Damai, Pilihan Utama Pasca Kecelakaan?

5 03 2010

Kecelakaan

Pagi ini ane dapat message via YM dari seorang kawan sekomunitas. Ia mengabarkan bahwa motornya ditabrak oleh sebuah motor dengan kecepatan tinggi yang gagal melakukan proses pengereman. Padahal saat itu jalanan sedang merayap dan motor kawan ane juga ikut merayap pelan.

Akibat kecelakaan ini sidebag kawan ane harus menerima kerusakan cukup parah, pasca kecelakaan adu mulut terjadi dan si penabrak sepertinya menyalahkan kawan ane yang tidak memberi jalan.

Kebetulan kawan ane terkenal sangat sabar, namun kerusakan tidak cukup dihadapi dengan sabar. Usai berbicara baik-baik (meskipun si penabrak ini tetap bernada tinggi), akhirnya si penabrak luluh ketika mendengar ajakan “Ayo pak, kita selesaikan di kantor polisi”.

Dan kata “Damai saja pak” pun terucap dan si penabrak menyerahkan Rp 50,000 yang menurut pengakuannya adalah lembar uang terakhir di dompetnya. Kedua pengendara ini pun berpisah.

Kecelakan..Siapa yang harus bertanggung jawab?

Padahal di dalam Pasal 62, Peraturan Pemerintah no.43 tahun 1993 disebutkan bahwa


Pengemudi pada waktu mengikuti atau berada di belakang kendaraan lain, wajib menjaga jarak dengan kendaraan yang berada didepannya.

Dasar hukum ini seharusnya diterapkan dalam berkendara, jagalah jarak aman minimal 2 detik dengan kendaraan di depan.

Jaga Jarak Aman 2 Detik

Jaga Jarak itu PENTING!

Tapi tetap ada beberapa hal yang mengganjal buat ane:

  • mengapa orang antipati mendengar ajakan ke kantor polisi? Apakah image aparat kepolisian kita masih kental dengan atmosfir “minta uang”?
  • mengapa akhirnya kata “damai di tempat” menjadi pilihan? Apakah karena orang Indonesia cinta damai?
  • ane pernah mengalami kejadian serupa dan ane berkeras ke kantor polisi, namun apa lacur..di sana pak polisi malah berkata “damai saja lah pak..”

Hmmm..Kalau bisa damai dan sekedar minta maaf, buat apa ada polisi?

sumber gambar:

kakdaus.wordpress.com, kaskus, MSF


Aksi

Information

12 responses

5 03 2010
maskurmambang

pertamax. itulah kenapa kita dikenal cinta damai

5 03 2010
Vixioner

Memang benar damai jalan utama, tapi lihat dulu orangnya bro..
kalau KOLOT ya susah,
itu aku alami sendiri bro..
di kantor polisi jelas jelas dia yang salah tapi nyolotnya minta ampun..
pissssssss

5 03 2010
d1ve2blu3

di gambar keliatan yang dipake helm cetok ya 😀

5 03 2010
anddeep a.k.a nadhif

intinya ngak ada orang yg pengen celaka

5 03 2010
Komengtator

Memang seringkali susah bwt nentuin siapa yg salah… Yah.. Kembali lagi pada kesadaran masing2 pihak.. Yang terpenting adalah selalu hadapi masalah tersebut dgn kepala dingin supaya bisa berpikir sehat..

Keep smart and safety riding…

5 03 2010
asmarantaka

yah ngaalah aja bro….aq aja di tabrak orng qterima ganti 50.rebuu……anggapaja kalo keadaan berbalik…kita yg salah…trus ngk bawauang bnyak….trus orng yg kita tabrak ngk terima gmna??….jadi toleransi sedikitlah…. :mrgreen:

5 03 2010
jomblo ati

defensive driving aja, insya Allah selamat.
andai kejadian, sebisa mungkin nggak usah memperpanjang masalah lah.
yang penting selamet, uang bisa dicari 🙂
*sabar mode : on :mrgreen:

7 03 2010
Bejonumpakpulsar

mungkin karena duit terakhirnya tinggal 50rb itu, dia sok galak mencak2….

7 03 2010
O2r

Yups… bener itu…. pernah kejadian dan sempat diurus ke “pos” terdekat…. tapi kita disuruh menyelesaikan sendiri… tarik urat, ujung-ujungnya semua kerusakan ditanggung masing-masing, dan kita masing-masing keluar Rp 100 ribu buat oknum dengan dalih “BAP” sudah dibuat 😦

8 03 2010
dhuwur

biasanya yg berani mencak2 duluan yang bakalan menang,, hwe2…

4 08 2010
subhan basri

biasa biar di lihat banyak orang, makanya dia mencak2x duluan….
waka…waka….waka…..

22 08 2010
jabon

by jabon

sebagai pengendara kita harus saling manjaga keamanan bersama

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




%d blogger menyukai ini: