Persaingan, Bikin Hidup Tambah Semangat…!!

7 10 2011

Run...!!

Terinspirasi dari kompetisi pabrikan roda dua, ada satu hal yang dapat ditilik, yaitu persaingan. Bukan rahasia bahwa Honda dan Yamaha sering dianggap pemimpin pasar, dan seolah pabrikan lain sekedar penggembira saja. Tapi tunggu dulu.. prestasi tak sekedar terlihat dari volume penjualan, namun juga value lain yang terkadang diacuhkan. Suzuki memiliki karakter produk yang dikenal awet, tentu saja karena (katanya) impor langsung dari Jepang. Kawasaki terkenal dengan performance bike-nya yang seolah Baca entri selengkapnya »





Lebih Murah Dari Cicilan Motor Ente

3 09 2010

Sudah beberapa minggu terakhir ane gandrung dengan hobby baru yaitu SEPEDA. Apa sebab?

Yang jelas ada beberapa motivasi dan motivator mengapa ane memilih moda transportasi dua roda tak bermesin ini. Sejak berita tewasnya bro Aga Rocketers akibat tertabrak truk dari arah berlawanan ane semakin menaruh respek terhadap para pesepeda. Mereka ane anggap orang-orang yang peduli lingkungan. Dan ane ingin belajar menjadi seperti mereka, tidak ingin menjadi pencemar lingkungan dengan berkendara bermotor tiap hari.

kring..kring sepedaku roda dua..

Disamping itu di milis Forum Silaturahmi Rider Indonesia (fsrj@googlegroups.com) terdapat beberapa aktivis sepeda yang juga member klub/komunitas motor. Sebut saja bro Eko Probo (MiLYS) dan bro Lucky (YJOC). Kedua dedengkot komunitas motor itu ternyata adalah maniak sepeda. Lewat mereka berdualah ane menemukan keasyikan dalam merakit sepeda.

kompor sepeda (ki-ka): bro Eko Probo, bro Lucky

parts rakitan

Lho kok merakit?

Ya, setelah ane berkeliling ke beberapa toko sepeda di Kelapa Gading, ane tak kunjung menemukan sepeda yang ane cari, maka atas bimbingan bro Eko Probo ane diajak ke bilangan Serpong sana dimana terdapat 13 toko sepeda. Akhir pekan meluncurlah ane ditemani bro Lucky dengan menumpang mobil bro Sigit (YJOC-182). Bro Sigit ini rupanya maniak sepedahan di lahan off-road.

Merakit sepeda memang menyenangkan, kita bisa meng-customized parts sepeda sesuka hati. Pilihan pun beragam dari mulai puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah ada. Major parts sepeda adalah frame, groupset, seat post, saddle, front shock dan pastinya ban. Setelah memeriksa beberapa pilihan maka ane putuskan untuk membeli parts berikut.

Tak semahal yang ane kira. Dengan uang kurang dari 3 juta rupiah, ane sudah dapat merakit sepeda…Yah..pada tahap pertama ini cukuplah sampai sini dulu. Parts yang masih perlu ane beli adalah groupset dan velg alias rim.

Dari hasil perburuan kemarin ane mendapatkan:

Frame – United Nucleus 19″

Front Shock – Spinner

Jok – Velo Gel

Seat Post – Velo

Stang – United

Botol Minum – lupa merknya

Spacer

Pedal – Kanigawa

Selengkapnya lihat foto di bawah ini..

price list

Yang kurang adalah group set dan velg saja nih…Totalnya dijamin lebih murah dari beberapa kali cicilan motor bebek nih…murah meriah dan sehat pastinya. Usai berburu parts sepeda kami lantas diajak berbuka puasa di rumah bro Eko Probo…nyam..nyam..terima kasih banyak bro Eko..

bro Eko Probo di Aksi Damai RSA, 28 Agustus 2010

Mudah-mudahan ada waktu untuk melanjutkan perburuan parts sepeda selanjutnya…!!!

Mari bersepeda, hijaukan kota…!!!





Jenguk Bro Bodats…Band Of Bloggers KoBOI Memang Top…!!!

2 09 2010

buka puasa bersama Minerva

Usai menyantap menu berbuka dan berbincang dengan jajaran manajemen Minerva, seharusnya ane dari situ bisa langsung pulang..maklum rumah berjarak cukup dekat. Namun menurut ane malam is still so young..sayang ah kalau pulang, Mas Nadhi Alonrider lantas mengajak kami untuk menjenguk Bro Henry “Bodats”, pengasuh blog bodats.wordpress.com.

Sudah dari kemarin ane dengar kabar bahwa blogger yang juga salah satu punggawa Karisma Honda Cyber Community (KHCC) itu divonis terkena batu empedu oleh dokter. Padahal dia masih segar bugar ketika ketemu ane Sabtu lalu di Aksi Damai RSA di Monas.

Dari Celcius Cafe ane, mas Nadhi dan bro Gojay pun bertolak ke RS UKI..Ironhide ane berkejaran dengan Supra bro Gojay dan Ngatini-nya Mas Nadhi..hehehehe..

Tiba di rumah sakit ane tanya ke Mas Nadhi, Si Bodats menginap di kamar berapa? yang disambut dengan jawaban “Gak tau aku..” Weleh.. :mrgreen:

Ide usil pun melintas ketika kami melewati kedai donat yang kursinya berjumlah 12 itu.. gerebek kamar Bodats!

Mas Nadhi menelpon Bodats menanyakan kamar..sesudah informasi diperoleh mas Nadhi yang mungkin lagi mikirin mbak Yayuk Sentul pakai acara kesasar segala…bangsal B disangka bangsal D..

Dengan mengendap-endap ala tim BUSER, kami menggerebek kamar bro Bodats. Rupanya di dalam sudah terdapat dua lelaki..Entah apa yang sedang dilakukan Bodats di sana…xixixixi.

Bodats nyengir terusss

Selang beberapa menit kami menggosip berdiskusi, datanglah suster yang mengganti cairan infus Bodats. Suster senior itu tadinya ingin mengusir kami, namun tidak jadi setelah bro Gojay mengatakan bahwa kami adalah wartawan Tempo. Dibalas pula oleh sang suster “Kalau suami saya wartawan BUSER mas..” jawaban datar dari sang suster tersebut segera membuat suara jangkrik diluar terdengar jelas.

suster kriuk

Jadi Bodats terkena batu empedu karena kurang minum dan banyak mengonsumsi makanan berlemak, padahal dia gak suka makanan Padang, seperti dituduhkan dokter kepadanya. Buat para pembaca blog yang budiman, Bodats menyarankan kita agar selalu hidup sehat, makan dengan gizi cukup, istirahat cukup, rutin berolah raga dan tidak sering stress. Terdengar gampang memang, tapi pelaksanaannya sulit..

berasa main ke kost..ngobrol teruss

Dalam kesempatan ini pula kami berdiskusi seputar dunia persilatan blogger yang penuh dengan dinamika.. Hingga malam itu Mas Nadhi mampu menelurkan sebuah artikel yang menurut ane sangat mewakili diskusi kami dan kondisi dunia persilatan blogger otomotif saat ini. Monggo baca artikel selengkapnya di sini.

Tak terasa waktu di Aino-nya Mas Nadhi sudah menunjukkan pukul 22.22 WIB dan kami harus pulang. Sebelum pulang kami titipkan “goodie bag” berisi makanan nikmat untuk Bodats. Hmmm…mudah-mudahan Cak Girifumi sang kolektor goodie bag tidak iri yah.. :mrgreen:

goodie bag kesukaan Cak Giri

sebelum pulang, foto dulu..








%d blogger menyukai ini: