
Syahdan… pasca kehebohan dan gegap gempita masyarakat yang akhirnya bisa bernapas lega akibat harga BBM bersubsidi batal dinaikkan.. Seorang majikan, sebut saja namanya Triatmojo yang dapat disebut kaya-raya sedang tergopoh-gopoh memasuki gedung perkantoran, maklum..pertemuan rutin Board of Directors sudah menunggunya. Kendati demikian, sebagai seorang automotive enthusiast yang mapan dan tahu diri, ia masih sempat memperhatikan bahwa indikator bahan bakar di mobil Mercedes-Benz S350 nya menunjukkan kondisi minim.
Dengan sigap, sang juragan Triatmojo yang memiliki bisnis sampingan berjualan kambing akikahan dan bebek goreng kremes ini berkata kepada sopirnya yang bernama Mbah Syahtar.. Ya, kendati sudah lumayan berumur, namun Mbah Syahtar sangat gesit dalam urusan mengemudi. Ini karena Mbah Syahtar sewaktu muda rajin berlatih cornering di sirkuit Senthul sembari nyambi menjajakan jasa dukun peramal dan kulakan iwak peyek ke umbrella girl..yah lumayan buat tambah-tambah beli beras… begitu katanya..

"Tar, kowe tuku bensin yo..inget..kudu Pertamax yo…!! iki tak kasih duid buat beli 40 liter…Segera diisi yo…!!!" — demikian perintah juragan Triatmojo kepada sopirnya, Mbah Syahtar.
Mbah Syahtar pun menjawab "Siap juragaan…!!! Your wis is mai komen…!!!"
Dan mereka pun berpisah di lobby gedung…
___
Sepeninggal juragan Triatmojo, Mbah Syahtar ngaso dulu di bawah pohon di parkiran gedung sambil baca koran…Ia tertegun sejenak membaca headline yang menyebutkan bahwa harga BBM bersubsidi TIDAK JADI NAIK menjadi Rp 6000, dan akan tetap Rp 4500 per liternya. Hal ini disinyalir karena aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di berbagai kota…
Hmmm…otak bisnisnya segera bekerja. Ia segera memandang uang yang tadi diberikan oleh juragan Triatmojo. Ouw..rupanya juragan Triatmojo sangat disiplin dalam mengatur pengeluaran. Ia memberikan uang pas Rp 408.000,- untuk membeli Pertamax yang per liternya dibandrol Rp 10.200.
___
Dengan bermodal berita di koran, Mbah Syahtar langsung berhitung:
- Premium 40 liter berarti 40 liter x Rp 4500/liter = Rp 180.000,-
- Pertamax 40 liter berarti 40 liter x Rp 10.200/liter = Rp 408.000,-
Ia lantas bersorak…HOREEE…!!! berarti kalau uang dari juragan Triatmojo ini kubelikan premium berarti uangnya sisa dong sebesar Rp (408.000 – 180.000) = Rp 228.000,- …!!! 
___
Dan..ia pun bergegas mengisi premium…tanpa malu ikut antri bersama bebek, bajaj 3 roda dan angkot-angkot. Ia tak perlu malu meskipun puluhan mata menatapnya dengan pandangan sinis.. dalam hati ia berujar.. "Lhaaa…wong aku iki wong cilik kok…urusan mobil juraganku diisi premium yo wis benn…lha aku butuh hepeng kok… 
Usai mengisi Premium yang "katanya" hanya diperuntukkan untuk yang tidak mampu, (eee…meskipun belum ada batasan yang jelas bagaimanakah yang disebut kalangan "mampu" dan "tidak mampu" itu) ia memandangi beberapa lembar uang pemberian juragan Triatmojo yang tersisa sambil membathin..
"Terima kasih wahai rekan-rekan mahasiswa yang sudah gigih berdemo agar harga BBM bersubsidi tidak jadi naik..kalian benar-benar memperjuangkan nasib orang seperti saya…" 

___
Sekitar 100 meter dari pom bensin, seolah ada suara yang berkata kepada Mbah Syahtar.. "E..mbah, itu duid hasil korupsi kelas iwak teri mau sampeyan pakai buat apa…?"
Jawab Mbah Syahtar: "Aahahahaaa..mau tak pake beli metik Meow Jeh..ben iso pamer sama tetangga-tetangga…"
___
Owalaaah…kalau sudah gini kepiye bro n sist….??
***
(ditulis berdasarkan kisah nyata, nama dan tempat disamarkan)
sumber foto: Depoknews.com
Menyukai ini:
Suka Memuat...
RECENT COMMENTS