[Seri-Blog part-4] Transformasi Ide ke Artikel

ide..?

Pada seri sebelumnya mengenai cara menangkap ide, sudah ane beritakan mengenai trik dan tips meng-capture ide dan merekamnya untuk dijadikan sebuah artikel. Pada artikel kali ini ane akan share mengenai cara transformasi ide alias image di kepala atau yang sudah tercatat itu menjadi sebuah artikel. Yang jelas artikel yang akan dibangun harus berdasarkan data yang faktual.

Bicara transformasi ide, beberapa waktu lalu bagi ane adalah hal yang sulit dan mbikin puyeng. Bayangkan saja ada sebuah image yang harus dikonversi ke artikel yang tersusun dari paragraf-paragraf. Bagaimana caranya?

mau fokus kemana?

• Fokuskan artikel

Fokus berarti harus tahu 5W dan 1H mengenai apa yang hendak dibahas, fokus berarti juga memilih dari sudut pandang mana sebuah artikel akan dibuat. Apa tema utama yang hendak diambil? Berbeda dengan kuli tinta yang bernaung di bawah lembaga jurnalistiknya, blogger mempunyai ruang subjektivitas yang dapat dieksplorasi dan digunakan sedemikian rupa untuk menambah “rasa” artikelnya. Sebagai contoh, jika hendak membahas sebuah acara launching motor baru, maka fokus harus jelas.. Apakah hendak bahas teknis permotorannya, marketingnya, ataukah mau bahas UG dan gadis SPG yang beredar di sana. Itu adalah sebuah pilihan. Tapi ya jangan serakah, alias semua sudut pandang mau diambil dan dileburkan ke dalam artikel.

• Susun intisari paragraph

Jika fokus sudah didapat, maka selanjutnya susun paragraph yang mencerminkan fokus atau sub-bahasan fokus tadi. Misalnya pada launching motor Anu, kita ingin fokus di teknis spesifikasi mesin dan komparasinya dengan motor sekelas. Maka buatlah inti dari tiap paragraph. Misalnya paragraph 1 berisi gambaran umum spesifikasi dalam 2-3 kalimat, kemudian paragraph 2 berisi perbandingan dengan motor sekelasnya, kemudian paragraph 3 berisi komparasi umum spesifikasi dan paragraph 4 berisi opini subjektif dari si blogger. Terakhir tak lupa cantumkan tabulasi komparasi. Lalu bolehkah memasukkan fokus lain seperti data penjualan atau riding impression? Ya boleh saja selama tidak mengaburkan fokus utama artikel.

• Jalin kesinambungan antar paragraph

Ini penting demi kenikmatan membaca, dari paragraph satu ke paragraph berikutnya harus ada benang merah yang terus bersambung. Jangan sampai paragraph terkesan melompat-lompat. Jika sudah terbiasa menulis maka ketiga langkah ini dapat dilakukan di kepala dan tinggal menulis saja.

• Cek dan Ricek

Ini istilahnya editing. Cek dan baca kembali runtutan paragraph yang telah dibuat. Apakah image yang ada di kepala ente akan mampu di transfer secara efektif melalui jalinan kata dan paragraph yang telah dibuat? Jika memungkinkan mintalah blogger lain atau yang lebih senior untuk memeriksa artikel ente. Input yang diberikan dijamin akan mengubah dan menambah wawasan.

• Siap terhadap ekses artikel

Di sebuah blog akan ada kolom komentar. Nah di sinilah bagian serunya. Artikel ente akan memperoleh ekses,dari mulai positif, negative hingga interogatif. Siapkan mental ente terhadap komentar. Pertahankan data dan fakta serta opini ente, namun jangan lupa untuk mengakui kesalahan jika terdapat informasi yang salah di artikel tersebut

Nah, segitu dulu tips dari ane mengenai tips mengubah image menjadi jalinan paragraph. Mudah-mudahan dapat digunakan untuk mengomunikasikan maksud dan tujuan pemikiran ente.

tips

bersambung ke [Seri-Blog part-5] Ternyata Ngeblog Itu Sudah Jadi Kebutuhan