Jalan Rusak..Rakyat Berani Teriak? Pemerintah Mau Bertindak?

jalan rusak di Setu

Jalan rusak?

Ah, di kota besar seperti Jakarta dan pinggirannya itu sudah biasa. Rakyat juga emoh berteriak menyuarakan pendapat..paling-paling hanya misuh-misuh memaki di atas kendaraannya. Lha..habis mau gimana? mau demo di depan kantor Pemda..? Sayang waktunya euy..emangnya kerjaan pengguna jalan demo..? Lagipula para pelayan rakyat itu yakin mau mendengar..?

selamat menikmati...

Kali ini ane mencoba mengangkat suara bro Ananto yang diteruskan oleh bro Andri JDDC di milis Road Safety Association. Bro Ananto mengirimkan beberapa foto kondisi jalan yang berlubang parah. Di saat hujan terlihat jelas ruas jalan tersebut berubah fungsi menjadi kolam ikan. Foto diambil pada minggu ke-empat bulan April 2011.

Pengguna jalan bagaimana reaksinya..? Wooh..entah sudah kebal atau pasrah ya..? Sehari-hari ya mereka mau tak mau, suka tak suka harus menerima kondisi tersebut. Mau shockbreaker jebol, motor jadi kotor kena becyek, bahkan kalau ada yang jatuh guling-guling dari motor pun yaah..pasrah saja..

ini dia lokasinya..

Barangkali ruas jalan ini tak pernah dilewati kaum pejabat yang terhormat. Kalau iya, pastilah jalanan ini akan dibuat mulusss…dengan kualitas jalan sekelas Jl. Medan Merdeka sana.

Omong-omong kerusakan jalan..apa sih musuh utama jalan..? Well.. dari mata kuliah “Dasar Transportasi” dulu ane belajar bahwa musuh utama jalan itu ada 5 (lima) yaitu Air, Air, Air, Air dan Air. Kenapa begitu..?

musuh utama jalan.. AIR

Lihat tuh penampang melintang jalan yang terdiri dari agregat, alias pasangan batu kali dan kerikil, yang pada bagian atasnya diikat oleh aspal nan lengket. Jika sampai ada air yang menyelusup ke lapisan tersebut, maka butiran agregat akan larut dan memperbesar ruang diantara agregat. Jadinya ya seperti tumpukan gula pasir yang diaduk..Larut..dan lama-lama longsor.

Jadi, musuh jalan ini harus dialirkan keluar dari badan jalan. carane piye oom..? Ya..monggo bangun drainase..Sifat air itu kan selalu cari tempat yang lebih rendah..nah, berilah ia jalan untuk kesana. Bangunlah got dan gorong-gorong di sisi-sisi jalan. Dari survey topografi kan dapat tuh kontur jalan. Rencanakan saja lokasi terendah dimana, air bakal lari kemana, larikanlah saluran drainase kesitu..hehehe,,kok jadi bahas masalah teknik ya..?

cocok buat KLX250 nih medannya..hehehe

Eh..omong-omong dana, katanya diperlukan dana Rp 18 milyar lho untuk memperbaiki jalan rusak sepanjang 7 km ini. Benarkah hitungan itu? Yuk coba dihitung ala tukang..Kebetulan ane baru saja menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) untuk pekerjaan jalan dengan perkerasan beton bertulang. Dari perhitungan harga satuan ane mendapatkan angka sekitar Rp 330.000/meter persegi (a) untuk struktur jalan  dengan beton K-250 (artinya mampu memikul beban hingga 250 kg per centimeter persegi) dengan tulangan baja diameter 10 mm dan spasi antar tulangan 15 cm.

Disitu diketahui panjang ruas jalan adalah 7 km atau sama dengan 7.000 meter. Asumsi saja lebar badan jalan adalah 7 meter. jadi luas jalan adalah 49.000 meter persegi (b).

So..bisa dihitung tho..biaya totalnya (a) x (b) sekitar Rp 16.1 milyar. Hmmm…rupanya masih lumayan jauh sih dari angka 18 milyar.. 🙂 Barangkali spesifikasinya beda..ya embooh..hehehe..Silaken dibahas dan dihitung lagi deeh..

Masalah teknis akan jalan jika pengambil keputusan sudi untuk segera beraksi. Katanya dana sudah ada, tinggal cari saja toh kontraktor yang mau mengerjakan proyeknya. Jadi gimana nih para pemelihara jalan dan Pemda yang terhormat..? Kapankah masyarakat dapat menikmati sarana umum yang layak. Jangan hanya cuek bebek seperti oknum wakil rakyat yang rajin towel-towel Samsung Galaxy Tab di sidang Pariporno..

oh..yes..oh..no..ah..uh..oh..Android memang oye..!

jalan rusak..emang gue pikirin..ngebokep dulu aah..

Hayo pengguna jalan, jangan hanya bisa diam dan pasrah. Suarakan pendapat dan berani bertindak. Kita orang INDONESIA lho…!!