk Ninja dari mulai 150R, 150RR hingga 250R seolah menjadi flagship bagi Kawasaki. Nah..mari bandingkan dengan brand motor lain, dalam hal ini anggota AISI (Asosiasi Industri Soang dan Itik..ups maaf, maksudnya Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia), apakah ada yang berani masuk ke pasar kelas premium yang sama dengan Kawasaki. Jawabannya: BELUM ADA. Kecuali jika brand motor high end seperti Ducati, BMW, Harley-Davidson ikut disertakan dalam kelas ini..Itu tentunya beda kelas bung..
Ketika membandingkan beberapa brand motor dan produk unggulannya, ane lalu memandang Kawasaki yang tetap tegar dengan lini Ninja, KLX250 dan D-Trackernya. Apakah memang karena Kawasaki sangat memiliki idealisme dalam berjualan motor dibandingkan kompetitornya?
Belum tentu.. Mari kita bandingkan beberapa brand motor besar di Indonesia dan produk unggulan atau favoritnya (jika ada).
Honda – identik dengan lini motor bebek-bebeknya, cenderung pelit teknologi dan harga mahal.
.
Yamaha – identik dengan lini motor Vixion, dan bebek-bebeknya yang mengincar tahta bebek Honda..Yamaha baru saja menorehkan tinta emas dalam penjualannya dengan menyaingi penjualan Honda.
.
Suzuki – tidak jelas mau main di segmen apa..mungkin sedang rapat strategi marketing..he he..
.
Bajaj – Serius bermain di segmen “motor laki”, ya oke lah, meskipun produk motornya semakin kecil saja cc mesinnya dan sparepart nya dikabarkan terkadang sulit dicari.
.
Kanzen – Belum ada kabar
.
Piaggio – Nah..ini mungkin bisa menjadi pesaing serius Kawasaki, namun tentunya “aroma” produknya jauh berbeda dengan Kawasaki.
Dengan positioning di atas, bukan tidak mungkin Kawasaki lantas berjualan dengan strategi di niche market, jadi mau tidak mau mereka harus memberikan sesuatu yang baru di pasaran motor Indonesia. Dan masuklah motor-motor kelas menengah-ke atas seperti Ninja, KLX dan D-Tracker.Jadi jelas sudah mirisnya bahwa Kawasaki berjualan di niche market karena terdesak oleh pedagang motor lainnya dan memilih berjualan di ceruk pasar yang lain..mirip-mirip Blue Ocean Strategy bukan?
Bukan tidak mungkin dengan masuknya ZX-6R, ER-6 dan Versys akan membuat Kawasaki semakin berjaya melenggang seorang diri di niche market ini.
Bagi sebagian orang yang menuntut alat transportasi yang tidak pasaran dan berkelas tentunya lini produk premium Kawasaki layak menjadi pilihan.
RECENT COMMENTS