Ketika Ninja 250R Jadul Overheat, Solusinya… DITOWEL…!!

21 02 2013

idealnya aliran hawa panas sih begini…tapi…

Beberapa bulan lalu ada kejadian yang bikin kaget..dari bawah fairing Ironhide tersembur cairan hijau yang lumayan banyak sampai menetes di jalan. Wow..Kawasaki has a green blood..eeh gak taunya itu Baca entri selengkapnya »





Tap..Tap..Tap.. Komparasi Ninja 250 Lama vs Ninja 250 FI

18 02 2013

Lucu juga melihat review komparasi Ninja 250 lama dan baru..yang ane comot dari Youtube (courtesy dari bro  Mohamed Anwar) overall sepertinya mengindikasikan bahwa material body pada Ninja 250 edisi lama (EX250-J) lebih tebal dari Ninja 250 baru (EX250-K). Benarkah begitu..monggo dikomen ajah.

Yang jelas urusan kelebihan dan kelemahan sudah cukup ane ketahui.

Sekedar info, dari catatan bro Leopold Sudaryono mencatatkan kasus berembunnya speedometer Ninja 250 Fi miliknya yang sudah selesai diperbaiki oleh KMI.

Kelemahan #1 Ninja 250 FI

Kelemahan #2 Ninja 250 FI

Kelemahan #3 Ninja 250 FI

Hmmm..kalau itu sih Ninja 250 lama juga berembun, tapi setelah setahun pemakaian sih..bisa di komplen juga gak ya?

:mrgreen:





Hyosung GT250 Comet, Monster Korea yang Disia-siakan (part-2 Riding Testimonial)

6 02 2013

Body bongsor itu menipu…!! Setelah mencoba naik dan mendaratkan pantat di atas joknya yang lebar, sensasi easy to handle baru terasa, dalam kondisi statis, ane Baca entri selengkapnya »





Tiga Perempat Kali Keliling Bumi Bersama Ninja 250

27 07 2012

linimasa Ninja 250

Detik-detik menjelang 30.000 km… Selamat menyaksikan… Baca entri selengkapnya »





[Review] CLD Phyton Full System 2012, Setting Karburator Kudu Bener…!!

19 07 2012

CLD Phyton di Ironhide

Sewaktu servis Ironhide di Performa Motoshop hari Sabtu kemarin untuk bersiap mengikuti touring OBI di hari Minggu, bro Leo menunjukkan sebongkah knalpot CLD Phyton Full System edisi 2012. Wah bentuknya lumayan nih, edisi baru mufflernya lebih panjang dari edisi tahun sebelumnya.

Meskipun tak segambot Baca entri selengkapnya »





Kapan Saat Tepat Upgrade dari Ninja 250 ke ER-6n…??

22 01 2012

Oom,kapan mau upgrade ke Kawasaki ER-6n | Nanti aja lah | Nanti aja kapan? | Kalo Ninja 250 udah ga boleh lg parkir di lobby | Manteeb..! ☺





Knalpot Racing Mio vs Ninja 250..Ah Aparat Ternyata Masih Pilih Bulu

8 01 2012
testimoni pemilik Mio

testimoni pemilik Mio

Dapat berita ini dari bro Agus Hariyadi, salah satu Ninja 250 rider. Lokasi razia ini menurut bro Agus adalah di luar Jakarta.

Ternyata aparat masih pilih bulu dalam merazia. Sementara itu di sisi lain aturan yang pasti mengenai ambang batas kebisingan knalpot kendaraan belum ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.

Lalu..jika tidak ada batas kuantitatif ambang kebisingan knalpot kendaraann dengan dasar dan alat ukur apakah polisi berhak merazia? Tentunya Subjektivitas yang berbeda pada tiap aparat polisi juga menentukan toh? (Bahasa gampangnya: suka-suka aparat deh).

Padahal menurut pengalaman ane, Mio yang memakai knalpot freeflow tidak lebih berisik daripada Ninja 250 yang memakai knalpot freeflow. Sekedar informasi dari tulisan yang ter-emboss di knalpot standar Ninja 250, output suara dari knalpot standar Ninja 250 adalah sebesar 85 dBA.

Gimana menurut bro n sist sekalian?





Pada Ninja 250, Proporsi Pengereman Ridernya Yang Atur…!!

19 10 2011

wuzzz...keasyikan ngebut pakai Ninja 250 bisa berbahaya..

Sekedar sharing pengalaman nih bro n sist, pagi tadi ane melintas di Jl. Danau Sunter Selatan dengan kecepatan lumayan tinggi, kalau gak salah jarum speedometer sempat menunjukkan 140-an km/jam selama beberapa saat. Nah, karena ane merasa sudah terlalu kencang maka ane pelankan tuh Ninja 250 ane ke sekitar 110-an km/jam dengan menurunkan gear untuk mencari engine brake dibantu dengan sedikit Baca entri selengkapnya »





Modifikator Hebat…Ane Pun Tertipu Penampilan Sekilas Kawasaki Byson 250…!!

11 10 2011

image

image

image

image

Perhatikan foto-foto Yamaha Byson di atas, pasti ente yang mengaku bike enthusiast akan langsung dapat membedakan mana Byson asli dan mana Byson 250 cc. Foto yang ane peroleh dari blog tigeritem.wordpress.com dan juga facebooknya sist Amie Mbois dari Jogjakarta ini telah sukses melengkapi foto-foto metamorfosa dari Byson asli menjadi Kawasaki Byson 250.

Nah, pada foto sebelumnya hasil kiriman bro Jofrin Wijaya, rupanya ane sempat tertipu dengan penampilan “kalem” sang kerbau. Rupanya motor milik bro Ges juragan Touring in Style di Taman Siswa, Jogjakarta itu sebenarnya adalah Kawasaki Ninja 250 asli, namun seluruh bodyworksnya menggunakan Yamaha Byson. Informasi dan foto di atas ane dapatkan dari blog tigeritem.wordpress.com. Terima kasih bro…!! Jadi penasaran nih pengen test ride…

Nah, kalau Ninja 250 sudah dimodifikasi begini, bakal ajib bener nih pakai Ninja 250 berbulu Byson ini buat harian..body rusak tinggal ganti Byson punya, lebih murah yaaa… Sayangnya pada motor tersebut pakai TOA, sehingga mengurangi estetika..kalau saja dilepas, pasti makin keren bro…!!





[Komparasi 220-250cc] Akselerasi CBR250 vs Ninja250

22 09 2011

bro Ade "Hansip" lagi mejeng

Akhirnya selesai juga perhitungan dan tabulasi data akselerasi untuk seluruh motor yang ane coba di MKT hari Jumat malam minggu kemarin, dari mulai Pulsar 220, Ninja 150R, Yamaha Scorpio, CBR 250 dan Ninja 250 yang mana datanya ane komparasikan. Sebagai edisi klimaks, berikut adalah komparasi dari Baca entri selengkapnya »





Baseplate Nopol Belakang Lebar Ninja 250 ..Ternyata Cantik Juga

19 09 2011

Hmmm…ane kembali baca artikelnya mas Tri mengenai kejadian demo biker Perancis sewaktu diminta untuk menaati peraturan seperti mengenakan jaket fluorocent, mengenakan plat nopol lebar, gak boleh selap-selip dan melepaskan alat deteksi speed cam.

Padahal kalau dipikir, peraturan itu gak terlalu Baca entri selengkapnya »





[Sharing] 15.000 km Bersama Ninja 250R

19 08 2011

image

Malam tadi ane melintas di Salemba, dan ketika iseng melirik speedometer..Wah…odometernya menunjukkan angka 15.000 km. Rupanya sudah lumayan berumur juga Ninja 250 ini. Memang sih sebelumnya ane sudah rencanakan untuk mengabadikan usia si motor pada 10.000 km, namun sayang kelupaan dan bablas terus sampai 15.000 km. Touring #XLNetRally ke Semarang kemarin turut berjasa menambah usia kilometer Ironhide.

Apa saja yang bisa dishare dari 15.000 km bersama Ninja 250..? Pastinya jarak tersebut lebih jauh dari diameter bumi yang hanya 12.756 km lho..

Secara umum, menggunakan Ninja 250 untuk harian tidaklah seribet yang sering dikatakan orang mengenai membawa motor segede ini kemana-mana. Barangkali karena ane sudah terbiasa dengan Bajaj Pulsar yang berat itu sehingga ketika beringsut menggeser Ninja 250 tidak ada masalah.

Panas mesin juga bukanlah hal yang mengganggu, terlebih karena ane sering menggunakan tank bag yang menghalangi angin panas dari radiator yang menyelinap dari celah antara fairing dengan tangki. Ada satu hal yang unik dari Ninja 250 ane ini, terkadang kipas radiator menyala sendiri setelah 5-6 jam mesin dimatikan. Mistis..?

Riding impression…inilah yang membuat ane sedikit speechless. Dengan Ninja 250, memang benar, refleks menjadi meningkat meskipun ane bukan tergolong rider yang gemar ngebut. Kecepatan rata-rata pun paling hanya 60-80 km/jam saja. Karakter mesin parallel twin yang “baru bertaring” di RPM 6000-7000 ke atas membuat ane sering lambat berakselerasi namun ketika 6000 rpm tercapai, hmmm..overtaking pun lebih percaya diri karena akselerasi dapat diraih dengan cepat..Sayang, jalan cepat habis atau keburu ketemu macet.

Ergonomi motor pun terbilang nyaman karena tidak terlalu merunduk, namun ane tetap ingin memasang footstep aftermarket dan stang yang sedikit lebih maju untuk mengakomodasi badan khas beruang kutub ini agar lebih nyaman..hehehe.

Bagaimana dengan motornya sendiri..apakah ada masalah..?

Waduh..nyaris tidak ada. Masalah yang paling signifikan dan annoying adalah tutup tangki yang sulit dibuka karena putaran kuncinya seret, eh..kunci ikut patah pula. Tamabahan lagi, karet pengganjal single seater hilang..dan sekarang terpaksa digantikan oleh karet ban dalam.

Lantas, di usia 15.000 km, apa saja spareparts yang sudah diganti? Seperti yang pernah ane tuliskan bahwa sebelum mengikuti touring #XLNetRally ane memeriksa kondisi motor ke bengkel Leo Performa. praktis, hanya kampas dan plat kopling yang ane ganti. Sisanya seperti radiator coolant dan oli memang sudah saatnya diganti.

Apa saja parts standar Kawasaki yang sudah terlihat dimakan usia? Nah..ini dia:

  • Rantai – rantai Ninja 250 kerap timbul bintik karat, terutama sehabis cimot. solusinya harus telaten menyikat dengan chain wax dan gemuk.
  • Bodyworks – bagian tangki sudah ada beberapa goresan yang disinyalir akibat adanya pasir yang menempel pada magnet tank bag.
  • Body belakang – di sini, cover single seater sering bergesekan dengan body belakang sehingga menimbulkan gores. solusinya ya..tutup pakai sticker aja deh.
  • Lampu utama dekat – nah, kalau ini lampu mati setelah motor dipaketkan oleh JNE..! *geram*
Lalu, adakah rencana modifikasi atau optimasi Ninja 250..? Ada pastinya. Pemasangan part modifikasi seperti spakbor kolong Yamaha Byson dan tatakan plat nopol yang lebar belum sempat ane laksanakan. Untuk tahap lanjut..pemasangan velg lebar masih ane pikirkan.
Disimpan atau dijual lagi..? Ninja 250 ane prediksikan akan bernasib sama seperti saudara 2-taknya. Menjadi legenda bahkan setelah lebih dari 5 tahun masa penjualan. Motor lain yang bernasib sama adalah Honda NSR 150SP dan Suzuki FXR 150 yang sampai sekarang pun tetap ada unitnya yang mulussss berkeliaran menggoda mata para motorcycle enthusiast. Jadi pada dasarnya ane ingin tetap menyimpan sang Ninja agar anak cucu ane dapat melihat kesaktian sang motor pada masanya.




Modif Ninja 250 Ala Satpol-PP…Asololey..Ihik..Ihik..

10 08 2011

Ninja 250 Ala Satpol PP

Hwarakadah…ane hanya bisa geleng-geleng melihat hasil modifikasi Ninja 250 yang dipakai oleh Satpol PP. Rasa ilfil, ingin tertawa dan gundah gulana bercampur jadi satu..Apa sebabnya..? Baca entri selengkapnya »





Ninja 250R Mem-Bully CBR 250R..Ane Bangga Sekaligus Prihatin..

3 08 2011

Ninja 250R vs CBR 250R

Ini adalah riding experience yang membuat ane sedikit geli sekaligus prihatin. Jadi ceritanya Senin malam lalu ane riding pulang melewati rute Jl. Pemuda hingga ke arah Kelapa Gading. Memasuki Jl. Kayu Putih raya, ane disalip sebuah CBR 250 merah-silver dengan Baca entri selengkapnya »





Touring Dengan Ninja 250 Itu Pegal..? Ah Masak Sih..?

30 07 2011

touring dengan Ninja 250 itu nyaman kok

Sejak berangkat touring XL Net Rally ke Semarang hari Jumat lalu, ane sama sekali gak berpikiran bahwa riding dengan jarak 500-an kilometer itu akan membuat punggung dan boyok terasa Baca entri selengkapnya »





[Tips] Mud Guard Yamaha Byson Plug & Play di Ninja 250…!!

30 06 2011

mud guard aka. spakbor kolong Byson

Rupanya dengan adanya acara sarapan pagi di Puncak kemarin, ada informasi berharga yang berhasil didapatkan. Terutama setelah mengintip mud guard aka. spakbor kolong di Ninja 250 bro Dectus ane segera berpikir..Gilee rapi bener ini mud guard, gak kaya mud guard Ninja 250 lain yang abal-abal kualitas fibernya. Pada mud guard ini lapisan atas dan bawah sangat RAPI.

Ternyata mud guard tersebut adalah milik Yamaha Byson yang sudah terbukti plek en play di swing arm Ninja 250. Disinyalir karena ukuran ban standar kedua motor itu mirip-mirip. Ninja 250 ukuran ban belakangnya 130/70 – 17″, sementara Byson 140/70 – 17″.

mud guard terpasang di motor bro Dectus

Ide ini berasal dari bro Muzakar aka. bro Mus sang pemilik bengkel di bilangan Sunter. Cara pemasangannya cukup mudah kok. letakkan saja mud guard di swing arm, lalu di baut. Nah, untuk baut pada posisi depan sebelah kiri, diberi bracket karena posisinya sedikit ke bawah. Dan..jadi deh. Seperti ini pemasangan bracketnya.

pemasangan bracket di kiri depan mud guard

Menurut ane, memakai mud guard milik Byson lebih murah meriah dan jauh lebih rapih ketimbang menggunakan mud guard lain yang mulus di luar tapi kasar dan abal-abal di dalam.

Bagi pemilik Ninja 250 yang peduli kerapihan dan kebersihan, mud guard ini sangat recommended. Tertarik memasang..? Silakan coba..

tampak kiri, swing arm jadi makin kekar..

mud guard tampak atas

mud guard tampak belakang

tampak belakang...RAPIH...!!

bagian kanan depan tidak perlu diikat, sudah plek

menyatu sempurna dengan swing arm.. 🙂





Speed Riding Ninja 250, Makan Bubur di Puncak – 29 Juni 2011

30 06 2011

R6 sama Ninja 250..gak jauh beda... (bodynya) :mrgreen:

Well..daripada ikut-ikutan bahas motor baru 150cc yang mahal itu, mendingan bahas yang lain..Akhirnya Rabu pagi kemarin bisa bangun pagi juga.. :mrgreen: Tak lain untuk memenuhi undangan Oom Baca entri selengkapnya »





Posisi Plat Nopol Ninja 250, Sebuah Dilema..Mohon Saran dan Masukannya..!

19 05 2011
positioning plat nopol Ninja 250

positioning plat nopol Ninja 250

Pasca kejadian dengan pak polisi sewaktu razia di Kemayoran kemarin ane kembali merenung. Memang ada beberapa hal yang harus digaris bawahi di sana.

1. Disinyalir banyak oknum polisi yang tidak paham perundangan dan peraturan.

Ini jelas terlihat ketika pak polisi berpangkat V dua buah di masing-masing bahunya itu ane mintai referensi mengenai plat nomor kendaraan. Padahal ane sudah tau yaitu pada pasal 68 UU no.22 tahun 2009.

Nah, bayangkan jika ane tidak tahu apa-apa, pastilah ane sudah ditilang karena kehendak dan logika pak polisi, bukan karena aturan yang jelas.

Sangat disayangkan memang, ketika seharusnya UU dan PP lalu-lintas disosialisasikan oleh kepolisian, namun beberapa oknum polisi malah tidak tahu.

2. Kejelasan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tentang lalu-lintas

UU no.22 tahun 2009 memang diterbitkan untuk menggantikan UU no 14 tahun 1993. Namun sayang, sudah hampir 2 tahun berlalu, Peraturan Pemerintah, sebagai turunan dan detail teknis dari UU no.22 tahun 2009 belum juga terbit.

Akibatnya, UU no.22/2009 menjadi pegangan yang kurang mendetail, contohnya pemakaian knalpot aftermarket. Di dalam UU boleh saja ada pelarangan pemakaian knalpot bersuara bising. Tapi seberapa bising? Berapa desibel? Bagaimana dengan knalpot-knalpot moge yang memang “defaultnya” sudah lebih bising dari motor berknalpot racing?

Nah inilah akibatnya, adanya berbagai penafsiran. Menghasilkan “grey area” yang tidak jelas.

Pada pemasangan plat nopol ane juga begitu. Dalam UU no.22 tahun 2009 pasal 68 tidak ada yang menyebutkan plat nopol harus terlihat. Sehingga ane menafsirkan boleh saja diletakkan di bawah radiator.

Tapi apakah ini benar? Ya..memang tidak salah, tapi benar ane rasa juga tidak. Bingung kan?

3. Dilema pemasangan plat nopol

Pada motor berfairing, hal ini menjadi dilema, yah setidaknya buat mereka yang peduli terhadap estetika dan kerapihan sebuah motor.

Mau ditaruh di belakang windshield, tidak enak dipandang dan berpotensi menggores. Diletakkan pada dudukan di depan windshield, kok ya bikin motor jadi aneh. Di bawah radiator piye oom ben? Ya gak papa sebenarnya menurut peraturan, tapi secara etika memang tidak seharusnya plat nopol diletakkan disitu toh?

Jika ane melakukan pembenaran atas posisi plat nopol ane, maka ane sama saja mengamini oknum-oknum pengguna motor lain yang menaruh plat nopolnya di dalam spakbor belakang, atau memasang lampu strobo dan sirine. Alasan mereka bisa jadi sama, yaitu alasan estetika. Tapi bukankah ini sama saja berkata “motor aing kumaha aing”..?

Ane harus introspeksi lebih dalam nih. Dan pastinya perlu bantuan saran, input dan masukan dari bro n sist pembaca blog. Sebuah “win-win solution” agar ane tetap dapat mematuhi etika berkendara, tanpa harus mengorbankan estetika dan kerapihan motor.

Silakan ajukan saran, input dan masukan mengenai alternatif positioning plat nomor depan di Ninja 250.

Saran, kritik dan masukan yang ane anggap kreatif dan solutif terhadap dilema yang ane alami, akan diganjar hadiah berupa sebuah mug Ducati.

mug Ducati euy..







Polisi Mau Menilang..Dasarnya Logika..? GUNDULMU…!!

18 05 2011

razia polisi (illustrasi dari padang-today.com)

Pulang dari acara Tribute To Dream Theater yang “terpaksa” selesai jam 23.00 malam tadi karena adanya keluhan tetangga, ane riding pulang melalui jalur Kemayoran. Yah sekalian latihan cornering di beberapa sudut belokan di sana..hehehe.. Baca entri selengkapnya »





Penyakit Bajaj Pulsar Yang Menular Ke Kawasaki Ninja 250

25 04 2011

Barangkali karena pernah memiliki hubungan alih teknologi, terdapat beberapa “penyakit” Bajaj Pulsar yang juga menular ke Kawasaki Ninja, ini dia beberapa yang sudah ane alami sendiri dan cukup annoying bin menyebalkan: Baca entri selengkapnya »





Ninja 250R Sudah Ganas…!! Selanjutnya Cukup Operasi Muka Saja

12 04 2011

tampak depan

Meskipun hasil dari duel CBR 250R vs Ninja 250R hari Minggu kemarin sudah ketebak hasilnya, namun bagi ane, Ninja 250 bukan berarti tanpa cela dan lantas tidak membutuhkan penyegaran. Baca entri selengkapnya »





Pengalaman Servis di Bengkel Performa Motor, Tomang

10 04 2011

bengkel Performa Motor

Jika beberapa minggu yang lalu ane berkesempatan mencoba jasa service motor di Anjany Jl. Panjang, kali ini karena ane tidak tersesat, jadilah ane mampir ke Leo Performa. Baca entri selengkapnya »





Pengalaman Service Ninja 250 di Anjany Motor Jl. Panjang

19 03 2011

Anjany Motor Jl. Panjang

Setelah sebelumnya hanya bisa melintas tanpa mampir di Anjani Motor, kali ini karena hujan ane berhenti juga di bengkel yang namanya sudah terkenal ini.

Awalnya ane berniat servis motor di bengkel Leo Performa di bilangan Tomang, alamatnya di Jl. Kamboja kata bro Saranto, namun sayang ketika Baca entri selengkapnya »





Cimot..Dag..Dig..Dug..Serrr..

19 03 2011

mulai cimot..angkaat

gosok..gosok..

saljuuu..

Demi kebersihan motor klien, para pencuci motor ini rela melakukan manuver-manuver beresiko. Pada saat motor terangkat, seluruh beban praktis akan bertumpu pada satu ban dan side stand saja. Baca entri selengkapnya »





Pulsar 220 Berani Ke Sentul..CBR 250 Hanya Berani Ke Kenjeran..?

16 03 2011

Logo honda diganti sayap ayam* aja deegh..

Why?

Lihat pulsar 220 berani test ride di sentul, tanpa peduli klaim top speed 147 kpj tidak tercapai. Well, ane sendiri test ride langsung di sentul dan dapat top speed 132 kpj. Baca entri selengkapnya »





Cukup 150 Meter, CBR 250R Mempecundangi Ninja 250R

11 03 2011

CBR 250R vs Ninja 250R

Silakan dilihat videonya..

Silakan opininya..bagaimana setelah 150 meter? Only Time Will Tell… :mrgreen:





Ketika Si Kecil Merengek Minta Ducati

27 02 2011

Ducati cilik bro..

Bermula dari ketidak puasan akan motor sang ayah.. 😦 Baca entri selengkapnya »





Blunder Besaarrr..Jika Owners Ninja 250 Tak Diundang Test Ride CBR 250

15 02 2011

duo ninja night riding euy..

Judul artikel di atas hanyalah hasil obrolan kedai 7even 11leven sambil mengunyah hot dog dan menyeruput segelas Slurpee bersama bro Henry “Bodats” Parasian. Yup..sebagai sesama owner Ninja 250R sekaligus blogger yang lumayan ceplas-ceplos di KoBOI, kami kerap night riding bersama*. Baca entri selengkapnya »





[virus modif] Muffler Ninja 250 di Bajaj Pulsar

24 01 2011

Ibarat guru dan murid, motor-motor Kawasaki seolah berbagi kesamaan dengan motor-motor Bajaj. Tengok saja pengakuan para petingginya bahwa dahulu, Bajaj sempat melakukan alih teknologi dengan Kawasaki. Baca entri selengkapnya »





Ketika Ninja 250 Merindukan Antilock Braking System (ABS)

20 01 2011

Honda CBR 250 yang kabar-kaburnya akan diluncurkan sebentar lagi memiliki satu senjata ampuh bernama ABS (lihat judul untuk mengetahui kepanjangannya), namun sayang euy.. Baca entri selengkapnya »





Kalau Dipikir..Ninja 250 Itu Mirip dengan Android..

17 01 2011

Yes…setelah ketemu sesama owner Ninja 250 yang tidak ingin disebutkan namanya, ane langsung teringat si robot hijau yang ada di kantong ane. Ternyata Ninja 250 dan Android memiliki beberapa kesamaan.. Apakah itu? Baca entri selengkapnya »





Night Riding Duo Ninja 250R Menikmati Jalanan Jakarta

29 11 2010

duo Ninja 250R night riding @ Jakarta

Semua ini gara-gara bro Henry “Bodats” Parasian, pengasuh blog bodats.wordpress.com… Yang telah melemparkan “tabung LPG 3 kg” ke dalam kompor ane yang tengah menyala ogah-ogahan..Bagaimana tidak..ane yang sedang tidur-tidur ayam seharian di rumah hari ini, akhirnya rela mandi dan berganti riding gear dan start engine Ironhide yang barangkali hari ini juga sedang nikmat-nikmatnya meringkuk di garasi rumah.. :mrgreen: Baca entri selengkapnya »





Penampakan Honda CBR 250 di Jakarta Motor Show 2010

3 11 2010

komparasi spesifikasi CBR vs Ninja

Setelah melihat komparasi spesifikasi CBR 250 dengan Ninja 250 di atas, Without further ado, berikut penampakan Honda CBR 250 di Jakarta Motor Show 2010. Silakan klik masing-masing gambar untuk memperbesar.. Baca entri selengkapnya »





Modifikasi Egois Kawasaki Ninja 250R

7 10 2010

sumber: lilypudlucu.wordpress.com

Miris deh kalau melihat para penyemplak Ninja 250R belakangan ini..kok ya modifikasinya egois banget. Sebenarnya sudah sejak lama ane ingin menulis artikel ini, namun dulu ane pikir hanya beberapa Ninja 250R yang seperti itu. Baca entri selengkapnya »





KKLK (Kiriman Kartu Lebaran Kawasaki)

1 09 2010

Kemarin ane menerima sepucuk amplop bertuliskan Kawasaki…hmmm…ada apa yah? Tagihan cicilan motor? Lha ya ndak mungkin..lha wong ane tidak kridit kemana-mana..kecuali ke penjual panci apaa gitu…hihihihi.. Baca entri selengkapnya »





Seputar Kasus Recall Bajaj Pulsar 135 LS

22 08 2010

Pulsar 135 LS

Yang namanya pemain baru di dunia persilatan permotoran Indonesia, pastilah ada ATHG-nya.. (Alat Terapi H….) (Ancaman, Hambatan, Tantangan dan Gangguan). Baca entri selengkapnya »





Sepeda Motor 250 cc, Melaju di Ranah Perbatasan

2 06 2010

Motor-motor 250cc

250 cc  bisa jadi perbatasan ideal bagi sebuah mesin sepeda motor untuk dapat disebut sebagai motor kecil (mocil) atau motor gede (moge). Dengan mengendarai motor bermesin 250 cc seorang pengendara akan mendapatkan yin dan yang alias keseimbangan dan segala kebutuhan yang diperlukan dari sebuah sepeda motor seperti handling yang relatif ringan dan torsi besar ketika dibutuhkan.

Di ranah industri sepeda motor dunia, tidak banyak yang berani melibatkan diri di pertarungan perbatasan ini. Di Indonesia sendiri Kawasaki Ninja 250R masih merajai pasaran motor 250cc, sementara pesaing lainnya seperti Minerva Megelli 250, Monstrac SBK 250 dan Kaisar Ruby 250V belum mampu merebut minat calon pembeli yang rata-rata berasal dari kalangan bike enthusiast yang tentunya sangat lebih melek teknologi dan menginginkan hal lebih dari sebuah sepeda motor.

Bagaimana dengan pasaran dunia? Sebuah video di Youtube di atas cukup mengesankan ane. Video yang dibuat oleh motorcycle.com, sebuah website pusat informasi sepeda motor terkemuka telah membuat review beberapa motor 250 cc. berikut ulasannya yang ane sarikan dari sini:

KAWASAKI NINJA 250R

Kawasaki Ninja 250R

Motor yang satu ini tidak asing lagi pastinya. Rupanya tidak hanya di Indonesia..di berbagai belahan dunia, Ninja paling kecil ini berhasil mencuri hati para bike enthusiast. Dengan konfigurasi mesin parallel twin dan RPM yang mampu meraung hingga 13.000 rpm motor ini layak dianugrahi “The Icon of 250cc Bike”. Cukup beralasan tentunya didukung handling yang ringan.

.

HYOSUNG GT250R

Hyosung GT 250R

Di Indonesia, motor ini sempat mencuri perhatian di Jakarta Motor Show tahun 2008 silam, setelah itu sepak terjangnya boleh dikatakan tenggelam. Beberapa nilai minus turut menyurutkan niat para bike enthusiast untuk meminang motor ini diantaranya adalah kualitas las, finishing dan cat yang kurang baik. Padahal GT250R dipersenjatai dengan fitur-fitur unik seperti mesin dengan konfigurasi V, upside down front shock absorber dan body yang sangat gendut. Bahkan sekilas tampak depan motor ini sangat mirip dengan Ducati 1098.

.
Suzuki TU250X

Suzuki TU 250X

Bisa dibilang TU250X adalah jelmaan Thunder 250 yang diproduksi di negara lain. Perbedaan mencolok dari “thumper” ini dibandingkan dengan Thunder 250 adalah desain body retro classicnya yang mengingatkan kita pada varian Honda CB lawas. Karakteristik mesinnya sangat mirip dengan Thunder 250.

.
CFMOTO V3 SPORT

CFMoto V3 Sport

Orang Cina tak pernah kehabisan ide, meskipun di Indonesia produk-poduknya kerap dipandang sebelah mata, namun di negara lain motor yang belum jelas kategorinya ini cukup menyita perhatian. Pada pandangan pertama kita tak akan menyangka bahwa ini adalah motor matic. Pasti kita akan mengira motor ini adalah cruiser kelas ringan seperti Honda Phantom. Begitu dilihat berkali-kali barulah terlihat aslinya. Tambahan fitu lainnya adalah adanya pemutar MP3 dan FM radio.

.
JOHNNY PAG  F/X3

Johny Pag FX3

Satu lagi karya dari Tiongkok dengan cita rasa Amerika, Johny Pag (hmmm..ini siapa ya?)  memiliki desain body yang sangat macho untuk kelas “thumper”. Dengan konfigurasi mesin parallel twin ala Ninja 250R, motor ini dibalut dengan body yang lumayan gendut, ban belakang 15 inci dan double shockbreaker belakang. Namun sangat disayangkan berbagai kekurangan tercatat saat tester motorcycle.com menjajal motor ini diantaranya konslet dan rembesan oli mesin.

Demikian review beberapa pemain di “perbatasan” ini. Sungguh mencengangkan bahwa harga rata-rata motor-motor ini di Amerika berada pada kisaran di bawah Rp 40 juta. Sementara di Indonesia???

Berikut adalah grafik perbandingan torsi motor-motor tersebut.





Cara Khusus Menikmati Riding bersama Ninja 250R

30 05 2010

Baru 3 bulan sejak ane meminang si Ironhide, Ninja 250 keluaran 2010 dan ane sudah cukup memahami karakter motor serta positioning nya diantara motor lain.

Ninja 250R owners..(foto: blog oom Taufik)

Secara umum, pemilik Ninja 250 bisa dikatakan sebagai “bike enthusiast” alias biker yang menginginkan lebih dari sebuah motor, lebih tinggi dari sekedar “regular bike user” yang hanya membutuhkan alat transportasi sehari-hari yang murah meriah. Kecuali ya..anak-anak ABG yang memperoleh Ninja 250 nya dengan merengek ke orang tuanya..ini jelaazzz beda segmen. Masuk segmen hura-hura atau segmen alay aja yah..huahahaha..

Keindahan Ninja 250R (sumber otomotofoto)

Dengan kesimpulan bike enthusiast vs regular bike user di atas, ane simpulkan kembali bahwa Ninja 250 kurang layak untuk dipakai setiap hari dengan mempertimbangkan alasan berikut:

  • Dimensi body yang lebih bongsor dari tipikal motor lain di jalan
  • Berat motor yang bagi kebanyakan pengendara dinilai sangat berat.
  • Pada jalan yang rutin dilanda kemacetan, memakai Ninja 250 tidaklah nyaman
  • Ninja 250 lebih cocok dipakai untuk pleasure alias menikmati saat berkendara

Ninja 250R owners bersiap touring

Dengan demikian motor yang menyabet begitu banyak penghargaan di berbagai Negara ini layak diperlakukan dengan cara khusus yaitu:

  • Dipakai hanya pada saat weekend atau hari terakhir berkerja setiap minggunya.
  • Mulai menggunakan motor lebih awal di waktu pagi dan pulang lebih awal atau belakangan di waktu sore/malam untuk menghindari macet.
  • Menggunakan motor pada saat weekend. Ini adalah yang paling nikmat. Di saat jalanan kosong, berkendara dengan Ninja 250 sangatlah nikmat.
  • Dipakai ketika touring. Tentunya dengan lebih dahulu mempelajari rute jalan. Hindari jalan yang bergelombang dan rusak. Ini motornya biker metroseksual yang harus jauh dari kotoran 😀

Selamat menikmati kenyamanan dan kenikmatan berkendara dengan Ninja 250R!





Kawasaki Ninja 250R, Motornya Biker Metroseksual

28 05 2010

Setelah sekian lama menerima ledekan “beruang sirkus” dari kawan ane, akibat penampilan ane yang terlihat “besar pengendara daripada motor”, akhirnya ane temukan juga motor yang sesuai bagi pengendara yang tinggi besar seperti ane yaitu Ninja 250. Setelah menjual moge ane yang bodong, sukseslah ane meminang si Ironhide.

riding position

Dari aspek ergonomic, dengan dimensi bongsornya, motor ini sangat nyaman ane pakai. Seat height-nya pas dengan kaki ane ditambah lagi posisi riding yang tidak terlalu merunduk membuat ane sangat percaya diri mengendarainya.

cewek bawa ninja..no problem..

Dari aspek penampilan..nah ini dia yang paling penting. Seperti pada artikel ane sebelumnya mengenai biker metroseksual, mengendarai Ninja 250R membuat ane tambah “ganteng”, hehehe…

Sayangnya ada saja pemilik Ninja 250R yang penampilannya tidak lebih ganteng dari motornya. Memakai sandal jepit, bercelana pendek, tidak pakai helm atau hanya pakai helm cetok dan mengendarai Ninja 250 nya dengan ugal-ugalan. Pengendara alay bin lebay seperti ini pastinya sangat memalukan pemilik Ninja 250R yang lain.

naik ninja kok bersandal?

Naik motor ganteng, pengendaranya juga harus ganteng dong penampilan dan gaya ridingnya. Oke broh..!

ini baru biker metroseksual..!

foto: hasil googling





Tips Alternatif Positioning Plat Nomor Depan Ninja 250R

20 05 2010

Di Indonesia, urusan plat nopol memang ribet, dimensi plat nopol besar euy..untuk motor 200 x 105 mm. Jangan heran ukuran ini bikin pusing pemakai motor yang kebetulan dikasih space yang gak lapang di motornya. Belum lagi kualitas catnya yang asal-asalan. Bagi yang peduli estetika pasti gerah bin jijik melihat plat nopol ini.

Sebagai contoh, lihat saja Bajaj Pulsar yang made in India itu, di negara asalnya, motor double busi ini ditandai memakai plat nopol yang dimensinya lebih ramping. Alhasil bentuk dudukan plat nopol depannya mengikuti. Naah…ketika masuk ke Indonesia mulai deh nih motor sulit beradaptasi dengan ukuran plat nopol terbitan Ditlantas POLRI yang gede itu.

Loh kok..ngomongin Bajaj Pulsar..ya nyempil dikit laah..ini sedikit tips tentang bagaimana cara meletakkan plat nopol di motornya Rahul Bajaj. Cukup ditunjukkan dengan foto di bawah ini. Cekidot.

Oke, sekarang kita back to topic, bagaimana positioning plat nopol depan di Kawasaki Ninja 250?

By default alias ketika diimpor ke Indonesia motor yang bagian depannya jenong ini gak memberikan tempat untuk menaruh plat nopol, makanya diberikan semacam dudukan dari plat yang dibaut ke spion kiri-kanan.

Bagi pemilik yang perfeksionis dan peduli detail, plat ini dianggap mengganggu keindahan motor dan layak disingkirkan. Apa pasal? Di beberapa forum diskusi khusus Ninja 250, plat bawaan pabrik ini ibarat keranjang di sepeda anak-anak dan bikin motor jadi cupu alias culun punya.

Akal bulus dimulai..

Alternatif 1


Yaa..sudah dikasih dudukan kok ribet…tempel aja tuh plat nopol di dudukannya, beres toh??!

Wah..ya..motormu sih sak karepmu, tapi kalo ane nilai jelek ya sak karepku tooh…? sayang lhooo motor keren tapi positioning plat nopol depan aja cupu. Alternatif 1…failed..!!

Alternatif 2


Buat yang peduli estetika tapi gak mau ribet, plat nopol diselipkan diantara kaca windshield. Menurut ane, positioning seperti ini tidak rapih dan berpotensi merusak “dashboard” Ninja kita. So..alternatif 1 ini ane coret..!!

Alternatif 3

Pasang plat nopol depan di samping tabung shockbreaker. Jadi pasang plat lalu..lalu…ahh..ribet…terlihat kumuh pula dan bikin lecet spakbor nih. Failed..!!

Alternatif 4


Pakai stiker plat nopol, tempel di jidat helm atau di windshield..ini oke punya, tapi kalau pak polisi nanya: “plat nopol depan kamu dimana..???” naah.. siap-siap deh kita kehilangan SIM alias ditilang, atau kehilangan uang (suudzon mode ON).

Alternatif 5


Nah kalau ini ide ane..setelah jungkir balik lihat space yang cukup di bawah radiator, plus modal plat bekas dudukan klakson Hella ane mulai beraksi. Begini stepnya:

  1. Bongkar fairing, langkahnya bisa lihat di sini bro.
  2. Buka dua buah baut bawah dudukan radiator, jangan lupa karetnya.
  3. Pasang plat dudukan klakson itu ke masing-masing lubang
  4. Bor plat nopol depan sesuai panjang plat
  5. Pasang plat nopol
  6. Setting posisi plat nopol biar gak miring.
  7. Selesai

Well, ternyata positioning plat nopol seperti ini memberikan beberapa keuntungan yaitu:

  1. Melindungi knalpot dari cipratan air
  2. Tidak menghalangi supply udara radiator
  3. Membuat plat nopol terlihat rapi

Aspek teknis terpenuhi..oke deh..lalu bagaimana dengan aspek legal alias hukum? Bertentangan gak nih dengan UU atau PP lalu-lintas?

Kita cek dulu ke UU no.22/2009

Pasal 68

(1)    Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.

(2)    Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat data Kendaraan Bermotor, identitas pemilik, nomor registrasi Kendaraan Bermotor, dan masa berlaku.

(3)    Tanda Nomor Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kode wilayah, nomor registrasi, dan masa berlaku.

(4)    Tanda Nomor Kendaraan Bermotor harus memenuhi syarat bentuk, ukuran, bahan, warna, dan cara pemasangan.

(5)    Selain Tanda Nomor Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dikeluarkan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor khusus dan/atau Tanda NomorKendaraan Bermotor rahasia.

Sekarang dari PP no.44/1993

Pasal 86

(1)    Setiap kendaraan bermotor dilengkapi dengan tempat untuk memasang tanda nomor kendaraan bermotor pada sisi bagian depan dan belakang kendaraan bermotor.

(2)    Setiap kereta gandengan atau kereta tempelan dilengkapi dengan tempat untuk pemasangan tanda nomor kendaraan bermotor pada sisi bagian belakang  kereta gandengan atau kereta tempelan.

(3)    Tempat pemasangan tanda nomor kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), berada pada posisi tegak lurus dengan sumbu kendaraan bermotor.

Nah, dari dasar hukum seputar teknis positioning plat nopol sepengetahuan ane, pemasangan plat nopol seperti gambar di atas tidak bertentangan dengan peraturan.

Bagaimana menurut pendapat ente? Yuk kita diskusi.

sumber foto:

akasmy.wordpress.com, forum cyberninja








%d blogger menyukai ini: