Setelah melihat gambar di atas yang ane comot dari blog-nya Kang Mitra, ane langsung terpikir kepada distribusi tabloid yang pastinya dibaca lebih banyak pihak ketimbang blog-blog otomotif. Ada yang menarik di sini yaitu jangkauan tabloid lebih luas, lebih jauh dan dibaca oleh berbagai kalangan masyarakat.
Kemudian lihat lagi artikel di tabloid tersebut yang mempertontonkan aksi balap liar. Motor trondol dan cara berkendara yang abnormal. Terlebih di artikel tersebut dibahas cara membuat motor agar jadi kencang sehingga bisa ikut balap liar…sekali lagi kata "balap liar" betul betul di ekspose.
Lantas..Kita bahas norma dan aturan yang berlaku. Apakah masyarakat menganggap balap liar itu sebagai sebuah aksi yang normal dan biasa saja…?? Yah..kalau ane boleh iseng menebak jawaban tipikal masyarakat jaman sekarang yang individualis kira-kira begini "yah cuekin aja lah, nanti juga kena batunya.." atau "biarin aja selama gak nyenggol gue". Ini artinya ada pembiaran dari masyarakat. Kecuali kalau aksi balap liar tersebut sudah meresahkan.
UU no. 22 tahun 2009 sudah menyebutkan bahwa Kegiatan Balap Liar TERLARANG. Sayangnya dendanya masih terlalu kecil. "Hanya" 3 juta rupah saja. Ini namanya becanda…!! Fakta menunjukkan bahwa uang yang beredar di aksi balap liar dapat mencapai puluhan juta.
Lha kalau tertangkap, dendanya "cuma" 3 juta rupiah..itu mah ecesss…!!
Kembali lagi kepada kepantasan artikel ini di sebuah tabloid besar yang dibaca oleh berbagai kalangan. Apakah pihak Motorplus sadar akan konsekuensi dari artikel ini? Apakah artikel ini bertujuan untuk memuaskan keingin tahuan pihak-pihak yang penasaran dengan balap liar? Kalau iya…tunjukkan niat edukasinya dong…!! Jangan malah melakukan PEMBODOHAN OTOMOTIF…!!
Kasihan generasi muda kita harus hancur masa mudanya di jalan karena salah pergaulan dan ikut-ikutan balap liar.
Inilah yang membuat ane berhenti membaca tabloid bertema otomotif dan memilih untuk membaca blog otomotif saja. Tapi itu karena ane punya kemudahan akses internet. Bagaimana dengan para alay yang tidak dapat mengakses internet? Mereka akan dengan mudah terpengaruh oleh artikel tidak sehat seperti ini. Semoga pihak Motorplus dan tabloid otomotif lainnya dapat sadar…!!
Mau balap liar, siap-siap tanggung resikonya…!!
bahaya
sotoyyyy lo,kya yang asli aj lo……
trus mo blap d mana……
pasti lo ga pnya motor balap….
eh lha buseeeeet
https://areeya2.wordpress.com/2012/03/15/yamaha-byson-berheadlamp-p200ns/
Uda sering om ben… Tabloit yg laen juga ada… Dulu waktu maksi… Aktif langganan… Sering nemu… Motor modif… Bahkan di jaman 2005-an malah lebih seru… Sampek ada ban tjatijing werwerni…
Jadi seakan menjadi… Tren tersendiri saat itu… Thai look… Di ganti racing look…
apa “tai luk” ? 😛
syereem…
Mari kita edukasi keselamatan di jalan dari lingkungan kita sendiri…
majalah modif juga banyak yang ngulas moto2 modif tapi g ngutamain keselamatan…..seperti ban cungkring, g ada spion, lampu kadang juga nyempil2…….itu pun disanjung2………lak repot klo begitu……..
serem om ben gambar paling bawah, tattut, hiiii, ilang selera makan siang,
parah polll, MBALAPO,,,,sak bantere,,,nabrak pohon
http://pertamax7.wordpress.com/2012/03/15/penampakan-lebih-detail-akan-yamaha-new-vixion/
Yang namanya ‘sesuatu’ dapat menghasilkan, apapun akan dilakukan. Termasuk mbuat artikel macam gitu. Namanya juga orang dagang, om, dagang berita maksudnya. Walopun isi beritanya ndak berbobot sekalipun, pasti akan dijual, lha wong menghasilkan duit jeee. Soale gini. Seperti yang udah ditulis om Ben, jangkauan penerimaan tabloid itu lebih luas dari pada Blog, berarti dengan gitu daya hasil rupiahnya pun juga lebih besar kan? Sedangkan berapa persen masyarakat negeri Endonesa ini yang sudah melek intelektualnya? ndak lebih dari 40% masyarakat yang ada kan? jadi dengan gitu, asal ada yang bisa dibodohin dengan berita ndak mutu dan duit tetep ngalir ya udah. Se bodo amat orang mau bilang apa, lha wong menghasilkan jee…Yeah, namanya juga hidup dinegeri kapitalis, asal ada tumbal kebodohan untuk dijadikan duit, ya ndak urus! 😉
O iya numpang komen sekali lagi,
Sekasar apapun kita ngritik pihak ‘kapitalis’, sesering apapun kita nyentil pihak ‘kapitalis’ atas sisi negatip yang udah ditimbulkan oleh bidang usahanya, mereka akan tutup telinga, tutup mata. Seperti komen sayah diatas tadi, asal ada yang dijadikan tumbal kobodohan bidang usahanya, ya ndak urus.
woogh ada pak presiden…
wew ada wamen nya lg pada ngumpul nih
Woh, ini para mentri peranan perawan pada ngapain disini? hayo2 pada sidang tentang perawan sanah! Apa gaji yang sayah sudah beri masih kurang ya? kok masih sempet2nya nyari sampingan diwarung milik orang.
iya tuh,koordinator lapangan dan wakil koordinatornya nglayap disini,saya selaku mantri urusan perawan bisa di omeli pak presiden ini.
*kalo dapet tender bagi2 ya 😆
Jiaaaaan gambare 80
😯
[…] lama setelah artikel saya, Mas Ardy, Mas Benny dan Mas Mitra keluar dan terpampang di twitter. Twit tentang artikel itu ternyata di mention oleh […]
bahkan kadang ada tabloid bayaran .. Majalah apa ya namanya lupa gw . Pokoknya disitu dia ngasi award2 ttg motor2 terbaru 2011. Trus kategorinya dibedakan jd beberapa kategori, bbek, sport matic offroad .
di segmen sport yg menang bajaj pulsar 135
matic yg menang Minerva GT150
off road yg menang Viar150
ANEEH
Mot*R*v bukan?
Jadi inget dulu, kalo nggak nulis artikel tentang honor dari M+ nggak bakalan dikasih tuh honor…
http://yudibatang.wordpress.com/2012/03/15/perkiraan-budget-membeli-safety-gear-untuk-riding/
tes
yang jelas dan pasti sesuatu ig berbau “liar” tentu kurang baik , krn identik dng tidak aturan , cenderung sesuka hatinya sendiri tanpa mengindahkan etika.
^
^ ^
^^^^^
^^^^^^^
opo hubungane……?????
wah gambar terakhir DP nih…
http://setia1heri.wordpress.com/2012/03/15/eh-properti-blog/
Om, bilang-bilang dong kalo ada DP, :hoek
ngeri dah..
om ben DP nya gak nahan T_T
nitip jemuran om
ususnya besar” ya…
Nitip…
pict yg bwh.
wizzz…ada acara qurban itu kayanya ya…???banyak jeroan ama tetelan…
motorplus bacaan gw waktu kelas 1 SMA:D
untung menjelang kelas 3 udah sadar dan kembali ke jalan yang benar:D
itulah mengapa saya berhenti baca tabloid dan mencari info dari blog2 otomotif…
hancur lebur tuh bocah 😯
Yakin MotorPlus Om Ben? Masih ingat Arswendo dengan tabloid Monitornya? Jakarta Post dengan isu2 Saranya? dan sekarang MotorPlus dengan PENGGOBLOKAN OTOMOTIF-nya… lah Inikan groupnya Kompas Gramedia dengan moto “Enlightening Peoplenya itu”….. (BULLSHIT!!!!!!) a.k.a TAHI SAPI… I think, your group motto should be “WE RACIST YOU TERRORIST”
hehehe…grup besar belum tentu mencerdaskan..
tabloid gitu gak pantes jadi konsumsi masyarakat….. pantesnya dibuang ke comberan
YAh beginilah moralitas bangsa kita
Duit duit dan duit
Klo menurut saya, seharusnya ada control dari pihak yang berwajib, baik DLLAJ, kepolisian maupun yang lainnya terhadap isi berita
Lagian kadang meski sudah ada kontrol, asal bisa “Nglicinin” ya lanjut aja deehhh
Berita LOLOS
EDANNNNNB bangsa ini
low gak boleh balap liaar…. ya adain blap resmi dunk. jgan myindir pcinta otomotif khususnya yg suka modif balap….
hm…., menurut saya kita gak bisa menyalahkan pihak MotorPlus juga. Lagi pula ulasan yang agak nyerempet balapan liar paling cuma ada i rubrik modifikasi balap yang isinya lebih fokus ke modifikasi mesin daripada tampilan.
Secara logika wajar bila MotorPlus mengulas tentang motor yang digunakan dalam balap liar karena orang-orang yang mungkin dan ingin memodifikasi motornya seperti itu adalah tim balap atau pembalap liar itu sendiri dan tidak dapat dipungkiri bahwa populasi motor yang digunakan untuk balap liar jauh lebih banyak dan variatif dibandingkan dengan motor milik tim balap resmi.
MotorPlus sebenarnya hanya membagi ilmu tentang cara memodifikasi mesin sehingga didapat peforma maksimal. Penggunan ilmu tersebut kembali lagi bergantung pada orang yang memakai ilmu tersebut apakah untuk balap liar atau balap resmi.
Selain itu MotorPlus tetap memberi ilmu dan mengkampanyekan tentang berkendara yang baik,benar dan tetap aman. Jadi kita tidak bisa begitu saja menghakimi MotorPlus hanya dari satu sisi saja.
Yang begini kunci sukses balapan liar, pake ini itu motor kencang di trek lurus. Lu bakal jadi raja balap liar..
Apalagi sampai di baca abg labil..
Tapi bagaimana kita juga yang menyikapinya, toh itu ilmu kok cuma lebih fokus ke modifikasi mesin ‘tapi jangan pake kata balap liar yak.. keep safety riding di jalan coy.. Rugi sendiri plus orang lain. 😀