Merinding..bergidik..ngeri..waswas..cemas.. Itulah yang ane rasakan saat gundukan tanah mulai dituangkan ke dalam liang lahat di mana sist Melanie Parmawatie terbujur kaku untuk selamanya di TPU Pondok Petir, yang tidak begitu jauh dari rumah kediamannya…
Saat itu pulalah puluhan isak tangis mengiringi kepergiannya. Ratusan penggiat otomotif roda dua dan bike enthusiast sontak memenuhi pemakaman berbukit itu. Sejak pagi, rumah kediaman sist Melanie telah dipenuhi pelayat yang rata-rata datang dari komunitas roda dua.
Selagi mencoba menenangkan diri dari perasaan yang campur aduk ini..mari flashback sedikit..
***FLASHBACK STARTS***
Siapa yang tak kenal Melanie Parmawatie..gadis periang kelahiran 21 Mei 1978 ini begitu supel dan gaul. Dalam dunia komunitas roda dua, Sist Melanie merupakan pendiri dan anggota senior di Jakarta Mio Club (JMC), berkat pergaulannya yang luas, lulusan Hubungan Internasional Universitas Sahid ini juga mengenal dan dikenal berbagai penggiat komunitas roda dua lainnya. Beragam mailing list dan organisasi roda dua ia ikuti. Sebut saja Mailing List Yamaha Scorpio (MiLYS), Indosat Biker (InBike), RedZone, hingga ia bersama kawan-kawan dari klub/komunitas roda dua yang juga ane kenal saat ini menjadi salah satu inisiator Road Safety Association.
Kiprahnya tak hanya sampai disitu, Pemilik “REd Ferarri” Yamaha Mio bernama “Ecy” ini juga kerap tampil sebagai Master of Ceremony di acara-acara bikers. Wajah manisnya sudah tak terhitung beberapa kali menghiasi majalah otomotif. Dan yang ane ingat dari anak pertama dari tiga bersaudara ini, ia memiliki koleksi ratusan pin..ya pin souvenir komunitas dan event bikers yang ia kumpulkan dengan rapih dalam sebuah kotak plastik.
Dalam hal karier, pemilik sapaan akrab Melz atau Madam M ini juga dikenal tak mau menyerah. Seringkali, ketika Melz dan ane sempat dekat, ane dengarkan kisah-kisahnya sewaktu bekerja di Indosat hingga setahun terakhir ia bekerja di PT Mugi Rekso Abadi (MRA) di divisi Food & Beverages. Bagaimana ia menghadapi politik kantor, hingga serunya office party pernah ia ceritrakan dengan antusias sambil menyeruput kopi bersama ane. Penggemar kopi dan es krim ini memang pantang menyerah. Di saat-saat ia jobless ia tak kenal henti menyebarkan lamaran kerja dan CV nya. ane pikir, sikap kerasnya lah yang membuatnya sukses. Menikmati hidup itu paling pas ketika kita memiliki pekerjaan, begitu kata-katanya yang ane tangkap.
Jiwa bikers rupanya menular kepada kedua adik lelakinya yaitu bro Reza Irhab Permana (Ejha) dan bro Fitrah Granada (Aska). Bro Ejha juga sangat aktif di berbagai komunitas motor seperti Jakarta Hotelier Bikers Community (JHBC), Suzuki 2 Wheels (S2W) dan akhirnya bergabung juga bersama ane di Komunitas Pulsarian Indonesia. Sementara bro Aska aktif di sebuah klub motor matic di Pamulang.
Lebih dari setahun terakhir…ane lost contact, Melz pindah kerja di bilangan Purwakarta. Ketika ane chat dengannya via BBM, hal yang paling sering ane lontarkan adalah “buruan nikah woi”…hehehe dan sering sekali guyonan ane itu disambut dengan tawa renyah atau terkadang curhat singkatnya seputar cinta dan karier.. Yah..barangkali karena ane tak punya kakak perempuan, seringkali karena akrabnya, Melz sudah ane anggap seperti kakak sendiri
Kendati demikian rumitnya dunia percintaan, pada kuartal akhir 2010 ane mendapat kabar bahwa Melz hendak menikah dengan salah seorang anggota MiLYS, yaitu bro Ali. Ane turut berbahagia atas pernikahan mereka meskipun tidak sempat hadir.
Sabtu malam, sekitar pukul 1 pagi, ane dikejutkan oleh berita di mailing list MiLYS yang mengabarkan bahwa Melz kecelakaan di daerah Purwakarta. Padahal beberapa jam sebelumnya (Sabtu, 5 februari 2011) Melz masih asyik bercanda bersama kawan Pulsarian di milis OOT tamsur@yahoogroups.com dan juga membahas lucunya anjing peliharaan di mailing list Yamaha Scorpio. Ya, Melz memang doyan guyon sehingga ia kerap kali posting di milis.
Berita menyebutkan bahwa Melz yang dibonceng oleh Scorpio bro Ali bertabrakan dengan Mio yang lepas kendali. Mio yang datang dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi menghantam gundukan tanah lalu oleng dan Mio sontak melayang mengenai Melz di bagian kepala. Melz yang mengenakan helm open face terkena benturan di bagian pelipis kanan. (mohon dibetulkan bila kronologis kejadiannya salah ya bro..)
Begitu terkena benturan, hidung dan mulut Melz mengeluarkan darah, dan Melz langsung dilarikan ke RS Hasan Sadikin Bandung. Diberitakan oleh saah seorang rekan MiLYS, sejak dari tempat kejadian hingga pagi hari Melz dalam keadaan koma dan tak kunjung sadar meskipun denyut jantung meningkat.
Melz akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 09.47 di hari Minggu 6 Februari 2011.
Jenazah diberangkatkan dari Bandung pukul 11 siang dan tiba pukul 13.30 WIB di rumah duka di bilangan Reni Jaya..
Selang beberapa saat, ratusan bikers dari berbagai klub dan komunitas roda dua menyemut di jalanan depan rumah Melz. Well..di sisi lain ane juga senang bisa bersilaturahmi dengan wajah-wajah familiar yang biasanya hanya terlihat nama saja di mailing list. Sebut saja para pengurus klub/komunitas seperti bro Idhoy dari HTML, bro Alfa ‘Sang Idola’, bro Edy Caplang dan bro Emile Inkiriwang dari TCI, bro Haryo dari RedZone, bro Sontul dari Hornet, bro Andry dan bro Bodats dari KHCC dan tentunya kawan-kawan dari Mailing List Yamaha Scorpio..
Usai disholatkan di rumah duka, ba’da Ashar, Ambulance yang mengangkut jasad Melz dikawal ratusan bikers menuju tempat peristirahatan terakhirnya..
***END OF FLASH BACK***
Usai pemakaman..Tanpa pikir panjang ane hanya ingin segera pulang..entah kenapa..perasaan gak enak ini terus ada. Dan…diperparah ketika ane menemui mobil yang bergerak lambat di depan ane…masih di bilangan Reni Jaya…dengan stiker seperti di bawah ini.
Hmmm…Silakan diperbesar fotonya biar jelas tulisan apakah itu… Makin bergidik ngeri ane sepanjang perjalanan pulang. Maksimum kecepatan pulang hanya 60 km/jam dan mata tak henti-henti mengamati jalan..ane tak ingin ada alay sruntulan yang mengancam jiwa.
Overall, pasca tragedi ini, ane hanya ingin berbagi nasihat yaitu:
- Berhenti gunakan helm open face. Gunakan selalu full face ketika riding baik itu rider atau boncenger.
- Waspada di jalan..pemotor sruntulan bisa muncul kapan saja untuk mencabut nyawa ente.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un..Semoga engkau damai bersama Nya Melz.. 😦
Satu lagi nyawa harus meregang karena ulah pemakai jalan yang tidak beretika..Haruskah ente atau orang-orang yang ente kasihi menjadi korban berikutnya?
Selamat jalan sis Melanie… God Speed…
semoga diterima di sisi Nya, amin
Turut berduka citayg sedalam2nya atas kehilangan yg besar seorang sis yg hebat…
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un
turut berduka bwt keluarga yg ditinggalkannya
“Kesibukan orang beriman
asyik memperbaiki dirinya”
kata2nya mengena bro
utk bikers
hati2 dijalan,jgn ngejar top speed
yg akhir2 ini byk artikel cbr vs ninja
semoga diterima di sisi-Nya
Berita menyebutkan bahwa Melz
yang dibonceng oleh Scorpio bro Ali
bertabrakan dengan Mio yang lepas
kendali. Mio yang datang dari arah
berlawanan dengan kecepatan tinggi
menghantam gundukan tanah lalu
oleng dan Mio sontak melayang
mengenai Melz di bagian kepala.
Maap um benny.dari paparan ini,belum ketauan kalo si mio ini tidak beretika lo.jadi,kenapa harus dicap duluan ya?bukankah seperti stiker tersebut,kesibukkan orang beriman adalah asyik memperbaiki dirinya to?sbg pembaca,sangat tidak adil kalo saya hanya melihat dari sisi sist melly saja.harusnya juga dari sisi kenapa si mio harus melaju kencang.
Turut berdukacita.
Yg jelas,manusia tidak pernah tau sampai dimana umurnya,satu lg pelajaran hidup setelah aji masaid
dari kabar yg gw denger bro (seandainya salah monggo dikoreksi) mio celaka tsb berdandan ala biker 4L4Y bro,u know what i mean laaah (g pake helm,g pake lampu,snalpod berisik geje,dll…)
tapi ya gw rasa ini semua memang udah takdir,ada tangan Tuhan disini coz bro Ali (suaminya sis Melanie) g kenapa2,tu mio terbang (beneran terbang kek di pelem final destination) menghantam langsung sis Melanie…
ya who knows lah,usia manusia memang yg diatas yg bisa menentukan,kita hanya bisa berdoa buat keluarga yg ditinggalkan agar tabah menghadapi cobaan ini…
goodbye sis melanie,semoga bahagia disana…
informasi yg ane dapat, mio melaju kencang tanpa helm dan tidak melihat gundukan tanah tsb.
gak mungkin mio itu bisa terbang kalau tidak dalam kecepatan tinggi.
pastilah pengendaranya gak cukup etika sehingga riding seperti itu.
inilah akibat ketidak tegasan aparat polisi, sekuat apapun usaha Komunitas Safety tidak akan pernah maximum, karena yang melanggar tidak pernah mendapat hukuman yang seharusnya.
Udah jelas gak pake helm melanggar, di depan Pulisi biasa aja para ALAY2 SONTOLOYO berkeluyuran, gak ada habisnya kalau di tuliskan pelanggaran2 di depan mata PULISI yang dibiarkan, apalagi di belakang pak PULISI makin banyak.
Gua setuju banget dengan tulisan Bro Beny ini, paling enggak kita pake Safety Tools yang memadai untuk perlindungan diri kita dari pengguna motor yang Sruntulan.
selamat jalan sist MELZ….smoga arwah dan amal ibadahmu diterima oleh ALLAH SWT…amiiinn…:)
turut berduka cita……
Turut berduka cita Mas Ben… 😥
Turut Berduka Cita……
Bro,
ada info mengenai suaminya, bagaimana kondisi setelah kecelakaan?
innalilahi wa innailaihi rajiun….slamat jalan sis….smoga mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT..Amin…
Akibat iklan mio yang pecicilan, ditiru biker alay…. korbannya orang lain…..
iklan mio emang pecicilan yah bro..?
nah lo itu alasan ane sekarang kapok pakai helm open face..jadinya sekarang pakai full face truss….
turut berduka cita juga om…
maaf kemaren ga bisa dateng mas..
pinjem fotonya Mbak Mel yha mas..
kemarin ada Joan kok.. foto sikat aje..
ikut berduka 😦
Whaaatt ????
wow… berita mengejutkan !
meskipun ane ga begitu mengenal sis melanie, cuma pernah ngobrol sekali di darat yg ane sendiri lupa dimana …. hmm … 😦
turut berduka … semoga amal ibadahnay diterima di sisi Alloh SWT, Amiin …
Sedikit penghantar dari Soe Hok Gie
Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di mirazah
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mandalawangi
Ada serdadu-serdadu amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu
Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra
Yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas, atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita tak kan pernah kehilangan apa-apa
Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda
Makhluk kecil, kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu…
innalillahi wainnailahi roji’un
kehilangan satu teman baik …..
http://andryberlianto.wordpress.com/2011/02/07/selamat-jalan-mel/
turut berduka-cita yg mendalam…
semoga arwahnya diberi tempat yg baik di sisi Allah, Amin…
turut berduka cita . . . .
kita tidak pernah tahu sampai dimana umur kita
perbanyak ibadah dan tetap pake alat safety yang standar
keep brotherhood,
salam,
saya turut berduka cita… 😦
ane turut berduka cita…
Mga amal ibdahnya dtrima dsisi-Nya, amien!
Turut berduka cita.
–
sekarang memang makin banyak bahaya dijalan, baik dari kendaraan kencang maupun pelan.
jadi, defensive riding aja deh.
turut berduka cita, moga amal baiknya diterima disisi NYA.. amin
Turut Berduka Cita.. 😥 btw alay bocah ingusan tsb harusnya dihukum mati / minimal dipenjara selamanya !!! 😡
[…] Dan yang paling membuat ane kapok memakai helm open face apalagi helm cetok untuk bermotor adalah meninggalnya Sist Melanie akibat benturan keras di kepalanya..Artikelnya ada di sini. […]
ADUH TERNYATA MASIH TAK CUKUP AMAN YA, MENGGUNAKAN OPEN FACE HELMET, YA SEBAGAI KESEMPURNAAN IKHTIAR SAYA MAU BELI YG FULL FACE DEH
Waaaaa..lagi browsing nyari baju akad nikah adat sunda dan resepsi minang tiba2 ga sengaja buka link ini, daaan ternyata tentang mba nisye… huuhuhuhuhuhuhu maaf ya mba nisye, dina ga dateng dan minta maaf ama mba nisye yg udah selalu nasehatin, jaga & belain, ajarin dina berbagai hal dari SD sampe lulus kuliah… dr jajanin es mambo ampeee ngajarin pake Bra dan Pembalut [hahahahaha secara ga punya kakak cewe]… semoga mba nisye bahagia selalu disisi Allah SWT.. amiiiin YRA