Mengenang Tragedi Kecelakaan Bro Philip #006

bro Philip di rumah bro Andy, masih bercanda ria

Awalnya bro Philip, ane dan bro Deni hanya berniat menengok bro Andy Priyantoko yang baru saja dioperasi kedua kakinya karena kecelakaan sewaktu touring. Bro Andy harus mendapatkan beberapa pasang pin penyangga tulang pahanya yang patah.

Pulang dari rumah bro Andy, kami pun bergroup riding ria menuju Kampung Rambutan. Bro Philip berada di posisi kedua setelah bro Deni, sementara ane berada di posisi paling belakang.

Usai melibas tikungan, ane melihat bro Philip tancap gas, namun tiba-tiba Pulsar 180 itu tersungkur ke depan..sempat ane lihat ban belakang terangkat ke udara. Setelah itu motor jatuh ke aspal dan menarik bro Philip yang tersangkut kaki kanannya.

kondisi motor pasca kecelakaan

Ane yang berada tepat di belakang bro Philip mati-matian mengerem. Meskipun ban belakang sempat geal-geol khas Pulsar, akhirnya ane dapat berhenti kurang lebih 10 cm di depan kepala bro Philip yang berbalut INK Vector itu.

Bro Philip tak bisa berdiri. Ia mengerang kesakitan. Ane dan bro Deni lantas menggotongnya ke pinggir jalan.

Ane lihat keadaan bro Philip..

kondisi helm pasca benturan

Helm Ink Vector berwarna biru yang ia beli bersama dengan Ink Vector hitam ane itu retak pada bagian rahang. Rupanya tadi bro Philip jatuh dengan rahang terlebih dahulu. Begitu pelindung rahang itu dibuka, bagian antara hidung dan mulut bro Philip mengucurkan darah. Rupanya entah karena benturan atau retakan helm, telah membelah kulit bro Philip.

Sarung tangan bro Philip habis karena gesekan, sementara telapak tangannya nyaris tidak terluka sedikitpun.

kondisi sarung tangan dan isinya

Pergelangan kaki tak dapat digerakkan dan terasa sakit, pasti ada persendian atau tulang yang patah. Rupanya ini akibat kaki bro Phil tersangkut tuas rem, lantas tertindih motor dan terseret lumayan jauh.

Sebuah taxi dicegat dan segera meluncur ke RS Jatinegara.

Disana bro Philip langsung mendapatkan rontgen tulang dan memperoleh jahitan pada bibir atasnya yang sobek.

digelandang ke RS Jatinegara

Tulang tumit terlihat patah dan harus ditanamkan pen, demikian ucap seorang dokter.

Tak terbayang jika waktu kejadian kecelakaan tersebut bro Philip mengenakan helm open face dan tanpa sarung tangan.

Helm flip up saja sampai retak parah.

dirontgen dulu yaa..

masih bisa cengar-cengir...xixixixi

biar gubrak, mejeng dulu deeh

Bagi yang penasaran dengan sebab musabab jatuhnya bro Philip. Rupanya adalah sebongkah batu berbentuk kotak berukuran sekitar 10×10 cm yang disinyalir digunakan oleh kenek bis untuk mengganjal ban bis. Sepertinya kenek lupa meminggirkan batu tersebut, sehingga masih tertinggal di tengah jalan selepas tikungan menuju terminal. Padahal dalam pengalaman ane riding bersama bro Philip, seorang trainer senior dalam bidang HRD ini ane ketahui sebagai rider yang kalem dan humoris namun selalu waspada dalam berkendara.

Kejadian ini sudah lewat kurang lebih 3 tahun yang lalu, hingga kini pen masih ada di tumit bro Philip, dan kecelakaan tersebut kini hanya menjadi bahan candaan sekaligus mengingatkan kami untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar ketika bermotor.