Multitasking Riders/Drivers, Berbahaya!

2 02 2010

Kenapa disebut Multitasking?

Ya tentu saja karena selain melakukan kegiatan mengemudi, pengendara tersebut juga “nyambi” melakukan kegiatan lain.

Apa saja kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang pengendara kendaraan, baik itu roda-2 atau roda-4 ? Akan ane urutkan dari yang paling sering ane lihat.

1. Merokok

2. Memainkan HP (bertelepon/ber-SMS)

3. Mendengarkan musik

4. Mengobrol dengan boncenger/penumpang

santai boss...?

sibuk boss...?

halo sayang, aku masih di jalan nih..

halo sayang, aku masih di jalan nih..

polisi aja begini, gimana rakyatnya..?

Paling tidak kegiatan seperti itulah yang sering ane lihat dilakukan pengendara lain yang ane temui di keseharian berkendara ane. Jika suatu saat ente berkendara, Multi tasking riders/drivers ini sudah sepantasnya dijauhi karena berpotensi membahayakan pengguna jalan lain.

Mengapa?

Otak manusia kebanyakan tidak terbiasa dengan kegiatan multitasking, coba saja ente menaruh kedua tangan di meja. Satu tangan menggambar segitiga, dan tangan lain menggambar lingkaran. Lakukan secara bersamaan. Apa jadinya? Dua buah gambar bentuk yang kacau bukan?

Sama halnya dengan berkendara, fokus kepada kegiatan pengendalian kendaraan akan terpecah kepada kegiatan lain yang dilakukan. akibatnya fokus, pandangan dan refleks motorik tubuh kita akan terhambat, sedangkan di saat kendaraan melaju, kondisi jalan di sekitar ente akan berubah setiap detik, bahkan setiap sepersekian detik. Sebagai gambaran kendaraan yang melaju 40 km/jam jika dihitung akan berpindah 11.1 meter setiap detiknya. Bayangkan jika ente lengah akibat tidak fokus selama 1 detik saja.

Ironisnya, semakin banyak populasi kendaraan yang beroperasi di jalanan kota besar, populasi multitasking rider/driver ini makin banyak saja. Seakan-akan mereka lebih takut dipanggil boss via telepon ketimbang dipanggil Yang Maha Kuasa lewat kecelakaan.

Dalam UU Lalu lintas no.22 tahun 2009 pun sudah disebutkan di pasal 283. Menurut Pasal tersebut jika ada pengemudi yang mengendarai kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan, dapat dikenakan sanksi berupa denda paling banyak Rp. 750.000,- atau kurungan paling lama 3 bulan. Nah sudah jelas kan dasar hukumnya?

Lalu bagaimana tips dan trik nya?

Seperti slogan yang dibuat oleh kawan-kawan ane di Road Safety Association (RSA), yaitu GOOD RIDERS JUST RIDE, GOOD DRIVERS JUST DRIVE, kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa melakukan kegiatan lain ketika berkendara adalah berbahaya. Jadi paling tidak ada beberapa tips yang dapat ane share:

mau telepon, sms, email? berhenti dulu doong..

1. Matikan gadget yang dapat mengeluarkan suara dan getaran sebelum dan selama berkendara.

2. Jangan panik jika gadget ente bergetar/berbunyi, jika ente beranggapan itu penting, maka pinggirkan kendaraan ente di tempat yang aman dan silakan berinteraksi dengan gadget ente.

3. Pastikan panca indera terbebas dari gangguan, contohnya  jangan memasang earphone yang menghambat pendengaran.

4. Misalkan ente lupa mematikan gadget, maka acuhkan gadget tersebut setiap kali bergetar atau berbunyi.

5. Letakkan gadget di tempat yang tidak menempel dengan tubuh.

Itu tips untuk para pengendara kendaraan, lalu bagaimana jika ketika kita berkendara kemudian menemui multitasking rider/driver ini di jalan?

Tindakan yang paling baik adalah menghindari si multitasking rider/driver, baik itu mengurangi kecepatan, menjaga jarak, atau mendahului secara perlahan tapi pasti, yang penting posisikan kendaraan ente jauh darinya. Bahasa kerennya DEFENSIVE RIDING/DRIVING.

Ente sudah pasti berpotensi celaka selama berkendara di dekat multitasking rider/driver ini. Jangan sekali-kali membunyikan klakson untuk menegurnya karena suara klakson tersebut akan mengejutkannya dan membuatnya semakin kehilangan fokus atas kegiatannya.

Semoga artikel ini dapat berguna bagi keselamatan berkendara ente sehari-hari.


Aksi

Information

7 responses

2 02 2010
nadi

Pertamax. Tapi ada juga yang menganggap nyetel MP3 pakai earphone dan atau masang bluetooth itu aman. Dumb!
Padahal gimana mau konsen di jalan kalau indera pendengarnya dipenuhi lagu-lagu atau ngobrol via bluetooth. Fokus bakal pecah. Mendingan baca-baca doa atau dzikir selama di jalan, biar gak ngelamun dan menghindar dari kuntilanak pake rok mini bonceng skutik. :mrgreen:
*engine on mobile phone off-engine off mobile phone on*

2 02 2010
Rio

keduax…

manteps.. 😀

2 02 2010
bennythegreat

nah kalo urusan rok mini boncenger itu yang asyik..eh bahaya..hehehe

2 02 2010
girifumi

podium juga akhirnya…….

2 02 2010
nadi

@ Giri: podiyum gundulmu :mrgreen:
*buang sampah jangan sembarangan, di WP aja, gampang*

3 02 2010
M.R. eps. Shogun125

wah aku nyari, gambar2 kayak gitu gak dapet yang bagus (soalnya cuma pas lewat di jalan aja)

3 02 2010
asmarantaka

kalo penegak hukum gak memberi contoh…jgn nilang seenaknya dong….ck2…ck

Tinggalkan komentar