Oke..selagi mengolah data yang ternyata lumayan banyak ini, ane akan share mengenai metode pengujian yang dilakukan. Peralatan yang digunakan adalah HTC Flyer yang sudah diinstall freeware My Tracks yang dapat di-download di Android Market. Caranya gampang saja..Sebelum mulai berjalan di atas motor yang diuji, nyalakan dulu My Tracks dengan klik “Record Track”, dan biarkan My Tracks bekerja merekam data kecepatan, posisi dan waktu tempuh.
Mengapa ane sajikan artikel ini secara khusus..adalah agar ane dapat mengulas secara fokus riding impression masing-masing motor tersebut, termasuk diantaranya akurasi speedometer dan juga performanya. Prosedur di paragraf atas ane lakukan untuk masing-masing motor yang diuji yaitu Bajaj Pulsar 220 DTS-i yang standar dan sudah mengalami penggantian knalpot + setting karburator, Honda CBR 250R standar, Kawasaki Ninja 250 standar, Yamaha Scorpio 225 yang sudah dimodif dan terakhir..Kawasaki Ninja 150R (2-tak) yang juga standar.
Setelah data diperoleh dan terekam di dalam My Tracks, jangan lupa di-save untuk masing-masing session test ride dan diberi nama..Misalnya “test ride xxxx*. Jika sudah selesai session test ridenya, maka data dari masing-masing session dapat dengan mudah dikonversi ke .gpx (extension pada Google Earth)
Nah..session berikutnya adalah membuka data .gpx masing-masing session di dalam Google Earth..
Jika Google Earth sudah selesai load .gpx, selanjutnya akan terlihat rute test ride berwarna biru. Lho…mengapa tidak di save ke dalam .kml..? Setelah diusut, ternyata jika sejak di device sudah di-save ke dalam format .kml, maka data kecepatan tidak dapat ditampilkan, dan hanya data rute test ride saja (berwarna merah).
Lanjut…di rute berwarna biru, klik kanan dan pilih opsi “Show elevation profile”. Di sinilah “the magic works”. Google Earth akan menampilkan statistik kecepatan dan waktu secara presisi dan informatif. Dari data kecepatan dan waktu inilah akselerasi akan dihitung.
Caranya..? Lihat dulu rute test ride.. ane hanya akan tancap gas di track lurus jadi akan dengan mudah diketahui pada grafik di bawahnya bahwa kecepatan ane meningkat seiring bertambahnya waktu dan jarak. Perhatikan bahwa setiap “lembah” yang menanjak berarti ane sedang berakselerasi, sementara sebaliknya, pada “lembah” yang menurun maka ane sedang berdeselerasi. Pada saat akselerasi di grafik akan terlihat bertingkat-tingkat, ane akan menghitung selisih kecepatan di dasar dan puncak grafik lalu dengan membaginya terhadap selisih waktu di dasar dan puncak grafik, maka akan diperoleh dengan mudah akselerasi.
Sebagai data pembanding, ane juga menghitung data akselerasi pada 2 lembah lainnya di grafik. Demikian metode kerjanya secara singkat..ane mau lanjut dulu hitung datanya.
jadi kapan datanya keluar semua nih?
tak terduga..
*biar makin penasaran*
disinyalir sampe part V…dari pada bahas bebek yg bikin penasaran
bwakakakakakakakakakak…
siap2 pemadam kebakaran om ben…
*disinyalir fans boy fans boy udh siap perang…wkwkkwkwkwkw…
scorpio gimana om benny?
akurat ga speedonya?
Monitor.
Tank bagnya pake 7 gear kan? Ati 2 bro pake 7 gear terlalu sering. Dalam sebulan ane pake di ninin ane. Kmudian timbul baret halus kanan kiri. Ini karena list pada pinggiran tatakan magnet yang terbuat dari kain keras/ kasar
buat apple ada nggak yah
banter dewe ninja 2stroke 😛
yg aku tunggu : komparasi aksel P220 std vs P220 Abbys vs CBR250 dalam angka dan riding impression oleh om Benny
bisa apa nggak ya, grafik utk P220std, P220 Abbys & CBR250 ditumpuk dijadikan satu, supaya nampak jelas perbedaannya
Gak perlu ditumpuk juga bisa..kan nanti keluar angkanya..
Penasaran yaa..
penasaran……..penasaran…….penasaran……..penasaran…….
blon ada datanaaaa… xixixi…
lanjut ke komparasi jilid keduax..:D
gelar tiker aja lah. . . .
keep brotherhood,
salam,
waow, moga semua motr diuji biar tau realibitasnya, keep move