Hari ini ane baca berita yang cukup menghebohkan, di sini, dan di sini.
Pemerintah akan membatasi populasi sepeda motor. Lho, kenapa sepeda motor?
Dari sudut pandang ane, kebijakan2 ini semakin menunjukkan ketidakmampuan pemerintah (dalam hal ini presiden, menhub, PU, kepolisian) untuk berkoordinasi dan membereskan carut marut transportasi kota.
Mereka hanya mau menyelesaikan permasalahan lanjutan, dan tidak membabat “root cause” alias akar permasalahannya.
Sekarang kenapa orang naik kendaraan pribadi?
***
Jelas karena lebih praktis, nyaman, efisien ketimbang naik angkutan umum yang tidak lebih layak dari kendaraan pribadi.
***
Itulah ROOT CAUSE nya.
***
sekarang ketika pemakaian kendaraan pribadi menjamur dan gak terkendali, baru pemerintah kebakaran jenggot…dibuatlah keputusan kagetan kaya gini.
Yang ada masyarakat bisa jadi saling bermusuhan…yang bawa motor bisa jadi benci sama yang bawa mobil…dan sebaliknya..yang bawa mobil bisa jadi tambah sebel sama yang bawa motor.
Sementara ROOT CAUSE tetap tak terselesaikan..
***
kalau kita sebagai pemakai jalan mau berkoar, silakan berkoar ke pemerintah..
Hayo, mana yang punya saudara deket sama SBY, yang deket sama Menhub, yang deket sama kepolisian.
Tuntut mereka sediakan sarana transport massal yang layak..jangan diem aja. Apa kita sudah terbiasa dengan kemacetan yang tidak biasa? Dengan kecelakaan lalu-lintas yang tidak biasa? Kalau masyarakat diam saja..Wah ini jelas suatu bukti kemunduran mentalitas masyarakat.. Masyarakat sudah kehilangan sikap kritisnya. Diapa-apain manut wae laah…
Dua hari ini Jakarta ane nilai macet berat di beberapa lokasi…dan itu PARAH..
***
Mau motor dibatasi? mobil dibatasi? Masing-masing akan ada konsekuensinya…!!!
Sebabnya kebanyakan orang masih memikirkan diri sendiri dan belum sampai ke taraf berpikir kolektif, Jarang ada yang pernah mikir apa akibatnya seandainya semua orang membeli motor atau mobil..jalanan jadi macet…itu gak pernah terpikir. Pemikiran orang-orang masih saja pasaran dan sama semua. Sama-sama maunya nyaman sendiri-sendiri.
Ketika orang beli kendaraan pribadi pasti yang ada di pikiran orang adalah menikmati kendaraan pribadi itu sebebas-bebasnya di jalanan umum dengan harapan jalanan gak macet..
Well…ternyata harapannya gak terpenuhi..Jalanan malah macet tho??
***
Hayooo…mau gimana???
***
sumber foto:
duniacyber.com
vivanews.com
PErtamax
nggak atau orang ora g disana tuh pola pikirnya gimana, dibatasi sh boleh saja
tapi bikin dong solusi buat ngangkut perpindahan orang dari satu tempat ke tampat yang lain, yang nyaman dan tetap membuat orang setia memakainya.
kalo dibatasi juga dipikirkan solusi untuk para pekerja di dunia otomotif yang bisa kena PHK.
kenapa kalo plesira ke luar negeri nggak main ke dinas tata kota, dinas perhubungan dan lalu lintas negara yang di kunjungi
kunjungan kerja luar negeri cuma belanja kali yaaaa
Yang ane herankan kenapa harus pengguna sepeda motor yg jadi tumbal untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya???
Okelah secara statistik pengguna sepeda motor berlipat-lipat jumlahnya daripada pengguna roda empat. Tapi kan yg namanya sepeda motor itu kan tak sebesar roda empat atau anggap saja mobil.
Begini, sepeda motor itu hanya memakan ruang sebesar 1,5m x 1m luas jalan raya.. Sedangkan mobil2 pribadi memakan sekitar 3m x 1,5m luas jalan.. Selanjutnya mari kita lihat kenyataan di jalan bahwa sebagian besar mobil2 pribadi hanya berisi 1 ato 2 org saja.. Jadi kesimpulan saya yg sebenarnya bikin jalanan PADAT adalah MOBIL2 PRIBADI yg sangat2 TIDAK EFISIEN karena DENGAN BADAN YANG BESAR hanya MENGANGKUT 1 / 2 ORANG SAJA… Berbeda dgn motor yg lebih jauh Efisien…
Maka sangat TIDAK ADIL apabila pengguna sepeda motor yg harus dijadikan tumbal untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas..
Selain Mobil2 pribadi, penyebab kemacetan juga berasal dari ketidaktertiban semua pengguna jalan baik pengendara sepeda motor, roda empat dan terutama angkutan umum…
Semoga para pengambil kebijakan di sana tidak membuat peraturan tolol…
Wah kebijakan YG GA BIJAK.. Pa ga da alternatif ke TIGA..
Kalo dianggap sepeda Motor sebagai biang kemacetan, berarti logika saya mengatakan, seandainya para biker tsb beralih ke mobil pribadi, jalanan tidak akan macet. Benarkah demikian????
Ato sebaliknya, seandainya para pemakai R4 pribadi mereka beralih ke R2, jalanan tambah macet. Benarkah demikian???
Sebenarnya pajak kendaraan bermotor yang kita bayar tiap tahun itu alokasinya kemana saja sih ? padahal gueede banget tuh……
Nasib mono rel gimana ? masih dilanjutkan ?
opo maneh iki? alasannya karena ga ada solusi lain?
emang ga ada solusi lain apa emang ogah mikir yang repot2? padahal kan jelas keliatan yang bermasalah angkutan masyarakat yang ngga memadai. pekerja lulusan sltp kalo ditanya jawabannya pasti sama. lhaaa ini lulusan perguruan tinggi es satu, es dua, es tiga ampe es teler tapi kok ga mikir ke sana?
lhaaa itu gambar ke dua ada bis nyelonong seenaknya dari jalur busway, plat merah pisan. rusak bener dah para punggawa negeri ini..
let’s go, bikin campaign “Naik motor ke kantor lebih efisien!”
kalau liat di gambar… lebih banyak mobil yg mengambil ruas jalan. tuntut fauzi bowo mundur, ga becus nih orang. ane hidup di daerah jagi ga macet ky gitu 😀
menurut ane sih apa pun kebijakan pemerintah kalau tidak dicari sumber permasalahannya tetap tidak akan efektif.
menurut ane masalah sekarang ini adalah penduduk jakarta tidak memiliki alternatif transportasi umum yg memadai. busway yg katanya menjadi salah satu alternatif moda transportasi ternyata tidak berhasil juga.
coba lihat hongkong, spore, malay, transportasi umum mereka bagus, sehingga penduduk tidak segan menggunakan transportasi umum tersebut. jadi penduduk pun malas menggunakan mobil ditambah aturan dari pemerintah yg “memberatkan” pengguna mobil pribadi, seperti bensin yg mahal, pajak yg mahal, parkir yg mahal, dll.
nah kalau ada alternatifnya, baru efektif, kalo dengan keadaan transportasi umum seperti sekarang ini, apapun aturannya, pasti nga akan bisa memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
liat saja, jarang sekali pekerja dengan jabatan manajer di jakarta ini naik bis, di spore, manajer naik bis mah biasa. 🙂
yah beginilah ciri2 negara yg kalut, paling mudah menindas yg lemah walaupun jumlahnya mayoritas dan seharusnya dilindungi. Yang kaya mendapat fasilitas dan dibela mati-matian oleh pemerintah. Pegawai yg pinter banyak bahkan berjubel tapi gak punya hati nurani karena sudah enak dengan posisinya. Banyak yg berjanji pada saat kampanye tapi tak ada realisasi…….mana angkutan murah, nyaman dan aman ? semua omong kosong belaka.
buat para sri baginda paduka yang terhormat dimeja pemerintahan disana…sebelum mengambil keputusan soal permasalahan ini sebaiknya baca ini dulu deh…terus ambil inti sari ceritanya 😀
http://dwinugros.wordpress.com/2010/07/23/terus-siapa-yang-bertanggung-jawab-dengan-masalah-kemacetan-ini/
kudunya mobil2 mewah, bus, taksi dan angkutan umum yg kudu disingkirkan…toh jelas2 keliatan mata kalo penyebab macet no.1 adalah roda 4
dah pindah aja pusat kotanya ke pedalaman kalimantan…hehehehe….
macet..salah satu faktor yang memaksa ane eksodus dari jakarta..hidup di sono parah…macet,udara kotor,air kotor polusinya juga ngeri….kalo ada yang bilang tanahnya drop cuma 2cm/th..keknya cuma pukul rata deh….soalna yang dipinggiran (pantai) tanahnya bisa anjlok ampe 0,3 meter pertahun….
=======================================
kalo soal macet..yah namanya juga 8juta orang diwilayah yang sempit..belum urban phenomen dari daerah penyangga….xixixixi…soale pembangunan fokus di jakarta doang…..so begitu orang dari papua datang mereka ogah balik…..
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
sistem pemerintahan yang sekarang lucu..katanya otonomi tetapi jika ada urban kok gak mbayar (masalah kependudukan kacau)…harusnya kan kena chas sehingga orang urban dari satu tempat ke tempat lain pikir2…dengan begitu pembangunan bisa merata…ujung2nya bebas macet…aneh kan negara terluas wilayahnya di ASEAN tapi macet parah tiap hari………
semua cari tubal agar kayaknya selesai padahal mlah jadi masalah, sekarang pemerintah tidak pernah mau menyediakan transportasi umu yang baik, dan layang, gak usah kesitu dulu deh, jumlahnya dulu deh dibanyakin tuh angkutan umum, malah anggrannya habis buat bikin kajian melulu.
naik mobil kan lebih nyaman…
jadi ayo semua pake r4 aja…
apalagi mobir murah mulai bermunculan
pusinggggg…
gmana kalo mobil pribadi yg nggak boleh lewat jalur tertentu tersebut.
ia nih, emang hrus diterapkan kyknya 🙂
[…] Lalu ane baca lagi artikel sebelumnya mengenai pembatasan sepeda motor. […]
Lagi-lagi rakyat kecil yang dikorbankan. Padahal sepeda itu transport alternatif untuk mengurangi macet karena angkutan umum belum maksimal. Bukan pembatsan motor di jalan tapi pembatasan produksi atau penjualan yang semakin melonjak. Rakyat yang sudah membeli sepeda sudah membayar pajak tinggi sekarang baru dibatasi pemakaiannya g masuk akal. Pembangunan mall2 itu juga salah satu penyebab macet di Jakarta. Pemimpin sekarang hanya mementingkan keuntungan individu semata.
bussstt dah….
Mending naik sepeda gan….:D
http://sewasepedadijakarta.com/
ok
ya itu keputusan yg tepat
1. mengurangi pemakaian bbm
2.berarti tdk membebani anggaran subsidi bbm itu sndr sehingga bbm tdk perlu naik lagi.
3.orang yg memilki kendaraan bermotor jadi untung karena harga jualnya tetap stabil coba klo kendaraan bermotor itu tetap dipasarkan kayak saat ni…harga jualnya kembali pasti merosot turun kayak menjual barang sampah
4.jalan2 tdk akan sering macet spt saat ni krn kendaraan tdk terlalu banyak klo ada pembatasan kendaraan bermotor
aku setuju dgn keputusan pemerintah seperti ini klo menurutku org yg tdk setuju pasti dibelakangnya ada bisnis …
buat apa berkoar2 pakai tolak pembatasan motor…
coba anda pikir, apakah pengendara motor bisa rapi & tertib dijalan spt mobil?? secara tdk lg saja sudah jd kelihatan bhw motor di jalanan jd penyebab macet terutama di lapu merah krn motor SELALU HARUS DI DEPAN bahkan MELEWATI GARIS PUTIH, lalu klo macet maunya selap selip di sisi kiri kanan mobil bahkan mobil wajib ngalah APABILA ADA MOTOR (padahal yg salah motor)
masih banyak lg kasus2 lainnya