Khayalan Ketika Riding…

19 02 2013
:evil:

👿

 





SEGER, Si Lantang dari Turki

18 07 2012

display klakson SEGER

Awalnya sih cuma iseng cari klakson sebagai pengganti klakson Bajaj Pulsar yang menempel di Ninja 250 ane. Lha kalo dipikir-pikir kenapa klakson montor segede Ninja itu kecil banget bunyinya..serasa bawa bebek gituh. Alhasil ane ganti ke klakson Pulsar. Eee..gak taunya ane dapat yang Baca entri selengkapnya »





Ironhide Modif Ringan Lagi..Ganti Klakson Bajaj Pulsar..!!

27 12 2010

Yang namanya klakson itu terkadang menunjukkan wibawa..he..he..Meskipun Baca entri selengkapnya »





Oi Bro..Salam Toet Yuk!

28 04 2010

Klakson Toet

Di kalangan anggota klub/komunitas motor kerap terdengar “salam toet”. Apa itu?

Rupanya frase yang pertama kali ane baca di milis yamaha-scorpio@yahoogroups.com ini berarti menyapa sesama anggota klub/komunitas roda dua sewaktu bertemu di jalan.

Seru juga ya..

Klakson Motor

Memang dunia roda dua penuh dengan dinamika yang menyegarkan, salah satunya ya salam antar biker ini. Dengan melakukan salam toet kita memperoleh banyak nilai plus, diantaranya:

  • Jadi gak merasa kesepian di jalanan yang ramai.Ya, meskipun jumlah roda dua semakin membludak, namun kita pasti kadang merasa kesepian bukan?
  • Jumlah kawan dan kenalan bertambah. Nah yang satu ini ane buktikan sendiri..bahkan ane pernah dapat rekanan bisnis karena salam toet.
  • Lebih mengenal ciri khas klub/komunitas roda dua. Tiap organisasi otomotif pasti punya cirri khas tersendiri, dari mulai stiker sampai gaya berpakaian. Dengan salam toet kita akan lebih mengenal cirri khas tersebut.

Bagi ane pribadi, salam toet sangat terasa membudaya di kalangan pengendara Bajaj Pulsar. Awalnya ane kira karena populasi motor ini masih sedikit..ternyata ane salah. Setelah jumlah Bajaj Pulsar lumayan banyak di jalanan, Salam toet masih setia berkumandang.

Namun ada kalanya terdapat hal yang membuat ane malas memberikan salam toet, diantaranya:

  • Pengendara motor yang hendak disapa tidak mengenakan riding gear yang memadai, misalnya hanya pakai sandal atau pakai celana pendek.
  • Pengendara motor yang hendak disapa memakai asesoris yang “alay nan lebay” seperti sirine dan strobo. Norak ah..
  • Pengendara motor yang hendak disapa melaju kencang. Nah kalau ini wajar lah..ngapain juga ngejar-ngejar demi salam toet..hehehe..

Adakalanya salam toet juga malas dilakukan karena si pemberi salam merasakan beberapa hal:

  • Mengendarai motor yang lebih kecil dari motor yang akan disapa. Wah ini sih perasaan minder yang keterlaluan..bukankah kita menyapa pengendaranya, bukan motornya.
  • Mengendarai motor yang lebih besar dari motor yang akan disapa. Nah kalu ini namanya sombong..mentang-mentang motornya besar, lantas ogah menyapa si kecil. Padahal selama riding style kita elegan dan tidak arogan dan sruntulan, hal sacral bernama “BROTHERHOOD” akan tetap berlaku tanpa memandang jenis motor.

Nah setelah membaca artikel ini, semoga para pemirsa dapat mengamalkan salam toet kepada sesama biker di jalan, baik itu yang menggunakan motor sejenis, motor teman atau menyapa kawan satu klub/komunitas.

Selamat bertoet ria..!

sumber foto:

http://chazzy13.files.wordpress.com

http://riversidebrain.blogspot.com