Sewaktu servis Ironhide di Performa Motoshop hari Sabtu kemarin untuk bersiap mengikuti touring OBI di hari Minggu, bro Leo menunjukkan sebongkah knalpot CLD Phyton Full System edisi 2012. Wah bentuknya lumayan nih, edisi baru mufflernya lebih panjang dari edisi tahun sebelumnya.
Meskipun tak segambot Akrapovic ataupun Yoshimura, namun bikers yang sedang nongkrong di situ yang mana rata-rata adalah pemakai dan “alumni” rider Ninja 250 sangat merekomendasikan knalpot CLD Phyton tersebut.

CLD Phyton Full System edisi lama
Okelah kalo gitu..dengan harga khusus bin istimewa, bro Leo langsung memasangkan knalpot tersebut. dan ane pun tak sabar untuk mereview bagaimana kinerja sang knalpot ini.
Eeeh…gak taunya sepulang dari Performa Motoshop setting karbu si Ironhide gak bener sehingga mesin brebet…belum lagi lampu rem mati dan lampu sein kiri sepertinya lupa dipasang sehingga montor betul-betul tak enak rasanya..
Alhasil touring OBI minggu kemarin ane lakoni dengan montor yang ndak sehat. Bayangkan saja. tiap menyentuh RPM 9000 tarikan brebet, throttle harus diurut halus jika gak mau brebet.. Wah sulit ini..biasanya melakukan take over di gear-3 pun masih PD, sekarang kudu turun bero gigi ngurut dari gear-1. Memang secara umum torsi masih galak, hanya saja serasa ada limiter di 9000 RPM yang seolah mencegah ane betot gas sampai poll di 15000 RPM.
Untunglah ane group riding sehingga adanya kerusakan pada lampu sein kiri dan lampu rem tidak begitu terasa. Wah..harus buru-buru kembali ke Performa Motoshop neeeh…!!
Eh…gak taunya Senin itu memang jadwalnya Performa Motoshop tutup, jadinya ane baru sempat kesana Selasa siang..
Selasa siang ketika sampai kesana bro Leo sudah senyum-senyum sambil minta maaf karena settingan motornya gak bener..Rupanya kemarin karena banyaknya konsumen, sampai lupa karburator ane disetting sebagai akibat adanya penggantian knalpot yang semula memakai header standar pabrikan menjadi header+muffler Full System…!!
Salah dimana rupanya? Ouw..diantaranya adalah karena katup EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang terletak di tengah kedua busi lupa ditutup…pantesan torsi sedikit ndak enak, belum lagi main jet terselubung semacam lapisan grease alias gemuk sehingga RPM putaran atas tak lancar..wah..wah..gimana seh ini. Okelah kalo begetoh..ane buka leptop dulu sambil menikmati wi-fi gratis bin ngebut di sana..hehehe..
Setelah kurang lebih 3 jam setting menyetting dilakukan langsung oleh bro Leo, akhirnya Ironhide siap jalan dan wew..betot gas dari gear-1 terasa lebih panjang…kalo ga salah menyentuh 60-an km/jam tanpa brebet lagi.. (malas liat speedometer..hehehe).
Impresi sementara dari pemakaian CLD Phyton Full System 2012 ini tentu saja pada peningkatan performa dibandingkan menggunakan header+muffler standar ataupun header standar + muffler slip-on. Pada konfigurasi header+muffler full system setting pada karburator perlu diperhatikan sangaat…pastinya main jet dan pilot jet perlu dibesarkan dan AFR perlu presisi. Penggunaan manometer untuk menyeimbangkan karburator kanan-kiri mutlak diperlukan. Untuk mengimbangi pemakaian CLD Phyton ini, ane memakai pilot jet 40 dan main jet 100.
Hasil paling terasa pada akselerasi yang semakin galak. Bahkan memudarkan niat ane yang hendak mengganti gear belakang ke ukuran 46 (naik 1 gigi). Rupanya pemakaian header full system sangat berpengaruh. Di RPM atas peningkatan performa juga sangat terasa. Jika pada kondisi header dan muffler standar peak power tercapai di 11.500 RPM, maka pada pemakaian CLD Phyton ini torsi masih tetap terasa hingga 13.000 RPM. buat yang penasaran sama suaranya silaken cekidot videonya Juragan Rondo di bawah ini..
Tentunya hasil ini masih akan bersifat subjektif sampai Ironhide ditest langsung dengan dynotest. Hmmm..jadi penasaran..Seperti apa ya kurva power-torsinya…??

kurva power-torsi Ninja 250 standar
Knalpot ‘racing’ ya? free flow kah? ada DB killernya? apakah termasuk produk sampah otomotif? apakah ada efek menghancurkan seperti komem saya barusan? 😀
Hehehe..ini ranah enthusiast kang..
Gak sebanyak bebek dan itik deegh.m
Hehhee..
Tapi ‘point’ nya tetep sama. Bebek, batangan, metik, itu cuman sarana. Cling! 😀
Tingkat DB nya masih dibawah Harley sama Ducati Diavel dengan knalpot standardnya.
biang brisik
biasanya sih.ngegas2 sambil minta jalan…itu kalo disini.nggak tau kalo disitu
Saya masih pake R9 Mugello tipe lama nih , kalau gak salah CLD emang agak mahal ya, bahkan bisa menyaingi harga knalpot impor yang sesama Full System.
kata bro Leo, R9 dan CLD dulunya satu pabrikan..lalu pecah sendiri-sendiri…
berarti yang bener R9 itu lokal apa thailand? CLD /DBS katanya thailand? yang mana yang bener om?
Katanya sih lokal bro..made in ciledug
CLD selem
http://pertamax7.wordpress.com/2012/07/19/yamaha-indonesia-jagonya-sohc/
mantab..
wehh pake ngrubah spuyer ya… disinyalir 28 HP on wheel tembus. 170 kpj pun bisa keraih
2012 masih jaman yah karburator?
setting karbu punya seni tersendiri cuk!
wasting time
let the good times roll…