[Seri-Blog part-2] Menikmati Blog Otomotif dan Sekitarnya

bingung deh..

Kebetulan waktu itu adalah zaman dimana raksasa blog otomotif seperti  kafemotor.wordpress.com serta triatmono.wordpress.com menjadi sumber bacaan paling hot di dunia maya. Disitu ane mulai tahu bahwa untuk memulai sebuah blog, terdapat pilihan “infrastruktur” seperti Blogspot, Multiply, WordPress dan lain-lain. Nah waktu itu ane sempat mencoba 2 jenis yang pertama, namun kurang paham cara mengelolanya.

Atas saran dari bro Edy Caplang, seorang blogger yang sangat terkenal itu, ane diperkenalkan ke WordPress. Pesan mbah Edy Caplang yang ane ingat waktu itu adalah..“ngeblog mah yang penting nulis aja..jangan peduli hits, rank, dsb..” , Nah ane bingung lagi..lha waktu itu caranya bikin artikel aja masih bingung..lha itu rank, hits apapula ya?

bro Edy "Caplang" Cahyono, mentor blogger nih..!

Artikel pertama ane bercerita tentang Acara televisi bertajuk Termehek-mehek yang ane hubungkan dengan pembodohan massal. Selengkapnya baca aja di sini.

Langkah berikutnya, ane bongkar milis dan mulai mengumpulkan coretan-coretan yang pernah ane buat, lalu ane copas ke WordPress dan ane beri tanggal sesuai tanggal ane menuliskannya dulu, jadilah artikel-artikel yang “back dated”.

Ouw..rupanya bahan bakar ngeblog itu adalah “passion” alias hasrat alias kesukaan kita terhadap sesuatu. Oleh karena itulah ada blog yang bertema mulai dari otomotif, politik, selebriti dan banyak lagi. Karena waktu itu (dan juga hingga kini) kesukaan ane adalah otomotif roda dua, jadilah blog ane isi artikelnya tak jauh dari dunia otomotif.

Karena pesan dari mbah Edy Caplang begitu melekat, maka jadilah ane “just write”, Terus saja menulis sesuai pengetahuan ane.Apa yang ane rasa tentang dunia roda dua ane tuliskan. Nah, di sini ane belajar bahwa tak perlu menunggu hingga ilmu kita menggunung seperti Mas Triatmono, Mas Taufik, Mas Ilham ataupun Cak Girifumi lalu mulai ngeblog. Karena seiring kita ngeblog maka ilmu akan bertambah..Bukan begitu..?

(bersambung ke [Seri-Blog part-3] Jangan Tunggu Ide Itu Hilang)