Menarik memperhatikan demo buruh yang hari ini terjadi, lebih menarik lagi memperhatikan fenomena masuknya sepeda motor milik para buruh dengan bebas melenggang di jalan tol tanpa polisi mampu menahan. Sebuah pengalaman unik yang ane saja baru sekali mengalaminya. Itupun ketika banjir besar melanda Jakarta.
Di foto tampak beberapa buruh menunggangi Thunder 250 diikuti beberapa bebek. Oke..lupakan dulu riding gear yang mereka kenakan yah..karena artikel ini gak akan mengarah ke resiko berkendara yang pastinya mereka tanggung sendiri.
Menilik tuntutan buruh agar upah mereka dinaikkan menjadi sekitar Rp 1.7 juta (CMIIW) ada yang menarik di sini..yaitu tentang buruh mengkredit motor.
Coba dihitung, dengan upah buruh yang saat ini sekitar Rp 1.3 juta, dipotong oleh cicilan motor misalkan sebesar Rp 500 ribu, berarti masih sisa sebesar Rp 800 ribu. Hampir setengah dari upah mereka.
Ane teringat ketika pertama kali bekerja tahun 2005 memperoleh upah sebesar 1.2 juta rupiah. Dengan upah sebesar itu, ibarat menerima durian runtuh (waktu itu). Maklum sebagai mahasiswa harus terlatih dengan “suapan” dana orang tua sebesar Rp 400 ribu per bulan.
Dengan “gaji” sebesar itu, ane bisa membeli sebuah VGA card kelas wahid dan tak perlu lagi menggantungkan diri ke masakan orang tua. Yes…!!
Anehnya ane waktu itu gak terpengaruh iming-iming kredit kendaraan bermotor..karena ya..setelah dihitung, mana cukup untuk bayar cicilan bulanannya…?
Bagi ane waktu itu naik angkutan umum masih lebih murah , meskipun harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam karena mengikuti “ngetem” si sopir. Tapi tak apalah..lagipula ane masih single tanpa beban tanggungan..
Nah..bagaimana dengan para buruh..apakah mereka menuntut kenaikan gaji karena adanya kewajiban membayar cicilan motor…??
Wah..bahasan menjadi luas dan sistemik..ada pro dan kontra. Namun dari sudut pandang ane, iming-iming iklan motor yang menjanjikan fleksibilitas, jargon “irit” dan faktor gengsi menjadi pemicu utama tergodanya para buruh untuk mengkredit sebuah motor. yaah..sebut saja lah merk motor yang paling banyak dipakai orang karena iklannya yang gencar, seperti HONDA , YAMAHA dengan lembaga kredit antek-anteknya seperti FIF, Adira atau WOM Finance
Rupanya akar permasalahan terletak pada gagalnya layanan transportasi publik. Akibatnya para buruh tergoda untuk mendapatkan motor.
Melihat motor-motor yg dipakai buruh pendemo, sebagian besar motor tahun keluaran 2010-2011, yang masih dalam masa cicilan, asumsikan saja, mereka beli kredit sebesar 500-600 ribu perbulan.
Hmmm…
Mungkin selain menuntut kenaikan upah ke pemerintah, buruh juga seharusnya menuntut perbaikan layanan publik seperti transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu dan terjangkau secara akses dan finansial agar biaya mobilitas mereka menjadi lebih murah.
Ada baiknya pula buruh melakukan introspeksi dan perhitungan keuangan keluarga. Apakah penghasilan mereka cukup layak untuk membeli motor dengan cara kredit…??
Jangan sampai kredit motor malah menyengsarakan keuangan keluarga.. Ujung-ujungnya perusahaan juga yang kena.
phenomena,,,,,………ckckcckck,,,oh indonesia
http://pertamax7.wordpress.com/2012/01/26/yamaha-mio-fino/
tau aja mas bro….
tapi dlm waktu dekat pemerintah katanya akan mengatur ulang maslah uang muka pengkreditan motor.biar masrkt tidak mudah tergiur lagi dgn uang muka 500rb tapi bulananx gak mikir mo gimn bayarx..,agar msyarkt yg bnr2 blm mampu tidak mengkredit motor.
pemerintah vs ATPM dan antek2nya? ane pesimis bro
Yang pake pikson ga pake helm siapa tuh… 😀
*lirik yang nulis artikel… :kabooor:
lumayan bro seharian dpt tontonan rombongan alay geber2 gas…
thunder 250 😥
2*krdt mtr, emg kersa bnget bebnnya bang he…..
fenomena yg menarik untuk disikapi…….baru kali ini motor pendemo ngeblog jalan tol……xixixixi ……ya Kita gak usahlah apriori lah …..toh kejadian seperti ini sifatnya hanya insidensil , sesekali aja…..inti permasalahan krn pemerintah gak becus memberikan sarana transportasi massal yg aman dan nyaman……sehingga kendaraan pribadi lbh menguasai jalan raya ketimbang kendaraan transport umum.
kasus masuknya motor ke jalan tol kali ini berbeda…
pis… 😀
kalau dulu disuruh naik sama yg punya tol dan pak polisi (karena banjir)
kalau yg “ini” kesannya memaksakan kehendak….
hihihi…
Susah2 gini gw malas kredit motor,mendingan beli tunai aja. bunga rentenir sangat mencekik leher. Zaman skrg org pada gengsi .
Sadis!!.. 😀
perlu diatasi akar masalahnya.. setuju 🙂
Ane pertama kali kerja resmi di perusahaan besar dengan status kary tetap (2004) dapet gaji 1,2jt. Cukup gak cukup cukup2in.
Tahun 2006 punya tabungan cuman 13jt, ludes..des..des…buat nikah :).
Alhamdulillah kehidupan ane sekarang jauh lebih baik. Amin.
Saya mah mas, boro2 beli motor baru. Udah dikasih motor jadul keluaran 1994 sama bokap aja udah seneng banget 🙂
Let’s pray together for our country
salam biker
memerangi kesalahan/pelanggaran dengan cara melakukan pelanggaran/kesalahan…………oh indonesiaku…
pemerintah….tlong dibantu ya
padahal it juga kredit motor jg jarang di pakai.
lhawong keluar masuk pabrik pake jemputan seperti saya tiap ari.
harusnya kredit motor tuh dp minimal 50%
jadi sudah terseleksi otomatis yg mampu atw belum mampu
supaya tidak membebani masyarakat yg belum mampu, khan gajinya bisa buat keperluan yg lain gak usah nafsu beli motor baru cuma karena gengsi sama tetangga
bnr jg sh. . .
Setuju kang…. Transportasi massal kita… Parah abis,
contoh ane sendiri sebenarnya ga suka motoran, cuma karna banyak perampok, tukang palak di bis, ane jd ga nyaman, dan udah 2x ane berantem sama tukang palak, yg terakhir berujung maut, krna tukang palaknya kakinya hancur tergilas mayasari bakti,
sejak itu ane ga suka naik angkutan umum. Meskipun jauh, ane d cileungsi, jika motor lg ga sehat, ane lebih milih gowes aja..
What the f***k public transportation @jakarta.
wow, sudut pandang yg unik. ada benernya jg
sy sih cuman bantu doa, smoga umr d naekin. ga abis pikir jg gimana mereka/buruh bs hidup dengan 800rb sebulan
seharusnya seh klo gajinya cma sgtu di tahan dulu bwt beli mtor barunya,,ato beli motor jadul aja,,toh beli mtor bwt mempermudah aktifitas kerja kan..tp kbanyakan dari kita sh (sya) beli mtor bwt gengsi !!! hehehhe
BTW,,yg demo kmren mtornya bagus2 dan baru2,,kyknya gda mtor jadul kyk punya saya !!! xixixiixi
Jangan lupa pengeluaran buat rokok. Menurut riset di detik, pengeluaran terbesar kedua dalam keluarga setelah pengeluaran untuk pangan adalah untuk membeli rokok. Menurut saya ini adalah salah satu jenis pengeluaran yg sebenarnya bisa dihilangkan (kalo sang perokok bener2 lebih mementingkan ekonomi keluarganya lho)
menurut survei dari media cetak&media online kalangan menengah bawah menghabiskan uang sedikitnya 250 rb per bulan hanya untuk rokok saja. Bayangkan kalo uang segitu utk beli sembako, lumayan banget.
setuju, mas Ben. Dan sepemikiran. Saya inget ada suami pembokat gua, baru kerja di pabrik. Baru dapat gaji pertama, dibeli ini itu yang sifatnya konsumtif. Saya jadi berpikir kalau mengikuti gaya hidup kalangan menengah, ya susah jadinya. Gaji segitu pasti masih merasa kurang.
Cobalah mindsetnya disamakan dengan level saat ini. Saya lihat kasus di Bekasi juga kira-kira kurang lebihnya sama. Termasuk gaya hidup punya motor (dengan cicilan), dan lain halnya. Tapi khusus motor atau kendaraan pribadi lainnya sih, pasti disumbang banyak oleh ketidakadaannya transportasi massal yg nyaman dan murah.
Indonesia oh Indonesia …..
mas maaf sekedar masukan, jangan sebut pembokat dong, bisa di sebut pekerja rumah tangga, tanpa mereka kadang sebuah rumah tangga akan kerepotan lho…itu kesannya meremehka
trims
knp buruh ambiL kredit motor…mungkin jawabanny spt yg d tuLis Pak Dahlan Iskan d bLognya…krn sepeda motor bisa mngeluarkan para buruh kecil dr “lingkaran setan”
http://dahlaniskan.wordpress.com/2012/01/01/revolusi-ekonomi-sepeda-motor/
Kalo list di berita TV kmrn itu, keren juga ya para buruh pake vixion semua.
Hehehehe. Kalo motor keren msh perlu naik gaji ya… hahahaha
inti masalahnya bukan hanya itu mas.kalo soal motor.kita bisa beli harga 2-5jutaan secondhand.kondisi layak pakai asal bisa buay transportasi dan nggak mikir gaya.
dengan 1,7jt bagi seorang bujangan memang cukup banyak.tapi bagi seorang buruh yg kerja cuma suami saja.dan sudah beranak 2 yg sekolah semua.itu sudah paspasan mas. bayangkan saja misalnya kita harus byar listrik,biaya sekolah,bensin buat motor,(kalo angkutan umum bisa lbh boros lagi)beli beras,belum angsuran rumah yg cuma sebesar garasi orang2 kaya.tapi harus dicicil 15tahun
hidup buruh……
to all : buruh masuk tol karena terjadi penumpukan masa yg jumlahnya ribuan, dan sangat alami karena terus bertambah jumlahnya yg berdemo. Sementara mereka kecewa dengan keputusan PTUN yg memenangkan APINDO. Dengan UMR yg sekarang saja masih banyak buruh yg sulit untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Bayangkan saja kontrakan didaerah cikarang berkisar 500_700 rb perbulan, belum listrik dan air 100rb bensin tuk motor 80rb, biaya makan keluarga 900rb perbulan, ini pun dengan lauk seadanya. Tidak terpikir lagi beli rokok karena setelah menikah tidak ada budget untuk itu. Jadi intinya buruh hanya bisa hidup lajang atau harus kerja suami istri atau siap cari tambahan penghasilan. UMR Upah minim=mikin terus
betul bro,,,,tapi tanpa rokok bisa gak bro ?
1 bungkus 10rb-an X 30 = 300 ribu
tiba2 kepikiran nih bro, moga didengar para atpm besar…….
saya sih penginnya ada motor laki murah dari SUZUKI, KAWASAKI, YAMAHA, BAJAJ untuk para tukang ojek disana,
ga perlu fitur yang neko2 macam SKS, RDB, radiator, DOHC, digital spido, led lamp, dan fitur2 mubazir lainnya
yang penting tahan banting, mumpuni diajak nanjak extreme, kualitas bagus, 3S spare part murah dan gampang, tangki awet, power mesin cukup gede utk dipake ditanjakan pegunungan yg sering dipake tukang ojek ato rakyat2 kecil lainnya
kira2 begini speknya:
kalo bisa harga 15jt-an sampai under 18jt aja
150cc 4tak SOHC, 20 PS, manual clutch,torsi bawah gede, karbu (kalo bs injeksi)
rangka besi tubular standar no coak
sok belakang stereo
lengan ayun aluminium
lampu standar bulat klasik
spido analog standar aja
model tangki dibuat agak rata, agar bisa dipake naikin barang bawaan yg kecil
tutup tangki model ninja, biar air ga gampang masuk!
rem depan cakram, belakang tromol
pelk jari-jari aja
desain moncong knalpot mancung keatas, antisipasi banjir gede bo..
mungkin spek ini lebih bisa diterima kalangan rakyat kecil, terutama para ojeker di daerah pegunungan tinggi yang banyak tanjakan
sebenernya dah ada thunder 125, sayang cc-nya cuma 125cc.
dan pulsar 135 hanya 135cc
ato bisa juga ngambil dari basis mesin vixion/byson/satria FU yg udah 150cc
moga2 aja ada yang mau dengar!!!
dilema memang. upah gak dinaikan buruh sengsara.
kalo upah dinaikan otomatis daya saing produk dr perusahaan tsb menurun,
idup memang kadang gak adil
demo ya demo tapi jangan ngeblok jalan
berapa orang yang dirugikan saat itu
kayaknya lebih kejam dari teroris
tembak ditempat aja
Jawabannya adalah: all new Honda CB 100
model dan mesin CB 100 + rem depan cakram
jadilah petani
artikel yg membahas dari sudut pandang yg luas
keren mas ben..
btw, kok motor yg di depan tuh suzuki semua ya???
—-
http://www.dk8000.co.nr
Klo nurutin gengsi. .sampe’ ngesot jg g bkalan ada abisnya. .
Jd inget tlsan pak John naisbit dlm bkunya yg berjudul Mind Set.
. . .Jim Taylor,penulis dan dosen pemasaran Harvard,mendemonstrasikan kekuatang godaan visual.Ia mengeluarkan 2 pulpen dari sakunya–sebuah Montblanc Masterpiece dan pulpen tanpa nama–turun dari podium dan meminta seseorang diantara hadirin
utk menggambar bbrp garis di kertas dgn masing2 pulpen.tentu saja,tdk ada perbedaan yg nyata diantara garis2 tsb.”lalu” ujarnya,smbil melambaikan lmbran krtas itu td di dpn mata kami,”mengapa ada orang yg brsedia membayar $1.500 utk sbuah pulpen yg fungsinya tdk melebihi sbuah pulpen seharga satu dolar ??
kalo gw yg punya perusahaan lo demo gw pecat semua, gw nyari karyawan yg mau digaji sesuai budget perusahaan gw, kalo lo mau terima ya kerja kalo gak mau ya jgn nglamar, gitu aja kok repot
Gua pernah baca di koran mana lupa, salah satu petinggi krawang sangat menentang kredit motor di wilayahnya, karena sangat membebani warganya yang rata rata penghasilannya 900rb/bulan, bila harus membayar cicilan 500rb/bulan buat motor, maka sisa penghasilan perbulan tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Permasalahan terbesar sekarang adalah OUTSOURCING, WTF dengan OUTSOURCING
setuju…!!
Pemikiran idiot siapa sih yg bikin outsourcing, status abu-abu
yang mikir dan yang menyetujui sama2 koplak.. ambil untung dari gaji buruh
ah atpm kan penyumbang duit ke negara jugaaa…
banyak mana, sumbangan vs keuntungan…belom lagi nyumbang kemacetan juga
#koplak
udah ada kabar new pulsar belom nihh? hari ini kan launcingnya? penasaran
masih 5 jam lagi bro
sip……..bagus banget nih artikelnya
Demo kok kaitannya sama kredit motor… Ckckkck
coba baca komentnya b.indt itu yang sebenernya terjadi..
Seneng ngliat Thunder-nya, muscle bike versi Indonesia. Maap OOT. 😆
Sama..ane juga naksir GSX250 sejak lama
ini outsourcing juga biang keroknya…
sama kontrak2… hufh…
semua di potong oleh pihak k-3…
tapi juga orang2 kita.. motor baru naekin drajat?hehehe
Observasi yg sangat menarik dan menyegarkan.. Sedikit mengundang tawa juga..
kalo di indonesia trasnportasinya umumnya udah bagus, misal jaringan MRT seluruh jabodetabek, itu udah secara gak langsung mengurangi iming2 untuk kredit sana kredit sini, buruh pasti terpaksa dengn iming2 itu, karna udah pasti dengn motor pribadi efisiensi waktu akan jauh lebih bagus dari pada ngangkot..
🙂
wah ente gak tau ya Ben, para buruh itu dapet transportasi atawa jemputan bus….yang menjadi masalahnya adalah bukan itu, tp harusnya pemerintah memberikan lahan parkir di pinggiran kota agar kemacetan gak harus terjadi tiap hari dan angkutan yang murah…ngono loh Ben…
suwun infonya.. sayang ane gak ada data ttg jumlah buruh yang kredit motor.. ya sekedar sudut pandang beda ajah
huahhahahaaa
ntuh yg naek thunder 250 suzuki 😀 hahahaa
waduh salah ketik, maksute org suzuki semuwa