Pasca kejadian dengan pak polisi sewaktu razia di Kemayoran kemarin ane kembali merenung. Memang ada beberapa hal yang harus digaris bawahi di sana.
1. Disinyalir banyak oknum polisi yang tidak paham perundangan dan peraturan.
Ini jelas terlihat ketika pak polisi berpangkat V dua buah di masing-masing bahunya itu ane mintai referensi mengenai plat nomor kendaraan. Padahal ane sudah tau yaitu pada pasal 68 UU no.22 tahun 2009.
Nah, bayangkan jika ane tidak tahu apa-apa, pastilah ane sudah ditilang karena kehendak dan logika pak polisi, bukan karena aturan yang jelas.
Sangat disayangkan memang, ketika seharusnya UU dan PP lalu-lintas disosialisasikan oleh kepolisian, namun beberapa oknum polisi malah tidak tahu.
2. Kejelasan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang lalu-lintas
UU no.22 tahun 2009 memang diterbitkan untuk menggantikan UU no 14 tahun 1993. Namun sayang, sudah hampir 2 tahun berlalu, Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dan detail teknis dari UU no.22 tahun 2009 belum juga terbit.
Akibatnya, UU no.22/2009 menjadi pegangan yang kurang mendetail, contohnya pemakaian knalpot aftermarket. Di dalam UU boleh saja ada pelarangan pemakaian knalpot bersuara bising. Tapi seberapa bising? Berapa desibel? Bagaimana dengan knalpot-knalpot moge yang memang “defaultnya” sudah lebih bising dari motor berknalpot racing?
Nah inilah akibatnya, adanya berbagai penafsiran. Menghasilkan “grey area” yang tidak jelas.
Pada pemasangan plat nopol ane juga begitu. Dalam UU no.22 tahun 2009 pasal 68 tidak ada yang menyebutkan plat nopol harus terlihat. Sehingga ane menafsirkan boleh saja diletakkan di bawah radiator.
Tapi apakah ini benar? Ya..memang tidak salah, tapi benar ane rasa juga tidak. Bingung kan?
3. Dilema pemasangan plat nopol
Pada motor berfairing, hal ini menjadi dilema, yah setidaknya buat mereka yang peduli terhadap estetika dan kerapihan sebuah motor.
Mau ditaruh di belakang windshield, tidak enak dipandang dan berpotensi menggores. Diletakkan pada dudukan di depan windshield, kok ya bikin motor jadi aneh. Di bawah radiator piye oom ben? Ya gak papa sebenarnya menurut peraturan, tapi secara etika memang tidak seharusnya plat nopol diletakkan disitu toh?
Jika ane melakukan pembenaran atas posisi plat nopol ane, maka ane sama saja mengamini oknum-oknum pengguna motor lain yang menaruh plat nopolnya di dalam spakbor belakang, atau memasang lampu strobo dan sirine. Alasan mereka bisa jadi sama, yaitu alasan estetika. Tapi bukankah ini sama saja berkata “motor aing kumaha aing”..?
Ane harus introspeksi lebih dalam nih. Dan pastinya perlu bantuan saran, input dan masukan dari bro n sist pembaca blog. Sebuah “win-win solution” agar ane tetap dapat mematuhi etika berkendara, tanpa harus mengorbankan estetika dan kerapihan motor.
Silakan ajukan saran, input dan masukan mengenai alternatif positioning plat nomor depan di Ninja 250.
Saran, kritik dan masukan yang ane anggap kreatif dan solutif terhadap dilema yang ane alami, akan diganjar hadiah berupa sebuah mug Ducati.
cari PERTAMAXXXXXX dulu
gw sih berkaca kepada “kelakuan” temen2 rider ninja 250 (gak mau nyingkat N250 ah, emang pesawat) yang bikin itu nopol seolah2 jadi stiker lantas di tempel di winshield. gw sih emang gak ngerti secara pastinya apa hal itu lantas menyalahi UU yang berlaku, tapi yang gw banyak temuin kalo lagi razia itu temen2 berseragam coklat bertuliskan polantas biasanya mafhum dengan kondisi tsb.
Kalo dibikin dudukan kayak yg ini aja gimana om ben?
https://bennythegreat.files.wordpress.com/2009/10/resize-of-dsc01246.jpg?w=510&h=382&h=382
tapi jadi kayak lidah yg melet dibawah fairing/headlamp 😀
Dudukannya mau dilas kemanakah? Di ninja,daerah hidungnya gak ada dudukan
hwalah… 😦
saran ane,, plat no’y tetap dibawah radiator,, tapi bikin lagi stiker plat no di windsheild.. jadi kan estetika dapet,, tapi pas di periksa polisi plat no aslipun ada.. gimana?? masuk akal ga??
kalo menurut saya memang tidak baik memasang plat no polisi di bawah radiator (depan) atau di spakbor kolong (belakang)
karena tujuan dari plat no polisi di kendaraan bermotor adalah sebagai identitas kendaraan motor itu
ya jalan terbaik adalah pemasangan plat no polisi di belakang windshield (depan) atau membuat bracket plat no polisi di bawah lampu belakang (belakang)
kalo masalah sirene & strobo… HARAAMMM…..!!!!!!!!!!!
yang dilakukan para pemakai ninja tuh..ud bener..taro aja plat no di balik windshield….pakai aja ws yg smoke, terus riding deh..tanpa ada rasa was2 di berhenti in..hehehehe
wah ane gak bisa ngomong banyak neh om …
tapi kalo menurut ane sih, untuk masalah plat nomor ini yang lebih baik di pake ya belakangnya aja om … maksudnya yang dibikin lebih jelas terlihat dan tetap pada dudukanya hanya yang di belakang … sedangkan yang di depan bisa kayak om gitu, deket radiator atau bisa juga di belakang windshield …
soalnya, kalo ane liat di luar sana, khususnya eropa yang notabene pangsa motor berfairing, pasti masang plat nomor yang belakangnya aja, bahkan yang versi naked juga gitu kok …
ya tentunya setelah ini, ada baiknya dikaji kembali tentang perundang-undangan tersebut, yang mengatakan tentang pemakaian plat nomor polisi di sepeda motor ….
Dibikin dudukan di spatbor depan kali ya, kayak motor jadul/klasik jadinya sih, tapi paling rasional dan aman. 🙂
kalo ditaruh dibalik windshield gimana tuh??..yg kyk motor fairing pada umumnya??..ato ditaruh di shock depan kyk ini nih :
http://asmarantaka.files.wordpress.com/2011/05/jkmjgle191530.jpg?w=225&h=300
plat no jumbo itu selain jakarta dapat kyk gt ga?
Kalau yang gue lihat di temen2 yang punya motor fairing, ditaruh dibalik windshield, berpotensi menggores? iya, tapi kenapa nggak coba dilapisin scotlite bening dulu didepan plat nomor yang akan menghadap ke windhsield, scotlite bening yang lebih tebel, bsia beli 1 meter terus dipotong mengikuti bentuk plat nomor, 3 lembar pun sudah cukup..
sekedar saran ajah mas ben,heheheh
rio, Joss and Branjang tidak komen nihhhh tadi menyudutkan sekarang duduk disudut kayaknya
sebetulnya cukup di belakang aja, untuk di depan lebih kecil sekitar 3×10 cm untuk identitas aja
emang dilema om..
secara estetika, dudukan plat nomer N250 emang kurang, karna dia di depan fairing. tapi kalo buat estetika emang enakan di balik windshield. lapisin aja om biar gak baret.
kalo untuk aturan plat nomer ini, bukan PP om, tapi Peraturan Kepolisian RI, ada tuh di pasal 68 UU No. 22/2009 ayat terakhir. (CMIIW)
kalo merujuk aturan lama, posisi plat nomer itu harus segaris sama rangka dan posisinya terlihat oleh pengendara laen. tentu ini ada tujuannya, kalo ada motor yang dicurigai motor curian bisa di tangkep pak pulisi..
IMHO
kalau memang benar ninja 250 ga ada tempat dudukan untuk plat nomor, mau tetap tempatnya seperti semula (di bawah radiator) ga pa2 selama belum ada revisi UU-nya. tapi jangan lupa tambahin cutting sticker no-pol di winshield untuk langkah antisipasi.
tapi kalo ga yakin, yaah.., umpeting di belakang winshield seperti saran temen2 yg sdh duluan ber-ide.
jadi.., siapa nih yang bakal dapet mugnya?
heheh..
ane sebagai pengguna ninja250r si sebenernya lebih milih untuk ditaro di belakang windshield, istilahnya itu udah resiko.. cuma ane tetep mengharapkan penggunaan nomor polisi system tempel untuk motor berfairing dibolehkan supaya ga menyulitkan..
ditempel di dudukan asli nya aja om ben alias di jidat ny lampu xixixixixixi…
*kabooorrr
Plat nomer saya dulu saya taruh di dudukan di depan itu, tapi asli jelek. Jadi sekarang ya taruh aja di belakang windshield. Sedikit dibengkokin, pinggir2nya dikasih plester supaya gak gores windshieldnya… kelihatan lbh oke & tentunya dpt terlihat dg jelas.
Bukannya banyak yang pake plat nomor dari stiker, terus ditempel di visor?
pake plat nomor dari stiker yg ditempel di visor, trus nomor yg asli tetap dibawah radiator, jadi ketika razia kalau polisinya minta plat nomor aslinya suruh jongkok aja
Bikin kayak punya gw aja bro, secara estetika bagus kok
bikin dudukan baru kayak anak-anak byson aja broooo
dari baut segitiga pake braket terus ke depan headlamp
mudah-mudahan gak menghalangi sinar lampu dan tidak melukai spakbor
di as roda depan aja kyk motor trail
http://extraordinaryperson.wordpress.com/
ditaruh vertikal di tabung shock depan gimana??


kayak ini:
dapet ide dari warung sebelah
Kalau ane taruh di Atas belakang windshield Om ben, soalnya kalau di pasang di dudukanya mentog dan kalau di tekuk kasian tukang parkir, selaiin itu juga Plat No ini bisa sedikit melindungi Spedo dari sinar matahari.
Balikkin ke standar dong. Itu solusi yang terbaik. Apalagi om Ben adalah pemerhati road safety. Ane aja baru tau ternyata ninin om ben platnya kayak gtu. Walah kok gak sperti yg saya duga. Ini mah sama aja pembodohan rules / regulasi. FYI kbeneran ane punya ninin juga, udah setaun lebih pke dudukan plat standar. Buat ane gak ada masalah.
Weleh..pembodohan rules.. 🙂
Rules manakah yg ane langgar bro..?
Btw bikin tempat plat nopol seperti di CBR250 itu bagus juga keliatannya
oh ya mau nambahin. di saat om ben menyadari bakal kena razia, pasti didalam hati ‘mbatin’ : wah plat nomor ane bakal jadi masalah nih. Iya kan? jujur aja deh. tapi karena om ben kebeneran punya pengetahuan yang cukup tentang UU, kanaya om ben berani ‘debat’ dan melakukan ‘pembenaran. dimana2 yang namanya rules pasti ada celahnya untuk di akalin. gak ada rules yang sempurna. tinggal mental pengguna ‘rules’ itu aja. mau taat, mbantah, atau mengakali celah? iya tho,hehehehe
pembodohan rules bukan berarti melanggar om ben> mengakali celah pada rules (menurut ane) juga termasuk pembodohan. imho lho,hehehehe
Hmmm..sebenarnya ane gak mikir utk ngakalin rules..cuma ingin motor terlihat apik aja..
Sebelumnya kan ane udah cek aturan, eh..ternyata bunyinya seperti itu.
Tapi di lapangan polisi mau razia yang dasarnya subjektif..itu lho yg ane gak terima. Seandainya saja dia jelas, ane salah karena melanggar pasal sekian aturan anu…ane sih gak masalah ditilang, dan ane akan kembalikan tuh posisi plat nopol ke posisi sebelumnya.
Coba deh tafsirkan pasal 68 UU no.22..
Naaahhhh, karena ane buta tentang pasal2, makanya ane taat aturan om ben. Ane gak mau menafsirkan sendiri. cukup ditaati ajalah. pisss….
Naah..taat aturan kalau ndak tau aturannya apa juga susah bro.. 🙂
hahahaha om ben ini. kita kan sekarang lagi ngomongin plat nomor. ya paling tidak plat nomor motor ane sesuai standar yang berlaku. jadi ane ga perlu menafsirkan yang ‘aneh2’, atau memahami hingga detail rules tersebut. bisa di bilang klo kena razia plat nomor ane aman. iya tho, hehehehehe pisss….
Ndak bro,sudah 2x razia sebelumnya plat nopol itu gak dipermasalahkan.
nah masalahnya orang yang taat aturan aja pada saat kena razia bisa ‘dipelintir’ dan di cari2 kesalahannya, apalagi yang ‘aneh2’ om ben. iya tho? begitulah indonesia, huhuhu…
Yess..betul..
Apa mau sampeyan dihukum dgn vonis..”Karena hakim gak suka sama hidung ente”..
Subjektif bener..
Ya gak mau om ben. Kaya tu hakim idungnya bagus aje,hahahahahaw.
Back 2 topic saran ane sih di balikin ke standar aja. (Gelas ducati…gelas ducati..gelas ducati..hihihihi)
Lumayan buat pemanis meja kerja di kantor ane ^_^
Sarannya manaaaa…
Jiah udah bebusa gini om ben jigong ane. Saran ane balikin ke standar lagi. Dah bungkusin tuh gelas lempar ke ane, hahahahahahaw
Et daaah
Ditaruh vertikal di tabung shock depan gimana?


Kayak ini:
dapet ide dari warung sebelah
soal PP, wong PP buat pasal 35A UU 28/2007 aja sampai sekarang belum ada, so wajarlah kalo UU 22/2009 belum ada, soalnya memang susah bikin aturan itu, selalu saja ada pihak yang gak setuju dan protes…
gimana kalo selain di bawah radiator juga masang nopol stiker di bawah windshield ato dimana yang penting jelas… gak nglanggar aturan tapi nopol juga keliatan jelas….
http://kangmase.wordpress.com/2011/05/19/otobursa-tumplek-blek-siapa-yang-mo-dateng/
(Semangat komen biar dapet gelas ducati).
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak, bener atau salah penempatan plat nomor yang tidak sesuai dgn dudukan standar motor menurut ane ‘mengakali celah’ pada rules
Contoh taro plat di balik windshield, pasang stiker pengganti plat, penempatan di kolong deket radiator, de el el. Soal di permasalahkan oleh polisi pada saat ada razia ya itu sudah termasuk ‘resiko’ menurut ane. Di tambah lagi hukum di indo banyak yang di buat ‘nggantung’. Memang gak ada rules yang sempurna, pasti ada celahnya, tapi rules di indo bolongan celahnya kebanyakan gede2 semua. Malah membingungkan aparat di lapangan yang mengawasi rules tersebut dan juga membingungkan si individu objek dari rules itu sendiri. Huuufffffff…
Coba om check disini,… .. .
Yg da foto dudukan punya pio 25 rban kali aja cucok, soalna sini jg nggak pernah lht dr dkt N250nya.
http://www.prides-online.com/showthread.php?t=8245&p=1154370#post1154370
maaf pake hape jadul + opmin, jdnya ndak bs post gambar.
kayanya yg paling pas sekarang ya di balik windshield, ane sendiri sih runyam liat motor fairing jidatnya “ternoda”, kalo bisa nyontek dudukan plat nomer CBR 250 bawaan ahm mungkin lebih ok

tapi bayangin kalo pake plat nomer yg segede gaban 😀
taro / slipin aja di balik winshield, supaya nggak bikin lecet di bungkus pake plastik 😀 tapi kalo kira kira ribet (takut jatoh) ya dibikin dudukanya yang rapih di tukang las, jadi enak di pandang.
(nggak ngarepin mug, soalnya udah banyak dirumah + skarang malah mau bikin lagi) …. tolong diganti aja dengan : traktir gw di B-King, Whooper 2 double beef bacon nggak pake saos bbq ganti sama mayonase aja (yang paket ya, trus di up size, minuman ganti sama Pulpy Orange
ente makan bacon ya bro…???
husss…mbah dukun itu muslim brooo..
what de kamsud???… bingung akyu…
taro / slipin aja di balik winshield, supaya nggak bikin lecet di bungkus pake plastik 😀 tapi kalo kira kira ribet (takut jatoh) ya dibikin dudukanya yang rapih di tukang las, jadi enak di pandang.
(nggak ngarepin mug, soalnya udah banyak dirumah + skarang malah mau bikin lagi) …. tolong diganti aja dengan : traktir gw di B-King, Whooper 2 double beef bacon nggak pake saos bbq ganti sama mayonase aja (yang paket ya, trus di up size, minuman ganti sama Pulpy Orange
Hmmm….juragan mug nya dateng2 minta BK…

Pasang miring di spakbor ban depan, ada 2 bautan itu, tinggal pilih kiri ato kanan aja..
nggak tau deh bagus nggak kalo ninja dibikinin dudukan nopol kaya gitu, cuma siapa tau bisa jadi alternatif
Sengaja tuh Om dibikin abu2 peraturannya, biar ada pemasukan…
Bikin stiker aja Om ditaro di windshield…
di bikin kayak plat nmp punya china aja bro, tp masalahnya bro harus bikin dudukan buat platnya sendiri
Lah,
klo seandainya d usulkan, kgak usah pke nopol d dpan kya mtor2 d negri ttangga bs gk y om?
Kn enk, mtor2 brfaring bkal ttp trjga estetikanya, bgtu jg mtor2 lain, mw matic to bebek, jdi tmbh ckep d liat,
blm lgi, plat nopol kluaran trbaru, mkin gde aja,
lah klo plat nopol sgede gtu d taro d dudukan stndar nopol dpan ninja,
pa gk kya pake koyo tuh ninjanya,
hehe..
Peace om
standar aja sob 😀 secara motor buat harian, jarang dipake memecah angin dan blogger seperti publik figur 😀
http://yudibatang.wordpress.com/2011/05/20/jalan-pantura-pemalang-cirebon-tiada-hari-tanpa-razia-polisi/
dipasang dibalik windshield tapi dibikin framenya yg bagus. Trus posting tutorialnya disini deh. Motor jadi bagus & ngasih referensi yg bagus jg buat pengguna motorsport lainnya.
Saya taro di sini… 😀
ngikut nyimak ah, sebenernya kalo pake nopol sistem tempel kayak stiker gitu nyalahi aturan gak sih? soalnya kayaknya emang itu yg paling pas..
Saya pernah taro di balik winshield, dan winshield saya baret baret… plus kurang jelas karena winshield RR itu hitam smoke.
Pernah gag pake nopol juga, tp bawaan nya parno klo di jalan plus ribet klo masuk parkiran dan petugas nya gag liat nopol di depan.
Jadi deh saya bikin stiker di spion kanan (deket dengan petugas parkir) 😀
dr alternatif jawaban ya ada pilih yg mungkin diaplikasi trus bawa keforum RSA untuk di voting. pilihan anggota RSA lebih masuk akal
ngga cuma nanya, bagaimana kl gini:
1. ada orang masang spion kaca datar kecil sak tumlik. boleh demi estetika?
2. ada orang ngemodif stoplamp, sein pake ukuran kecil, nyempil pula. boleh demi estetika?
3. modif pelek / ban pake ban drag yg super tipis itu. boleh demi estetika?
4. mungkin jg masalah desibel knalpot itu. boleh karena estetika? karena belum ada aturan pelaksanaannya?
jadi inget, karikatur orang menurut golongan daranhnya (pernah liat kan?)
A – kl dibilangin, dilarang, dia pasti taat patuh
B – kl dibilangin, dilarang, pasti langsung dilanggar
O – suka nyuri2 kesempatan buat ngelanggar
AB – suka ngadu temen2nya yg nglanggar..haha?
type yg mana om, Ben?
bukankah kekuatan besar akan sebanding dengan kewajiban besarnya juga? penggiat RSA? blogger otomotif?
cuma ngebayangin aja: gimana ya kl ada BEBEK yg ngumpetin platnya ke kolong radiator, demi ESTETIKA? ahh..mungkin memang harus beda, apalah bebek ber CC kecil tanpa gengsi itu? beda kasta kali 😀
hehehe..jangan meluas broo..
ini kan ttg plat nopol dan dilema pemasangannya.
ane golongan darah O..jadi suka nyuri2 yak… 🙂
kalo bebek..ga ada yg pake radiator kali bro..
Jupiter MX ?????????
oo..iya yak.. 🙂
@dweedar gue suka komen lo gan, bermutu. yah skrng balik lagilah ke si empunya mtr
Hmm……. Dimana ya? Hihihi di kasi pegangan di fork ampe ke atas spakboard dpan aja. Tp diakalin biar ga mentok pas fork ngayun. Hehe. Agak jelek emang.
dibordir di jaket kulit bagian depan ukuran 15cm x 25cm…
kalo ga keliatan juga kebangetan amat tuh Pulisi…
ikutan ngasi saran ah….menurut sy jgn pasang di radiator…knp ??? qt tau kan fungsi radiator kan sebagai media u/ pertukaran panas…nah klo radiator ditutupin nopol apa ga tambah panas motor nya ????
Lebih baik pasang stiker di windshield depan n plat nomer asli dimasukin ke tank bag aja…kan om om Ben sering bawa tank bag klo gi jalan2…n klo mau lebih aman no pol nya ditaro dibelakang whindshield ( aga ditekuk2 dikit ya no pol nya biar bs masuk ke windshield)
emang yang mau liat plat nomer dari dpan siapa ? ada yg keganggu gak ? membahayakan orang lain gak ?
o.O jadi apakah sebenernya penggunaan stiker sebagai nomor polisi di depan tuh menyalahi aturan ga? kayaknya boleh nih dipertanyakan ke pihak yg bersangkutan, entah itu RSA, kepolisian, TMC atau apalah yg ngurusin ginian.. kalo boleh langsung nih dibikin stiker.. ga betah juga si nopol di belakang windshield.. cuma mau ditaro di mana lagi kalo ga disitu supaya keliatan dan ga dag dig dug kalo ada razia
dipasang aja didepan front fender,braket nopol dari besi pelat trus disambung besi panjang dibaut ke as roda,cuma karena shock depan naik turun maka pintar2 aja ngakalin supaya gak mentok ke fairing headlamp,pasti om Ben bisa,polisi aja gampang diakalin pake logika “GUNDUL…MU”
SALAM KARET BUNDAR™
Pasang kaya gini aja
modal cuma plat 5000, cat item sisa, stiker ninja
nitip
http://smartf41z.wordpress.com/2011/05/20/tips-n-trik-pasang-cover-knalpot-tanpa-las-dan-bor/
pasang plat nomer tentu saja supaya menjadi mudah untuk mengidentifikasi kendaraan tsb, tentu harus dipasang di tempat yang mudah terlihat. kalo boleh dipasang di tempat yang susah dilihat, pasang aja di bawah jok, yakin tidak merusak estetika tuh.. atau beli aja motor bebek, pasang di dudukan plat bawaan jelas tidak merusak estetika..
kalo di sekujur fairing ninja saja, bikin gede2 pake stiker, buat sebagus mungkin, estetikanya dapatkan, sekalian di jaket juga kasih bordiran plat nomor, biasanya kan logo sponsor sekarang plat nomor, plat nomor aslinya terserah mau disimpen di balik tebeng depan atau di tas, wekwkwkwk
secara logika seharusnya penempatan plat nomor di posisi yang mudah terlihat..
Jangan secara logika ah, kadang yang buat peraturan aja kayak Agnes Monica(Tak Ada Logika ~)
Hmmmmm kayaknya yang ngusulin untuk dibalikin ke dudukan standar makin banyak nih. Berarti kesempatan gw untuk dapet mug makin gede,hahahahahaw…
Awas yah, klo mugnya nggak jatoh ke tangan ane. Ntar ane mau nyiapin lawyer bang r*h*t sitompul utk menuntut blog ini, (Lho kok jadinya maksaaaaaaa,hahahahahaha)
Piss om ben…jangan pundung yah, xixixixi…
plat nomor di depan memang menggagngu estetika bgt. Dibuat stiker di wind shield mengundang tiupan priwitan gk yah…?
Tiru posisi plat NMP china non kecoak aja…
Baru saya mau komen yang ini juga hihihih
ini cuplikan soal plat di PP lama:
Pasal 86
(1)Setiap kendaraan bermotor dilengkapi dengan tempat
untuk memasang tanda nomor kendaraan bermotor pada
sisi bagian depan dan belakang kendaraan bermotor.
(2)Setiapkeretagandenganataukereta tempelan
dilengkapidengan tempat untukpemasangantanda
nomor kendaraan bermotor pada sisi bagian belakang
kereta gandengan atau kereta tempelan.
(3)Tempatpemasangan tanda nomor kendaraanbermotor
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat(2),
beradapada posisitegaklurusdengansumbu
kendaraan bermotor.
.
.
Pasal 178
Bentuk, ukuran, bahan, warna, dan cara pemasangan tanda
nomorkendaraanbermotor sebagaimanadimaksuddalam
Pasal176ayat (3) harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. berbentuk lempengan tipis persegiempat,dengan
ukuran panjang 250 mm dan lebar 105 mm untuk
sepeda motor dan ukuran panjang 395 mm serta lebar
135 mm untuk kendaraan jenis lainnya serta ditam-
bahkan tempat untuk pemasangan tanda uji;
b. terbuat dari bahan yang cukup kuat serta tahan
terhadap cuaca,yang pada permukaannya berisi
huruf dan angka yang dibuat dari bahan yang dapat
memantulkan cahaya;
c. tinggi huruf dan angka pada tanda nomor kendaraan
bermotor yang dituliskan pada lempengan sebagai-
mana dimaksud dalam huruf a, sekurang-kurangnya 45
mm untuk sepeda motor, dan 70 mm untuk kendaraan
bermotor jenis lainnya;
d. warna tanda nomor kendaraan bermotor adalah
sebagai berikut :
1) dasar hitam, tulisan putih untuk kendaraan
bermotor bukan umum dankendaraan bermotor
sewa;
2) dasar kuning, tulisan hitam untukkendaraan
umum;
3) dasar merah, tulisan putih untukkendaraan
bermotor dinas pemerintah;
4) dasar putih, tulisan hitam untukkendaraan
bermotor Korps Diplomatik negara asing.
e. Tanda nomor kendaraan bermotor dipasang pada
tempat yang disediakan di bagian depan dan
belakang kendaraan bermotor sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 86.
———
kl UU yg baru emang belom ada PP turunannnya. TAPI..PP lama kayaknya filosofi nya kurang lebih sama. bisa dijadikan rujukan? menurut saya bisa. bisa diakali / dicari celahnya ga? BISA BANGET! lha katanya yg punya blog kl aturan bakunya blm ada dasar buat menjatuhkan punishment juga ga ada. BENER itu.
tapi ya balik ke masing masing lah. udah tau typical aparatnya, sorry oknum aparatnya..suka cari gara2, mbok ya diati2 dikit. toh di aturan lamanya juga ada pedoman bakunya. atau emang mau maen EGO dan GERTAK DULUAN?
ngga semua polisi hobi pungli / korup uang tilang..so, hargai lah mereka yg masih berusaha besih itu dengan sebisa mungkin merujuk perilaku kita di jalan dengan aturan yang kita ketahui.
apalagi kl perilaku kita banyak dilihat / dicontoh / dirujuk oleh orang lain. pengurus komunitas motor / penggiat RSA / blogger yg melek aturan dan keamanan berkendara.
CMIIW sih
^sorry…PP 44 Tahun 1993 tentang Kendararan dan Pengemudi
menurut ane, mending dibikin aturan detail lg, utk motor sport berfairing boleh tidak memakai nopol didepan, tp plat dibelakang diperbesar. semntara nunggu aturan detailnya brojol, bikin plat nopol ukuran mini ditaruh didepan winshield..
saran yg realistis ,
pasang platnom plus bracket di blkng windshield, rapi jali uey,
konsekwensinya fairing depan dilkubangi u/ dipasangi mur.
solusi lain pasang platnom dibelakang windshield dg menggunakan double tape di sisi kanan kiri (udah cukup kuat tp kurang rapi.
plus2 perjelas dg pasang stiker yg dipasang di fairing depan.
udah pasti aman man man… terbukti slm 2 tahun di ninin gw.
emang belakang windshield atau bawah radiator termasuk ‘sisi bagian depan kendaraan’?
lah, windshield kan posisinya di bagian depan kendaraan masboss..
kalo yg sering aku liat sih pake double tape tebal di belakang windshield om ben..nah pinggiran2 platnya kan tajem2, dilapis pakai solasi bening atau hitam, yg penting ngga bergesekan langsung dengan plat logam, yaa setidaknya bikin makin lama untuk membuat luka di windshieldnya..
nitip kios ya om ben..
http://aditninjamaniac.wordpress.com/2011/05/20/review-sarung-tangan-scoyco-mx14-motocross/
yang diradiator tetep dipasang aja mas, untuk yang didepan bikin yang model sticker aja ditempel di bagian dalam windshield…..jadi klo diminta nunjukin plat nomor asli ada diradiator .
Keep Safety Riding
Ganti motor bro *kayaknya bakalan dapet mug nih
Kalau ini mah sepertinya dilempar mug
@vanz
windshield emang bagian depan, tapi bukan ‘SISI bagian depan’. jangan berusaha melakukan pembodohan peraturan ah..
klo menurut qu seh gmpng,bawa ke tkg las,kasih link,kyk engsel gitu,jadi saat ada razia polisi nopol dari bawah fairing bisa ditarik keluar,(bisa posisinya miring ato kyk biasanya),saat selesai razia tinggal ditrik ke dalam fairing lage……
(Tingak-tinguk) trus akhirnya siapa yang dapet mugnya nih ihihihi
kalo di motor ane, ane taruh depan windshield,plat nomer ane tekukdikit n diberi dobel tape papa bagian belakang sekalian diiket dengan screw yang ngiket wind shield nih fotonya (http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1126830424908&set=a.1088119537160.13499.1651617402&type=1&theater )
estetika atau fungsi…?
“Akibatnya, UU no.22/2009 menjadi pegangan yang kurang mendetail, contohnya pemakaian knalpot aftermarket. Di dalam UU boleh saja ada pelarangan pemakaian knalpot bersuara bising. Tapi seberapa bising? Berapa desibel? Bagaimana dengan knalpot-knalpot moge yang memang “defaultnya” sudah lebih bising dari motor berknalpot racing?”
————————————————————-
klo emang peraturannya blm jelas tentang kebisingan knalpot aftermarket, kok teman ane bs d sidang dan di nyatakan bersalah???…malahan knalpotnya sampai d sita segala dngn alasan barang bukti…klo sama polisi mungkin ane maklumin coz sperti yg bang ben bilan bnyak polisi yg blm ngerti tentang UU/PP nya…tp kan ini pengadilan yg udah pasti ngerti dan tau ten UU/PP nya…mohon penjelasannya dr masbro semua…terutama dr juragan warungnya…thnx
sorry masbro…maksud pertanyaan ane bkn mslh bersalah/nggaknya…klo bersalah sih tentu iya coz d atas kan jg d katakan ada UU pelarangan knalpot bising…yg jd pertanyaannya kok sampai harus d sita untuk d jadikan sebagai barang bukti???…apa ga cukup d tilang saja dan d suruh ganti knalpot orisinil…terus barang buktinya d kemanain??? d hancurkan atau d jual lg??? ga kebayang klo knalpot aftermarketnya harganya jutaan rupiah…udah jatuh tertimpa tangga pula….
bukannya ada dudukan plat bentuk V?? dibaut di baut windshield bagian depan fairing. pake itu aja..
tp selama aturan masih abu2 sih ya terserah.. asal mw ribet debat aja sih..
mmmm yang jelas tu motor mesti pake plat…
Video F1 GP Spanyol :
http://otobizz.blogspot.com/2011/05/video-highlight-f1-spanish-gp-vettel.html
Plat nomor asli mah tetap aja disitu tapi buat plat nomor yg electric gitu bisa nyala kalau malam …keren modis dan tdk melanggar
numpang lewat aja ya..

*dudukan plat nomer depan dicopot, pindah ke balik windhield aja..
kalo menurut ane…..
biasanya pabrikan sudah membuat dudukan plat nomor, depan dan belakang
mereka tidak asal masang, namun berdasarkan standarisasi pabrik n sudah memperhitungkan dari tata letak dan ukuran, dll…jadi saran ane mending bro ben memasang plat nomor sesuai dengan dudukan yang memang sudah disediain dari sononya…
kalo menurut ane, memasang plat dibalik fairing dengan menutup radiator sama aja pembenaran subjektif….seperti mereka yang memasang plat nomor belakang dibawah spakbor belakang, bg mereka, apa yang mereka lakukan sudah merasa benar….
memang diakui salah satu faktor yang selalu diperhatikan pemilik kendaraan bermotor salah satunya ada;ah estetika, namun yang menjadi pertanyaan, seberapa pentingkah estetika? jika estetika yang kita pertahankan diatas peraturan yang berlaku, bukan tidak mungkin setiap kita berangkat kita akan selalu berhadapan dengan polisi dan berdebat dengan mereka, …ane bukan menyarankan agar bro ben jangan mendebat mereka, karena seseorang mempunyai kebebasan berpendapat dan dijamin oleh UU, namun kita pun harus mempunyai dasar yang kuat untuk berdebat, jika dasar kita berdebat dengan polisi hanya berpegang pada estetika belaka,bukan tidak mungkin yang terjadi hanya debat kusir….
jadi kalo saran ane tidak ada salahnya lebih baik kita mengikuti standarisasi yang sudah ditetapkan pabrik dari sononya…
jika motor kita sudah sesuai standar, tidak ada alasan bagi mereka (polisi) untuk menilang kita.
mungkin 1 pesan dari ane…..
=tutupi segala celah yang dapat menjadi alasan polisi untuk menilang.=
saran ane,, plat no’y tetap dibawah radiator,, tapi bikin lagi stiker plat no di windsheild.. jadi kan estetika dapet,, tapi pas di periksa polisi plat no aslipun ada.. gimana?? masuk akal ga??
asik, mugnya bisa buat ane nih gan.. 😀

ane kasih solusinya (bukan promosi loh ya, sekali lagi, BUKAN PROMOSI)
pake dudukan plat motor Yamaha New Piksen gan.. itu pengaplikasiannya di Ninja Z250 cocok banget kok.. harganya kisaran 50rb yg bagus.. ada potonya nih..
boleh dong itu gelas buat ane.. :p