
proyek tol baru..gimana menurut ente..?
Weleeeh…baca berita utama di halaman depan Kompas beberapa hari lalu memang bikin bergidik. Bagaimana tidak, kota yang “cuma” seluas 661.5 kilometer persegi ini kok ya “terus menerus dibangun”.
To the point saja deeeh…seolah kehabisan ruang, 6 (enam) proyek jalan tol dalam kota ternyata sedang ditenderkan oleh Pemda. Opo sih maksudnya ditenderkan…?? Yaa..berarti pemerintah Jakarta sedang mencari pihak-pihak yang bersedia mengerjakan proyek jalan tol tersebut.
Padahal kalau dipikir-pikir…kenapa sih harus lagi-lagi jalan yang terus-terusan dibangun. Bukankah dengan alokasi dana seharga 6 jalan layang itu akan sangat cukup untuk memperbaiki sarana transportasi publik di kota macet ini. Beli bis kota dan angkot baru kek..atau beli kereta listrik baru kek..
Warga Jakarta pun yaaah..sepertinya cuek bebek dengan arah kebijakan pembangunan kota Jakarta ini, barangkali sudah merasa nyaman dan terbiasa di jok motor masing-masing…atau sudah enjoy berada di dalam mobil yang ber-AC sehingga ketika dengar kabar mau dibangun jalan…oh yaaa..monggo sajaaa..
Kalau mau lihat kenyataan…apakah layak yaaa..HARE GENE..di tahun 2011 ini, masih ada aja angkutan umum yang saling kebut kejar setoran…?? Apakah pantas ada orang bernama kenek gelantungan di pintu sambil teriak-teriak…?? Apakah pantas ada sopir yang entah darimana asal-usulnya bisa bawa angkutan umum…??
Warga Jakarta ini seolah sudah lupa akan rasa gengsi kolektif. Rasa gengsi karena negara sebelah transportasi publiknya sudah jauh lebih maju..Singapura sangat nyaman MRTnya. Hanya dengan satu kartu saja, ente bisa blusukan kemana-mana.. Wuaaah..apa kita kagak iri…??
Ooowh…ataukan rasa gengsi warga Jakarta masih sebatas gengsi perseorangan..gengsi akan kepemilikan kendaraan pribadi..sementara itu naik angkutan umum dianggap sebagai orang kere…??hhmmmm…
Yaaah..hanya ingin mengingatkan saja..bahwa jika proyek jalan tol 6 biji itu jadi dibangun, maka para pengguna kendaraan pribadi akan bersorak gembira..bagaikan diberi karpet merah…akibatnya orang akan semakin terpacu untuk beli kendaraan sendiri-sendiri…!! Produsen pun kipas-kipas..larisss manisss…!!
Rasa gengsi kolektif kita pun semakin terkena politik “devide et empera” yang dihembuskan oleh iklan dan budaya konsumtif..
Solusinya gimana doong…?? Ya monggo kita berani berteriak dan menyuarakan pendapat via media sosial..tuh ada Facebook dan Twitter. Ada pula Ombudsman yang siap menampung keluhan masyarakat. Atau mau kirim surat keluhan ke penguasa..eh..pemerintah Jakarta alias si Gubernur..silakenn..
Pernah tersiar isu bahwa kesemrawutan transportasi publik ini sengaja dipelihara oleh pihak-pihak yang ingin meraup untung..yaaah..you know laaagh.. Apakah itu benar…??
Mari kita tanyakan pada monumen bisu bernama kolom-kolom monorail…

Monumen Kegagalan Transportasi Publik
kamplengisisan
pertamax
Betul…
Betul…
Betul…
kalo bikin tol khan duitnya lebih gede drpd angkutan massal…
(1 jalan tol bisa bwt 10 koridor busway atw 5 jalur monorail – cmiiw)
otomatis 10% buat pemda juga bakal lebih gede…
Iya setuju… ayo rame-rame menggelar protes…
wow 6 jalan tol. mungkin lebih banyak yg bisa dikorup. PEMDA dah punya anggaran tinggal bikin tender nyari kontraktor yg berani budget serendah2nya, lebih2 dah tu anggaran & tinggal bagi2.
Mungkinkah sang ahli jakarta mendapat jatah duit juga…???
kasian kali….
emang harus kompak kalo mau protest biar siapa tau ada perubahan. Tapi saya ragu bisa kompak kalo soal pembangunan jalan tol lagi.
Jalan yg berlobang2 aja, masih kurang….
repotnya hidup di kota yang pengambil kebijakannya ngawur.com , , , ,
ijin share ke milis bang ben:D
mbok ya dana sebesar itu di buat bendungan untuk menahan / antisipasi banjir mobil & motor pribadi yang semakin tak terkendali…..
sepertinya pemerintah memberikan ruang kemudahan untuk mobil pribadi agar bisa segera sampai tujuan dengan dibangun tol-tol baru, atau mencari keuntungan sebesar-besarnya? atau menyingkirkan mobil dari pinggiran kota, supaya motor puas jalannya?
intinya, transportasi umum masal yang harus dititik beratkan, segera tindak hal-hal yg membuat kemacetan, seperti artikel ente sebelumnya, 60 orang diangkut oleh bus jauh lebih baik ketimbang masing2 orang naik mobil sendiri-sendiri
kita ini hidup di negara yg orang2nya tolol
setuju om,
http://sabdho.wordpress.com/2011/10/27/moda-transportasi-massal-seperti-ini-apa-bedanya-dengan-jaman-jepang/
keep brotherhood,
salam,
UDAH gak mungkin dirubah lagi, Konspirasi tingkat tinggi. klo transportasi publik Indonesia kek negara maju, banyak pihak yang kelabakan..
ntar klo dah mentok , jalannya tol ditingkat keatas lagi, kyk gedung///
wakakakak…ntar gempa dikit ambyarrr,,,
Piss
it’s not that simple, mas bro benny
bicara jakarta harus dilihat dari segala sudut. bicara tentang banjir saja kita harus sadar bahwa jakarta dilewati 13 sungai, sekitar setengah daratan jakarta berada di bawah permukaan air laut, jumlah penduduk jakarta yang melampai daya tampung, dll
begitu juga dengan transportasi publik, banyak sekali aspek yang harus diperhatikan. itu memang tanggung jawab pemerintah dan hak kita sebagai warga, tp paling tidak kita sebagai warga bisa turut berperan serta. misalnya dengan tidak turut serta “memacetkan” jakarta (dlm berbagai bentuk)
syukur2 kita bisa bikin studi kecil2an sesuai kemampuan masing2 dan menemukan ide solusi untuk menangani kemacetan jakarta kemudian didiskusikan bareng. bisa lewat media sosial seperti yang mas bro benny bilang
ya.. syukur2 pemerintah bisa lebih gencar menjelaskan kebijakan yg diambilnya. gunakan semua media: tv, radio, internet, koran, dll.
sebanding dengan meningkatnya edukasi, masyarakat sekarang semakin kritis, ga bisa ente cuman bilang.. “udah lah serahkan pada ahlinya..”
tiang pancang buat grafiti
mungkin pemerintah pengen menambah kuota kendaraan pribadi yang imbasnya pajak kendaraan akan meningkat.kalo terjadi kemacetan tinggal salahin pihak produsen motor aja.hehehehe
😆 kacau.. siap2 mabur dari jakarte klo gini 😳
udah sumpek, macet, panas, dll.. siapa yg kuat (tajir -> produsen mobil) dia yg akan menang.. 😥