[Misuh-Misuh part.1] Boikot Bla..Bla..Bla..

Setelah membaca artikel bro Saranto di sini, semakin jelaslah terbaca strategy ketakutan oknum yang disinyalir sebagai para komentator bayaran, fanboys fanatik dan oknum FPA (Front Pembela ATPM) yang kerap bikin rusuh di berbagai blog.

Sepertinya sejak kasus tragedi komentator ber ID Ayumi dulu, dunia perbloggeran menjadi heboh. Pembaca blog yang notabene masyarakat pecinta dunia otomotif semakin terbuka matanya. Kini mereka sadar, mana blog yang menjadi penjilat bokong ATPM serta menjadi corong marketing ATPM, dan mana blog yang benar-benar bebas dari segala pengaruh ATPM dan berani menyuarakan like or dislike mengikuti kata hati mereka.

Senang sekali ane dengan artikel bang Joe Trizilo di sini yang menyuarakan bahwa blog itu merupakan media senang-senang. Bagi penulis blog, dengan berbagi ilmu dan pengalaman, mereka memperoleh kepuasan dan pelepasan stress. Sementara bagi pembaca, mereka memperoleh ilmu dan menyerap pengalaman tersebut. Simbiosis mutualisme yang positif tho?

Tapi bagaimana jika ada oknum yang mengaku sebagai blogger otomotif, namun hanya sekedar menjadi makelar ternak dengan mengumpulkan blogger lain sebagai bargaining power aka. ternak untuk dipersembahkan sebagai sesajen kepada pihak ATPM? Weleh…bagi ATPM keluar dana untuk menjamu puluhan blogger itu mah kecil dibandingkan artikel blogger yang akan mempopulerkan produk-produk mereka. sang oknum blogger juga dapat bayaran lhoo..masalah pembaca bakal suka atau tidak dengan artikelnya, yah..MASA BODO…yang penting gue dapat duit…!!

Namun apakah semua blogger dapat diternakkan..? Oh..tentu tidaak..Oleh karena itu terjadi perpecahan disebabkan perbedaan prinsip. Sudah pada tahu lah ceritanya..Bagi yang mau diternakkan, ya monggo ikuti si blogger gembala sesat..Bagi yang mau bebas ya silakan keluar dan tak lupa merangkul mereka yang tidak tahu agar tidak tersesat.

Yah, itulah sedikit nukilan kisah dunia blogger otomotif dari sudut pandang ane yang cupu bin lugu ini.

Sekarang lanjut kepada pandangan “dunia” kepada blogger otomotif. So, dari pandangan ane yang cupu, lugu dan cuek ini..Sesungguhnya ATPM kelas kwek-kwek yang sukses meracuni mindset masyarakat bahwa motor buatan mereka itu adalah yang paling wah,  bisa jadi sangat takut kepada ulah blogger yang tidak nurut bin manut kepada mereka. Mereka sangat takut mindset brand yang telah tertanam di benak rakyat Indonesia itu terusik. Karena jika mindset terusik, maka produksi akan terganggu..!

Apa sih bukti kekuatan mindset itu?

Yukkk..lihat dulu..Dalam ranah permotoran, kita lihat dulu.. Di sini jelas, produsen memanfaatkan kegagalan pemerintah dalam menyediakan trasportasi massal yang layak di perkotaan. Lihat deh..kota sekelas Jakarta masih ada aja angkutan umum bernama Metromini dan Kopaja dimana ada orang bernama Kenek bergelantungan dan sopir ugal-ugalan kejar setoran. Woi…rakyat juga bukan orang bodoh..Mana layak tuh angkutan umum macam begitu. Yang diangkut itu orang coy, bukan kambing…!

Bahkan sempat ada artikel di sebuah media yang menyatakan bahwa BURUKNYA LAYANAN TRANSPORTASI MASSAL YANG TERJADI DI KOTA BESAR INI TURUT DIPELIHARA oleh oknum ATPM bersama-sama dengan kroni-kroni pemerintah yang nakal. Tujuannya apalagi kalau bukan agar produk si ATPM terus dibeli masyarakat..! Lalu apakah berjualan kendaraan bermotor itu salah? Owh..tentu tidak dooong..Tapi mbok ya jangan overdosis alias kemaruk..! Sempat ane dulu berharap bahwa pabrik salah satu ATPM itu mbok ya kebakaran kek..dibom kek..Oalahhh..ndak taunya gak berapa lama kemudian pusatnya di Jepun sana dilanda musibah GEMPA BERKUAH..hmmm..impianku terkabul?

Tapi sayang, masyarakat dibuat bingung. Kepada siapa sih mereka harus teriak? Kepada siapa mereka harus mengadu? Sekalinya menghujat pabrikan kendaraan bermotor, para pejabat ATPM atau orang pada umumnya langsung berkilah…”Laah nanti kalo pabrik motor tutup, banyak pengangguran dong?” Ealah…kok ya gitu amat, seolah tak ada kerjaan lain bagi rakyat Indonesia yang negaranya (katanya) kaya ini..

Yaah..daripada masyarakat bingung, lebih baik ke dealer motor saja. Lihat tuh setelah dihitung-hitung, katanya mencicil motor itu lebih murah daripada naik angkutan kambing. Jadi..berbondong-bondonglah masyarakat yang butuh kendaraan ini mengkridit sepeda motor.

Yang paling laku apa? Ya jelas bebek..! Karena bebek murah, bebek simple perawatan, sparepart tersedia dimana-mana. Masyarakat Indonesia just love bebek..!

Tapi namanya manusia tidak pernah puas, entah itu motornya bebek, matic atau sport sekalipun, tipikal masyarakat Indonesia selalu mengagungkan KECEPATAN. Jadi jangan heran bila di jalan, biarpun motornya cuma bebek, namun larinya menyaingi Yamaha R6..

Kemudian..setelah sukses memiliki motor, dengan kebanggaan yang telah merekat kuat pada motor dan pastinya merk, sang pemilik akan cenderung bersikap defensif bahkan tak segan ofensif bila jenis motor dan brand motornya dicela.

Tipikal pemotor pada umumnya akan bersikap defensif jika tunggangannya diserang alias tidak diapresiasi, mereka cenderung tidak suka melihat fakta bahwa ada motor yang lebih bagus dari miliknya, mereka ingin bahwa keberhasilannya mencicil motor itu dihargai dan jenis motornya diapresiasi. Tapi bagaimana mungkin image motor diapresiasi jika tingkah laku tipikal pengendaranya berlaku menyimpang. Cap motor copet dan motor sruntulan sudah jelas lah ditujukan ke jenis motor apa..Juga cap motor tukang karpet dan motor Inspektur Vijay juga sudah pada tahu lah ditujukan ke motor apa.

“Hari gini masih pake bebek..?” “Motor matic hanya untuk yang cantik..” “Hari gini oper gigi..?”, “Motor batangan simbol arogan”… itulah celaan yang ditujukan kepada berbagai jenis motor. ATPM pun tak ketinggalan membuat bermacam iklan yang tak kalah seru..Saling menjatuhkan merk lain dan berlomba menanamkan image produk motornya ke benak calon konsumen. Tujuannya apalagi kalau mencoba menanamkan brand dan membuat orang agar beli! Disinyalir pula bahwa ATPM tak segan membayar komunitas motor dan oknum-oknum yang ekstrim bin fanatik demi meruntuhkan pihak-pihak yang berani bicara miring tentang brand mereka. Psy war digelar lewat dunia maya khususnya blog. Mengapa? karena masyarakat yang terdidik akan mencari informasi di dunia maya.

Hasilnya sebagaimana banyak terlihat, adalah pemotor yang dibuat cinta buta kepada tunggangan dan merk motornya. Pokoknya motor gue adalah yang paling…yang ter…yang super cepattt..jembatan bisa rubuuuh…halangan bisa kulewati…Semuanya jadi fanatik dan cinta buta, rela jadi komentator FPA dan bisa jadi diternakkan oleh ATPM untuk mengubah image sang pabrikan. Dibayar berapa seeh harga dirinya sama ATPM..?

Padahal, sejatinya, sepeda motor itu seharusnya adalah untuk hobby, bukan dispek down lantas dijual massal kaya di negara ini..Sehingga membuat jalanan penuh bin semrawut dengan ulah begitu banyak oknum pengendaranya yang ugal-ugalan.

Wehehehe..para pemotor barangkali sudah lupa tuh sama sebab awalnya menjatuhkan pilihan naik motor karena apa..Selain karena malas naik angkutan umum yang cocoknya buat kambing, Ya juga karena malas mengkritisi pemerintah yang gagal..Mau ngadu kemana bingung, ya jadilah beli motor sendiri-sendiri. Ujung-ujungnya tersesat dalam pusaran angin pertarungan antar merk motor. Kalau gak jadi pemotor fanatik ya jadi komentator ternak..

Lha..pemerintah juga cuex bebex kok..Lihat aja pembangunan jalan TERUS DIPERPANJANG..sementara penjualan kendaraan bermotor tidak di rem. Hasilnya ya mbludag..!!

Rakyat juga sepertinya gak keberatan tuh jalanan macet. Tenang-tenang aja, tapi mungkin hatinya nggerundel beraat di atas kendaraan pribadi masing-masing..inilah para korban PEMBODOHAN OTOMOTIF..

Paling cuma bisa misuh-misuh di dunia maya..olok-olok Pak Foke You..Padahal Pak Foke You mah cuek waee sambil pelintir kumis..hehehe..

Sekian dulu misuh-misuh part.1..Namanya juga blogger, harus manfaatkan blognya untuk tempat curhat bin berpendapat dong..Nanti lanjut lagi ya.. Mau tau seperti apa ulah komentator bayaran? Silakan simak komentar mereka yang misuh-misuh di bawah ini…