Dream Theater Nite kali ini bertajuk Remembering The Best of Times.. Tentu saja maksudnya the best of times dengan Mike Portnoy (MP). Karena bersama drummer baru Mike Mangini, DT baru meluncurkan 1 lagu saja. Single berjudul On The Backs of Angels yang baru diluncurkan minggu lalu itu juga membuat fans sudah bisa melupakan Mike Portnoy. Namun legacy dari si jenggot biru di band progmet ini memang tidak akan tergeserkan. Bersamanya DT dibawa menjadi band progmet papan atas. Album-album dan lagu-lagu karya DT bersama MP pun akan tetap menjadi trade mark band ini.
Event ini juga menjadi ajang ‘balas dendam’ The Miracle setelah tampil hanya ‘setengah jalan’ dan mengecewakan penggemar DT di event ‘waking up the neighbours’ beberapa waktu yang lalu :-).
Janji tampil habis-habisan pun dibayar tuntas oleh mereka. Tak tanggung-tanggung, The Glass Prison-Lie-The Mirror digeber berturut-turut sebagai opening. Dengan durasi yang nyaris 30 menit dan kadar ‘heavyness’ nya yang tinggi benar-benar menjadi killer opening. Yessi secara mengejutkan langsung maju dengan keytar-nya untuk berduel solo dengan Faisal di The Glass Prison. Hal yang sama dilakukannya di Afterlife ..yes, satu lagu favorit saya dari album When Dream And Day Unite. Lagu dengan riff2 cepat dan mirip Sirkuit Sepang (banyak trek lurus buat ngebut & tikungan2 tajam) itu pun dieksekusi dengan cukup mulus.
Malam itu The Miracle juga mengundang beberapa player untuk ber-jamming. Selain bro Buconk yang pernah mengisi posisi bassist The Miracle, bro Donny yang juga “murid” dari bro Faisal, ada pula player lainnya, Salah satunya di Stream of Consciousness. Posisi Vedy yang sepertinya masih trauma kram (haha ), kali ini diisi bro Ryan Arifandi, seorang teman dari IDTFC yang hebatnya mampu mengeksekusinya dengan mulus…“Vedy pensiun saja!” begitu teriak Cak Arman
Setlist kali ini selain cukup mewakili discography DT, juga cukup mewakili ciri khas dari musik DT sendiri. Ada lagu-lagu heavy, progressive, melodic (ballad) …dan cover. Master of Puppets pun malam itu dibawakan dengan mengundang ex-vokalis Edane, Robbie Matulandi.
Seperti biasa, The Miracle membagi setlistnya menjadi dua sesi. Sesi kedua pun diisi pilihan lagu yang menarik pula. Puncaknya jelas pada lagu yang menjadi tema event ini, The Best of Times. Lagu yang liriknya dibuat oleh MP untuk mengenang mendiang ayahnya ini juga sangat pas untuk mengenang karir MP bersama DT …these were the best of times, thank you for your inspiration.
Overall, untuk urusan cover-mengcover lagu2 DT, The Miracle memang masih ahlinya. Dua setengah jam durasi yang mereka mainkan benar-benar memuaskan fans DT yang hadir malam itu. Ini juga didukung oleh sound yang bagus pula. Thanks buat The Miracle for the great performance-nya. Juga buat teman2 IDTFC yang ikut meramaikan event ini.
Keep our dream alive!
Ini dia bocoran setlistnya..
Sebagai bonus, silakan disimak hit baru Dream Theater bertajuk On The Backs Of the Angels
\m/
Gambar ketujuh disinyalir lebih mahal daripada bebek bekas
Atau malah dapet Pulsar 220 ?
bang ben, td abis dengerin single yg baru tp rasanya kok ky bukan DT ya? gebukan drum nya tetep MP terbaik.td abis dengerin single yg baru tp rasanya kok ky bukan DT ya? gebukan drum nya tetep MP terbaik.
hehehe…memang harus menyesuaikan dengan feel nya Mangini..
afterlife is the best… rocker sejati memang
mantap memang prof.mangini,,
udah liat live nya lum om ben?yg di roma??beh mangstab d^^b
tgl nunggu mbrojo albumnya tar september,,