DREAM THEATER Jiplak Albumnya Sendiri..? Ah Yang Bener..

DREAM THEATER formasi 2011

Setelah geger pasca hengkangnya Mike Portnoy, kini Dream Theater kembali diterpa isu. Barangkali orang awam tidak mengenal Thiago Campos, namun tidak bagi fans Dream Theater. Thiago adalah gitaris dari band VRA, sebuah band dengan personil terpisah di beberapa negara namun gemar memainkan lagu-lagu Dream Theater secara online, salah satu karya mereka yang terbaru dapat dilihat pada video berikut. Cadasss…!!

Nah, Thiago yang orang Brazil ini belum lama menulis sebuah note mengenai sinyalemen kemiripan lagu-lagu pada album baru Dream Theater “A Dramatic Turn Of Event” (ADTOE) dengan album lawas mereka di tahun 1992 “Images And Words” (IAW). Dalam note tersebut Thiago menyebutkan kemiripan sebagai berikut.

• “On the Backs of Angels” mirip dengan “Pull me Under”
• “Lost Not Forgotten” mirip dengan “Under a Glass Moon”
• “This is the Life” mirip dengan “Another Day”
• “Far from Heaven / Breaking All Illusions” mirip dengan “Wait for Sleep / Learning to Live”
• “Outcry” mirip dengan “Metropolis Part 1”
• “Bridges in the Sky” mirip dengan “Take the Time”
• “Build Me Up”, “Break Me Down” mirip dengan “Surrounded”

Menjadi fans Dream Theater selama 12 tahun dan juga berpengalaman sebagai musisi membuat Thiago menarik benang merah kemiripan tersebut. Kemiripan yang ada lebih kepada struktur susunan lagu (intro-verse-chorus-coda) maupun lik-lik di dalamnya. Misalnya kemiripan antara “This Is The Life” dengan “Another Day” yang diillustrasikan seperti ini.

THIS IS THE LIFE – ANOTHER DAY:

• Intro clean/acoustic guitar 2x
• Full band + thematic guitar solo 1x
• *Cool down*
• Verse 1: Piano + vocals
• Verse 1: Piano + vocals + guitar volume swells
• Chorus: drums slowly build up
• Thematic solo again, “quieter” (played by the Sax on “Another Day”, cleaner guitar + keys on “This is the Life”)
• Verse 2: (harmonically/melodically similar to verse 1, but over a groove throughout)
• Chorus
• Bridge (climb)
• Guitar solo (not exactly the “Theme”, but derived from it)
• Chorus (this time played at its “strongest”)
• Instrumental ending on the theme (once again with the guitar in place of Saxophone)

Well, bagi ane pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan Dream Theater menjiplak albumnya sendiri adalah tidak tepat. Bagi musisi sekelas Dream Theater, memakai pola dan struktur lagu yang sama pastinya sah-sah saja tho..lagipula bukankah definisi menjiplak itu adalah memainkan lagu milik orang lain dengan mirip sepanjang 8-bar..? (CMIIW).

Berikut pemberitaan di media, kemudian bandingkan dengan Note asli Thiago Campos di Facebook

A Dramatic Turn Of Event

Kalau mencoba ngulik mengapa kemiripan ini bisa terjadi, kita baca dulu komentar James Labrie di Road Runner Records mengenai Mike Mangini dan album baru ADTOE ini:

I think one thing to be noted is that musically we were pretty sure, we knew what kind of album we wanted to make when we were coming into the studio which ended up being “A Dramatic Turn Of Events”. The music on this album, we knew that we really wanted to get back to our musical roots and we really wanted to recreate keeping it contemporary and keeping it new obviously

Tampak pada kutipan di atas bahwa pada dasarnya Dream Theater ingin kembali kepada akar ciri khas music mereka yaitu progressive dan metal dalam porsi yang seimbang. Dan pernyataan Thiago Campos mengenai kemiripan ADTOE dengan IAW seolah turut mengamini pernyataan Labrie di atas.

Images And Words

Sebagai salah satu fans berat Dream Theater, ane berharap di era Mike Mangini kali ini, Dream Theater dapat sedikit meluangkan waktunya untuk hadir menyapa fans beratnya di Indoneisa. Tentunya promotor yang hendak mendatangkan mereka juga harus paham bahwa Dream Theater tidak ingin disponsori oleh produsen rokok.

Last..mari kita saksikan salah satu hits fenomenal berjudul “The Dance Of Eternity” yang dimainkan oleh VRA