
Kehebohan konser Dream Theater sudah mulai mewabah di berbagai media massa. Ane sebagai salah satu prog-metal enthusiast turut menyambut gembira berita ini, terlebih setelah semalam menyaksikan kebolehan band beranggotakan para ABG belasan tahun yang sudah mampu memainkan musik Dream Theater yang memang terkenal ribet..
Dibalik semua itu, belakangan ini gegap gempita konser band progressive metal papan atas dunia itu ternyata menyiratkan setitik pertanyaan. Mengapa pada akhirnya terdapat sponsor dari perusahaan rokok yang muncul…?? Padahal sejak dahulu kala, Dream Theater telah “mencitrakan diri” sebagai band yang menolak sponsorship rokok dan minuman beralkohol.
Yes, the band must make money bro.. Hanya saja sebagai enthusiast yang mengikuti betul bagaimana perjalanan Dream Theater hingga akhirnya ditanggap pihak promotor di Indonesia, ane penasaran..mengapa keterlibatan sponsor perusahaan rokok ini tidak diumumkan sejak awal. Padahal, sebagai fans, ane sudah cukup maklum betapa tingginya harga tiket yang harus dibayarkan karena tidak adanya sponsor. Sekedar info harga tiket non presale paling murah adalah Rp 1.5 juta rupiah (kelas Festival) sementara VIP mencapai Rp 4 juta.

flyer konser Dream Theater sebelum sponsosr diumumkan
Andai saja keterlibatan sponsor ini diumumkan sejak awal, apakah harga tiket Dream Theater akan lebih murah…?? Well…sebagai outsider ane tidak tahu bagaimana mekanisme hitam di atas putih antara pihak-pihak yang berpartisipasi dibalik konser ini. Namun alangkah baiknya jika keterlibatan sponsor diumumkan secara transparan sejak awal, terlebih melihat harga tiket yang sudah diumumkan jauh sebelum adanya sponsor ini. Dengan kondisi saat ini, wajarkah bila suara-suara dari fans yang menuntut agar harga tiket konser Dream Theater diturunkan kembali terdengar…??
Barangkali ente punya informasi pernahkah konser Dream Theater di negara lain disponsori oleh perusahaan rokok…?? Ataukah pasca hengkangnya Mike Portnoy yang digantikan oleh Mike Mangini, all things has changed…??
Dengan adanya sponsor ini pun, ane tetap berharap akan adanya venue konser yang bebas dari asap rokok, mengingat Mata Elang International Stadium adalah lokasi indoor. Juga ane tidak ingin para virtuoso tersebut kapok mampir kembali ke Indonesia hanya gara-gara masalah sponsor rokok.
What do you think…??

layout konser Dream Theater di MEIS
RECENT COMMENTS