Populasi Blackberry Seperti Motor Bebek, Saatnya Migrasi Ke Android..

Apa- apa yang namanya barang pasaran itu menurut ane kurang “resep” dipakai. Seolah ane menjadi bagian dari gerombolan bebek yang sedang diangon oleh pak tani di sawah. Semua serba sama, serba konform..

Anti konformitas, itulah sebuah istilah yang baru ane sadari melekat di diri ane ketika mengikuti test masuk sebuah perusahaan swasta. Istilah gaulnya “stand out off the crowd” alias gak pernah mau disamakan dengan yang lain.

Mungkin para pembaca blog memiliki sifat ini pula, ketika 1000 orang mengikuti trend baju kotak-kotak, maka ente akan memilih baju bercorak polkadot. Itulah sikap anti konformitas, berani tampil beda dari yang lain.

Sayangnya sifat ini jarang terlihat di jalan, tengoklah jenis motor yang dikendarai oleh sejumlah besar masyarakat. Motor bebek menjadi primadona. Mengapa? tak lain karena: “kata mbah gue merk motor ini bagus..bla..bla..”, atau “kata temen gue, motor itu keren..bla..bla..” semua keputusan  mengikuti apa kata orang, latah..bukannya memutuskan sendiri dan tampil beda.Padahal kalau mau logis dengan harga yang lebih murah dari seekor bebek, ente bisa dapat motor sebenarnya yang memiliki tangki dan jauh lebih macho.

hehehe...

Nah, dalam trend alat komunikasi sifat anti konformitas juga jarang terlihat. tengok saja ketika ente berada di tengah keramaian, misalnya di mall.. apa yang berada dalam genggaman sejumlah besar orang?

Blackberry..! Ya, moda telekomunikasi yang satu ini sedang nge-trend di berbagai kalangan. dengan fitur-fiturnya yang memikat dan berguna untuk menjalin relasi dan berkomunikasi secara real time, Blackberry (BB) dengan cepat mendapat tempat di hati masyarakat. Bahkan ada pula yang rela kredit demi gengsi memiliki Blackberry.

Demikian juga dengan ane. Awalnya dapat Blackberry jatah kantor membuat ane mau tidak mau meninggalkan Samsung i780 berbasis Windows Mobile ane dulu dan beralih kepada OS berbasis Java yang bisa dibilang lebih primitif buatan Research In Motion (RIM) ini.

1 bulan..2 bulan hingga hampir setahun ane pakai Blackberry. Sempat rusak dan kembali diganti oleh kantor. Lama kelamaan ane menjadi manusia yang paranoid mendengar suara ringtone Blackberry. Ya..tak lain dengan Blackberry, boss ane dengan mudah mengajak chat dan memberikan job kapan saja lewat PING..! dan juga banyak kawan yang broadcast message gak penting via BBM..

Puncaknya tiba sudah..usai mengamati kenakalan ratusan pengendara motor bebek yang gak sabaran menerabas lampu merah dan betot gas seolah sedang mengendarai ZX10-R, pandangan ane tertuju pada iklan Samsung Galaxy S yang terpampang besar. Ada sesuatu yang menarik ane yaitu gambar Si Robot Hijau, maskot dari OS Android.

Oke…singkat cerita ane segera meminang Motorola Milestone dan tidak jadi meminang Galaxy S..sebabnya ada 2, pertama karena Milestone memiliki physical keyboard dan kedua, Milestone juga memiliki Graphic Processing Unit (GPU) alias VGA card yang mumpuni untuk menjamin kinerja grafis 3D nya.

So.. Apa yang ane peroleh dari sebuah Milestone?

Kebebasan..! itu yang ane rasakan. Tidak ada lagi yang bisa PING..! ane untuk memberikan kerjaan atau broadcast message tak penting. Tak ada lagi yang iseng tanya “eh..PIN BB elo berapa bro?”. dengan Android ane bisa dengan bangga menjawab: “Hare gene masih pake BB?”…huehehehehe…

Kebebasan ber-Android ria berarti juga lepas dari keterbatasan. Semula ane hanya bisa bermilis ria dengan email bertumpuk dan lambatnya browser bawaan BB. Kini ane tak hanya bisa bermilis dan browsing super ngebut..! Dengan Android ane bisa melakukan lebih dengan software yang dapat di download secara gratis di Android Market. dari mulai Google Goggles hingga Tricorder dan berjuta game dapat ane miliki.

So..kenapa gak coba Iphone? Hmmm..ini pertanyaan yang berkali-kali ane terima. Iphone tidak cukup memberikan kebebasan yang ane cari. Dengan Iphone ane hanya bisa menikmati software buatan Iphone juga..alias non-Open Source. Ini jelas beda dengan Android yang Open Source.

Dengan Android ane bisa lebih menikmati jagad dunia maya. Jika ane ingin melihat review sebuah motor, ane cukup search di Youtube dan menonton videonya tanpa putus-putus apalagi nge-lag seperti di Blackberry. he he..

Jika ane sedang santai, ane cukup buka game Angry Birds, dan ane bisa bermain sambil melihat si kecil tertawa mendengar background musicnya yang lucu dan suara dan tingkah burung-burung menggemaskan itu ketika menghajar pasukan babi.

Ketika ane sedang menerawang bintang (kapan hayo ente terakhir menatap langit?) Maka ane akan buka Google Sky Map dan dapat dengan presisi mengetahui rasi bintang yang ane lihat kemanapun ane mengarahkan Android ane.

 

 

Lain lagi jika insting penasaran ane muncul, ane akan buka Tricorder yang dapat melacak Magnetic Flux, Akselerasi, Arah gerak ane, Derajat Kebisingan (db) hingga Bintik hitam matahari. So..dengan tricorder ini dikabarkan ente dapat mendeteksi keberadaan makhluk halus..he he..

Dengan Google Goggles, ane cukup mengarahkan kamera ane ke sebuah objek, dan ane akan memperoleh beragam informasi seputar objek tersebut. Misalnya ane penasaran dengan sebuah motor, maka ane cukup arahkan kamera ke sana dan Google akan mencarikan informasi seputar objek tersebut. Wow..

Nah lain lagi bagi music mania seperti ane.. Soundhound akan membantu ane mencarikan lagu. Misalnya ane hanya ingat sebait nada “Somewhere..like a scene of a memory..there’s a picture of a thousand words..” maka ane cukup menyanyikan bait lagu tersebut dan..Voila..Soundhound akan menunjukkan bahwa ane sedang menyanyikan hit dari Dream Theater berjudul Metropolis part.1.

So, tak salah kiranya jika ane menganalogikan populasi Blackberry yang semakin berkembang biak ini ibarat motor bebek yang jumlahnya semakin banyak dan memenuhi jalanan. Bagi para penganut paham anti-konformitas, Blackberry sudah tak lagi layak untuk mengekspresikan diri agar dapat tampil beda dan unik

Jadi..tunggu apalagi..bosan memakai barang pasaran? segeralah cari perbedaan, stand out off the crowd dengan Android..!

Sekalian isi polling.. apa sih operating system (OS) handset pilihan ente?