Jumat kemarin ane berkesempatan memenuhi undangan Workshop Injeksi Yamaha di kantor pusat Gramedia Group di Jl. Panjang. Agak surprise juga melihat acara kali ini yang dihadiri mayoritas oleh kalangan putih abu-abu aka anak sekolah. Sempat ane kira mereka siswa SMU biasa, ndak tahunya STM. Selain itu tak lupa ada juga bero n sista dari berbagai klub dan komunitas motor.. Dan yang selalu ada pastinya bero-bero blogger…hehehe
Acara diisi dengan presntasi teknologi injeksi yang dikisahkan sangat simple dan jauh dari kesan ribet. Hanya saja memang diperlukan peralatan servis yang advance dan saat ini belum dimiliki oleh semua bengkel (umum).
Dilihat dari satu sisi, acara perkenalan teknologi seperti ini sangat positif untuk merangsang keingintahuan siswa akan teknologi yang namanya injeksi. Lha wong seperti kita ketahui bersama, yang namanya alat peraga di STM itu kebanyakan sudah basi bin ketinggalan jaman, disinyalir belum ada tuh modul injeksi bahan bakar di sana. Nah, liwat kegiatan ini diharapkan siswa bisa lebih paham mengenai teknologi injeksi.
Di sisi lain, adanya kegiatan presentasi teknologi Yamaha hendaknya tidak membuat siswa lantas bercita-cita untuk menjadi mekanik motor saja, siapa tahu dari bibit-bibit muda ini ada yang bakal menetas menjadi perintis produsen motor nasional. Kalau mereka bisa sedikit saja berusaha mengorek dan mendalami lebih jauh bagaimana cara membuat dan tak hanya sekedar melakukan servis motor, pasti dunia otomotif Indonesia jadi maju.. Anak STM juga bisa sukses bero…!!
sip
Toooff
…adanya kegiatan presentasi teknologi Yamaha hendaknya tidak membuat siswa lantas bercita-cita untuk menjadi mekanik motor saja….
ndak kok om…siswa yang hadir malah punya cita cita membeli juga kok (nantinya)…
target #marketeducation
nah, ini yang harus dihindari..
masa cita2 anak STM cuma setinggi bebek?
ya semampunya 😀
wah, yamaha 😀
rep pasang injeksine yamah ke ninja lek? mlayuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
http://pertamax7.wordpress.com/2012/08/09/cuci-motor-miring-banyak-ruginya-ada-yang-pernah-coba/