Kerusakan Struktur Fly Over Kemayoran dan Keamanan Berkendara

20 10 2010

 

kerusakan struktur fly over Kemayoran

Walah, hari ini dapat berita bahwa fly-over Kemayoran mengalami kerusakan struktur. Ane jadi tertarik membahasnya.. Berikut komentar dari engineer nubi… :mrgreen:

 

sumber: detikFoto

sumber: detikFoto

sumber: detikFoto


sebuah struktur dirancang untuk memikul beban, jenis beban ada beban hidup dan beban mati (static/dynamic load).
contohnya dari mulai beban kendaraan yang melintas, beban angin, beban gempa, dsb.

Nah, selama masa layan struktur tsb, elemen struktur akan mengalami berbagai gaya: gaya tekan, gaya tarik dan momen. sehingga akan mengalami lendutan/deformasi. Untuk deformasi ini jelas ada standar bakunya.

deformasi struktur

So..setelah memandangi merenggangnya fly over Kemayoran ini, kesimpulan ane adalah bahwa ada elemen struktur yang bergerak. Dari gambar terlihat bahwa ada jarak antara girder (gelagar) yang bertumpu pada kolom.

Mengapa bisa begitu?

Jika ente sehari-hari melewati fly over tersebut lihatlah volume kendaraan dan jenis kendaraan yang melintasinya. Dari pengamatan ane banyak sekali kendaraan berat yang mengangkut tanah melewati fly over ini, belum lagi truk cement mixer yang berat isinya bisa mencapai 5-7 ton.. Itu saja? belum..Kemacetan yang mendera di wilayah Sunter hingga Kemayoran dan Gunung Sahari memaksa kendaraan harus bergerak lambat bahkan diam di tempat. Hal ini jelas saja akan membebani fly-over secara berlebih pada tempo waktu yang rutin sehingga menghasilkan beban berulang alias beban siklik (cyclic load),

 

contoh struktur yang melendut

Merenggangnya jarak antar girder dapat pula dianggap sebagai hasil dari sebuah lendutan. Katakanlah sepanjang bentangan girder terjadi kemacetan, maka bagian atas girder tempat roda kendaraan menapak akan terjadi gaya tekan, sementara bagian bawahnya akan mengalami tarik. Sebagai contoh sederhana, cobalah ente bentangkan penggaris mika diantara dua tumpuan di kedua ujungnya, lalu tekan bagian tengah penggaris tersebut, maka penggaris akan melendut dan mengalami deformasi. Bagian atas penggaris akan mengalami tekan, sementara bagian bawah mengalami tarik.

Ada lagi kemungkinan kerenggangan struktur tersebut, yaitu adanya pergerakan tanah. Pada kemungkinan ini kolom penyangga bergerak sehingga mengakibatkan kerenggangan. Jika benar demikian, maka harus diadakan penyelidikan tanah untuk memastikan. Meskipun demikian, kecil kemungkinan kerenggangan disebabkan oleh pergerakan tanah.

 

pengaruh seismik terhadap struktur bangunan

 

illustrasi reaksi struktur terhadap gerakan tanah

So, dengan kemungkinan penyebab renggangnya jarak antar girder di atas, masih mampukah struktur fly over Kemayoran melayani volume lalu-lintas? Well..ane sepertinya belum berhak memberikan judgement untuk itu, namun secara nyata jelas terlihat bahwa faktor keamanan (safety factor) struktur telah berkurang karena adanya renggangan.

 

contoh hitungan safety factor

Indonesia tidak kekurangan ahli teknik sipil yang cerdas dan mumpuni, namun adanya penyimpangan dan miss-design selama masa pra-konstruksi/konstruksi mengakibatkan sebuah struktur berumur lebih pendek dari masa layannya.

Dan karena ane juga peduli terhadap keamanan berkendara, maka saran dari ane sih jangan dulu melewati fly-over tersebut.. Ini tanpa bermaksud menakut-nakuti lho..Yang namanya kegagalan struktur itu dapat terjadi kapan saja. Lihat saja runtuhnya struktur jalan di R.E. Martadinata yang terjadi pada pukul 3 dinihari tanpa ada gejala sebelumnya.

Nah, pada kasus ini gejalanya jelas terlihat, jadi demi keamanan ya silakan cari rute lain yang lebih aman.

Mudah-mudahan pihak berwenang dapat segera mengatasi kasus ini dengan baik sehingga struktur fly-over dapat kembali layak pakai.

contoh kegagalan struktur

 

kegagalan struktur, berbahaya dan mematikan


Aksi

Information

22 responses

20 10 2010
Maskur®

wuih mantaBBB
CIvil banget…………

20 10 2010
AKB

wah … harusnya gue ngambil sipi; neh .. bukan elektro :p
bahasanya lucu nih “melendut ..”

20 10 2010
Bjl Ababil Takingindisaqiti

ben… di tangerang juga ada tuh jembatan yang mengkhawatirkan..
kalo ada waktu ane fotoin ye, soalnye ane udah gak di tangerang lagi.

dulu ane pernah kerja di perush konstruksi civil work dan jembatan, jd sedikit tau caranya bikin jembatan. yang di tangerang aneh banget, itu jembatan udah gak lurus, mblentong2, mana dulu diisinya pake tanah liat. jadinya sekarang aspalnya udah ada yang bolong2. dan protol diantara sambungan. sisinya juga udah gak lurus, kayak mau jatuh kebawah gitu.
sepertinya udah lebih masa retensi, soalnye itu yang bolong dianggurin bae..
padahal baru setahun tuh jembatan…

kalo ada yang punya fotonya, silakan di upload. flyover taman cibodas.

20 10 2010
ato

ane lupa linknya tapi dari dinas yang berweang regangan ini normal adanya.

gimana menurut om. nanti linknya dicari dulu kalo ga salah di detik.com.

gimana ga lewat situ dulu om?? ada yang tahu jalan alternative??

20 10 2010
blognyamitra

hehehe…teknik sipil 🙂

20 10 2010
asmarantaka

beuhh…ngeri…palingan juga ditambal ama semen dikittt..trus nunggu jebol..baru dibetulin..xixixiix :mrgreen:

20 10 2010
Andi Pramantyo

mantab om Benny.. membahas kasus ini melihat dari sisi teknis konstruksinya.. bukan mengira2 karena semata2 masalah KORUPSI saat pembangunan…

20 10 2010
arantan

Ini pakai precast, prestressed malah ya?

Memang di tiap column pasti ada dilatasi, ya u muai, antisipasi penurunan (settlement) + geser-geser bawahnya dan lain-lain. Sambungannya rigid tapi rasanya nggak bisa nahan momen ya? cuman dari atas aja?

Cuman problemnya dilatasinya aja berapa gitu yang masih masuk “safe”

20 10 2010
bennythegreat

hmmm..oom Saranto anak sipil juga yak.. 🙂

*curiga*

20 10 2010
bennythegreat

barusan seorang kawan se-almamater yang juga senior di DPU telepon ane,
dia udah baca artikel ane dan ternyata banyak yang kupingnya “panas”.

so, dia dapat info informal dari kawan yang dulu terlibat dalam proyek fly-over itu, jadi fly-over kemayoran dari awal memang memiliki gap antar girder seperti ditunjukkan oleh foto, kerusakan yang terjadi adalah pada expansion joint yang seharusnya diganti. Expansion joint ini adalah material pengisi gap diantara girder. Nah, expansion joint ini harusnya sudah diganti karena sudah aus dan terkoyak, namun entah mengapa hingga kin belum diganti sehingga gap antar girder terlihat jelas menganga.

so, ada kemungkinan lain, bisa jadi desain girder fly-ove memang demikian sejak awal dan hanya butuh penggantian expansion joint saja, namun karena di mata awam gap ini terlihat jelas, maka efeknya adalah kekhawatiran saja.

but still, dari sudut pandang ane perlu dilakukan analisa struktur dan geoteknik untuk menjamin keamanan struktur fly-over terhadap beban.

*kan lumayan tuh ada proyek lagi*

hehehe

20 10 2010
r'dee

sebenernya celah segitu masih dikategorikan aman dan belum bisa dikatakan kegagalan struktural karena komponen struktural utama (kolom, balok/girder) tidak ada tanda” kerusakan. bisa jadi aksesori/perlengkapan tambahan jembatan yg mengalami keausan… ya itu, expansion joint karena bahannya berupa karet. bisa juga bearing pad jembatan antar kolom dengan balok aus yg bahannya pun komposit baja dan karet. tapi kalo ini aus, balok jembatan akan turun sedikit…

singkat cerita, rada lebay kalo dibilang kegagalan struktural pada flyover ini….

20 10 2010
bennythegreat

kegagalan sih memang belum oom, tapi kalau kerusakan…walahualam..

20 10 2010
syamsul.m

Pertama saya meyakini bahwa penguasaan ilmu teknik sipil kita, terutama jalan, jembatan dan bendung adalah salah satu yang terbaik di Asia Tenggara, jadi sangat sedikit kemungkinan ada mis di perencanaan,

Kegagalan struktur bangunan sipil di sini sebagian besar karena faktor alam, atau penyimpangan proses pembangunan yang tidak sesuai perencanaan awal, tapi pengalaman saya membangun beberapa high rise building di Jakarta, penyimpangan antara proses pembangunan dan perencanaan yang berkaitan dengan design struktur sangat sangat kecil.

Melihat foto yg dipasang, walaupun saya bukan seorang berpendidikan teknik sipil, saya meyakini bahwa itu memang masalah materian join expansion, bukan indikator kegagalan struktur… tentang jarak antar girder, mungkin memang didesign seperti itu untuk mendapatkan perilaku tumpuan yang diinginkan guna mengatasi beban yang terjadi…
Tapi kalo mau yakin yah harus dilakukan tes, baik Non Destructive Test maupun Destructive Test..

Wallahu alam

21 10 2010
sena

Benny,

saya sendiri setelah melihat referensi dari detik.com dan PU (http://www.pu.go.id/2nd_index_Berita.asp?site=ctberita&news=ppw201010ant.htm&ndate=10/20/2010) lebih percaya pada hasil analisa PU. sepertinya kerusakannya lebih pada kerusakan expansion joint (dan ini bukan kerusakan struktur, biasanya item expansion joint sendiri masuk ke item aksesori atau miscellaneous dalam dokumen kontrak). beberapa hal yang menurut saya agak berlebihan, adalah berita tentang merenggangnya sampai 15cm.coba lihat gambar di atas yg nomor dua, kalau dicompare antara celah concrete barrier atau parapet nya dengan dimensi baut di sebelahnya, dimensi baut sekitar 1/3 dari lebar celah. yang berarti, kalau lebar celahnya 15cm, berarti dimensi bautnya sekitar 5cm. sepertinya tidak mungkin baut utk menahan pagar sampai berdiameter 5cm : – ) celah antar slab dari struktur jembatan adalah hal yang lumrah. penjelasannya sebagian seperti yang ditulis Benny di atas.

namun memang, expansion joint ini perlu diganti kalau sudah rusak. karena akan membahayakan pengguna jalan.

Salam 3201,

21 10 2010
ndr0e

td denger dari temen katanya flyover cibodas ambles 3 cm… apa iya???

22 10 2010
bangie_hrp

Pernah ngelewat jalan layang pasopati bandung? Gimana menurut teman2 semua? Apa ekspansion joint ada? Terkamuflase dengan besi seperti jembatan drainase kan?
He..he… Kalo masalah fly over kemayoran, rasa2nya dari sisi struktur aman kan? Tapi kalo segi nyaman ya kurang. Tergantung juga sih kalo tak ngebut sesuai kecepatan standar 50 km sih oke2 aja tapi kalo 80km ya modar.

Gimana mas benny?

22 10 2010
bennythegreat

dampak psikologis mas Bangie.. orang awam ngeliat “renggangan” sebesar itu ya ndak terbiasa tho… so tetep ane kasih judul “Kerusakan Struktur” karena expansion joint itu bagian dari struktur.. 🙂

22 10 2010
[foto] Penutupan Jalan Arah Fly Over Kemayoran « bennythegreat.wordpress.com

[…] Ane kembali melewati Fly Over Kemayoran yang mengalami kerusakan struktur seperti yang ane wartakan di artikel sebelumnya. Sudah 2 hari terakhir jalan yang menuju ke arah fly-over tersebut […]

23 10 2010
KillBill1

sempat liat di berita TV katanya yang diwawancarai sih gak papa selama itu masih di rentang 5-10cm.

25 10 2010
Aldo

mungkin kata pemerintah…. “biarin ajalah… toh yang lewat situ juga semuanya bukan orang pinter….. mau regang ato ambruk sekalian… kan bisa jadi proyek….”

5 11 2010
ary

Saya bridge engineer mas.
Kalau itu mah expansion joint sudah usang alias rusak, karetnya tinggal diganti.
Tidak ada masalah dengan struktur jembatan secara utuh. Aman 100%.

Expansion joint itu untuk mengabsorb lendutan horizontal akibat gempa, angin, dan temperatur antara 2 jembatan, penyaman berkendara diantara jembatan.

Memang proyek ditekan tekan harganya jadi spek expansion joint kurang memadai.

25 04 2011
Gada Bina Usaha

Expantion Joint / Siar Muai perlu diganti,berikut
Jenis Expansion Joint :
Siar muai / Expansion Joint terbuka (sambungan yang paling sederhana)
Siar muai / Expansion Joint yang kedap air
Siar muai / Expansion Joint yang kedap air dan tertanam

Expantion Joint Berdasarkan besarnya pergerakan:
Small movement range joints 45mm (http://c.imagehost.org/0030/LMRJ.jpg )

pemilihan tipe sambungan siar muai tergantung pada analisis deformasi translasi akibat rangkak/susut beton, suhu, dan pelaksanaan konstruksi.
Salam Kenal Gada Bina Usaha

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




%d blogger menyukai ini: