Pengalaman Buruk Kirim Motor Pakai JNE, Gak Lagi-Lagi Deh…!!

kantor JNE Semarang

Motor memasuki JNE Semarang yang berlokasi di Jl. Kyai Saleh pada hari minggu siang pukul 11.15. Di sana, kami diminta menyerahkan STNK dan menandatangani berita acara yang masih kosong..hmmm..sampai di sini ane sudah mencium gelagat buruk. Dokumen kosong kok ditandatangani..? Karena itulah ane lantas memfoto seluruh bagian motor untuk mengabadikan kondisi motor sebelum dikirim.

Kami lalu mengisi kelengkapan dokumen berupa  nomor rangka, mesin dan nopol pada lembar yang tersedia. Disana terdapat dokumen berisi tarif pengiriman motor.

isi kelengkapan dokumen pengiriman

Oke..karena buru-buru, kami berlima langsung ke stasiun Tawang untuk mengejar kereta.

Selama perjalanan bahkan hingga tiba di Jakarta, perasaan kami was-was akan keamanan dan keselamatan motor.

JNE menjanjikan bahwa motor akan segera dikirim, awalnya ane dengar kabar bahwa paling lambat hari Selasa siang sudah sampai ke Grha XL. Nah, ketika hari selasa motor belum tiba, para OBI-wan yang motornya dipaketkan mulai beringas…!! Apalagi ketika mendapat kabar bahwa posisi motor tidak bisa di-tracking karena sistem pengiriman belum online..

begini nih space management oleh JNE

Rabu siang ane dapat kabar dari bro Saranto bahwa 2 ekor Byson dan seekor Ninja hitam sudah tiba di parkiran Grha XL, berikut helmnya, juga spion Byson dilepas. Wah..Ironhide sudah datang nih..Namun bagaimana dengan Ninja merah bro Bodats dan Vixion biru bro Nadhi..?

Ketika pihak JNE ditelepon, mereka mengatakan bahwa kedua motor berikut helm dan jaket sudah ada di gudang Daan Mogot, namun karena alasan TIDAK ADA TRUK, baru bisa dikirimkan Kamis siang.. WTF…? anehnya..helm bro Nadhi tiba duluan lho..tapi motornya masih di gudang JNE

dari 5 motor, kenapa 3 sampai duluan..?padahal alamat pengiriman sama

Sorenya kami segera berkumpul ke Grha XL untuk merencanakan aksi. Bayangkan saja, dengan biaya kirim yang tidak bisa dibilang murah, kami dapat layanan ngaret..?

Ane segera melakukan cek kondisi motor. Dan ini dia penyimpangan yang ane dapati:

• speedometer bertambah sekitar 3 km –> ini berarti motor telah dipakai jalan, entah oleh siapa
• goresan sepanjang 2 cm di fairing kiri –> meskipun tidak signifikan, namun ini bukti bahwa barang konsumen tidak dihargai…!!
• Bensin dikuras hingga indikator menunjuk ke garis E –> kalau ini prosedur standar paket motor, ane maklum saja meskipun harus kehilangan bensin sekian liter
• Lampu utama dekat tidak bisa menyala –> rusak nih..sehingga ane harus pakai lampu jauh…!!

kiri: sebelum pengiriman | kanan: sesudah pengiriman | selisihnya berapa..??

Adanya penambahan di speedometer menurut pihak JNE per telepon adalah karena motor dibawa dulu ke cabang JNE Semarang yang lain. Gemblung..lha kalau ada apa-apa dengan motor, siapa yang tanggung jawab..? Seenaknya aj menaiki motor titipan. Begini rupanya cara kerja JNE…!!

Kedua Byson dan Ninja segera dibawa keluar Grha XL, bro Bodats dan Saranto berboncengan di Byson merah, sedangkan bro Rio Winto dan bro Nadhi berboncengan di Byson putih.

Kami harus sedikit berjalan sekitar 2 km untuk meminjam helm dari kawan bro Saranto di Menaja Rajawali. Nah, sehabis itu, musibah terjadi..kedua Byson mendadak mati mesin karena kehabisan bensin. Wuih..tampang lelah OBI-wan makin sangar…!! Untunglah ada tukang ojek yang bisa dimintai beli bensin dalam botol air.

mau jalan..pakai acara mogok...!!

“Berapa loss of opportunity yang hilang karena motor saya gak ada..?” Kamu tahu gak waktu itu mahal..?” demikian tegas bro Nadhi sangar ketika kami tiba di gudang JNE, semua karyawan terdiam..

Namun kami tidak menyalahkan mereka. Adalah petugas pengiriman di Semarang dan manajemen pengiriman yang harus bertanggung jawab atas kegagalan menjaga barang titipan konsumen…!!

motor bro Bodats dan bro Nadhi

Tanpa diminta, Ninja 250 bro Bodats yang masih berlapis kardus dan kertas pembungkus segera dibuka, demikian juga Vixion bro Nadhi.

Pembukaan lapisan pembungkus berlangsung tegang..

horee..plat nopol tertekuk

Dan, cacat pertama di motor bro Bodats langsung terlihat. Plat nopol barunya tertekuk cukup parah…!! Dan ketika seluruh selubung motor dibuka, terlihatlah goresan parah di body belakang kiri Ninja merah bro Bodats..!!

goresan parah akibat keteledoran karyawan JNE

mantab goresnya...!!

Belum lagi ketika melihat ke speedometer, jarak tempuh juga bertambah 3 km. Artinya motor bro Bodats juga ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab…!!

speedometer Ninja merah bertambah 3 km juga

Kami segera berinisiatif membuat berita acara malam itu juga…!! Dan berikut daftar kerusakan dan kelainan motor yang dialami oleh para OBI-wan.

bro Nadhi membuat berita acara

Ninja 250 bro Bodats

• plat nopol tertekuk
• goresan dalam di body kiri belakang
• speedometer bertambah 3 km

Vixion bro Nadhi

• goresan halus di tangki
• karet mudguard hilang

Iseng-iseng lihat dokumen di kantor JNE, ternyata form pemeriksaan pengiriman motor dimodelkan dengan motor bebek. Ooo..pantesan, jadi barangkali pesan tersiratnya adalah jangan kirim motor batangan dengan JNE…!! Disamping itu di form checklist tidak ada item pemeriksaan apakah body motor gores atau tidak…!!

form pemeriksaan motor..lhaa..modelnya kok bebek? selain bebek tidak ditanggung dong kerusakannya..

Dan, dengan kerusakan dan penyimpangan pelayanan ini, kami sepakat untuk memasukkan JNE kedalam blacklist pengiriman motor antar kota.

Saat ini pihak JNE sudah menghubungi kami untuk keperluan penggantian sparepart motor yang rusak dan klaim asuransi. Anehnya, pihak JNE meminta kami untuk membeli spareparts tersebut lebih dahulu, baru kemudian di-reimburse ke pihak asuransi. Hmmm…benar-benar payah…!!

So, dengan kejadian ini, ane menyatakan bahwa jasa pengiriman JNE sangat tidak direkomendasikan untuk mengirimkan sepeda motor antar kota.

Sekarang ane jadi paham, kenapa tarif pengiriman barang oleh perusahaan semacam DHL/Fedex begitu mahal..